Mossi Nggak Sabar Bela Arema di 8 Besar
A
A
A
Kehilangan satu laga di Piala Jenderal Sudirman 2015 terasa terlalu lama bagi legiun impor Arema Cronus, Toni Espinosa. Dia kini tengah berjuang memulihkan cedera hamstring yang mengharuskannya istirahat dalam sepekan terakhir.
Pemain bersapa Mossi ini tidak bermain di laga Arema kontra Persija Jakarta akhir pekan lalu. Walau menurut dokter tim cederanya tidak terlalu parah, dia harus menunggu sampai benar-benar pulih sebelum dinyatakan siap bermain.
Mossi pun sudah tidak sabar untuk kembali masuk ke tim utama, apalagi Singo Edan tengah menatap babak delapan besar PJS. Dia tidak ingin ketinggalan dalam memberikan kontribusi di fase penting tersebut. "Saya ingin secepatnya pulih," ujar Mossi.
Absen satu pertandingan baginya sudah terlalu lama dan ingin langsung terlibat di babak delapan besar. "Arema memasuki fase penting dan saya ingin memberikan permainan terbaik. Dokter tim mengatakan cedera saya tidak parah dan tak lama lagi pulih," tambahnya.
Saat Arema kembali berlatih pada Selasa (1/12), pemain berpaspor Spanyol ini sudah diizinkan mengikuti sesi latihan. Perkiraan sementara, dalam sepekan ke depan dia bakal pulih dan bisa terlibat di babak delapan besar yang rencananya mulai digeber 12 Desember.
Tipikal pemain ini memang tidak terlihat benar-benar menonjol di lini tengah. Kendati demikian, kemampuan dalam menjalin organisasi di lini tengah sekaligus memberikan support ke lini depan, sudah di atas rata-rata jika mengingat dia belum lama merasakan sepak bola Indonesia.
Dibanding pemain lain yang cedera seperti Kurnia Meiga, Suroso dan M Kamri, kembalinya Mossi relatif lebih penting karena terbukti sudah memberikan kontribusi signifikan di lini tengah Singo Edan. Kemampuannya sangat dibutuhkan untuk memperkaya kreativitas di sektor ini.
Berbeda dengan Kurnia Meiga yang memang sudah sulit mendapatkan tempat sejak PJS dimulai. Kiper utama Arema ini harus menyerahkan tugasnya kepada Kadek Wardana dan sejauh ini performa Kadek sudah cukup memuaskan.
Sementara, selain empat pemain yang berjuang memulihkan kondisi, skuad asuhan Joko Susilo relatif tidak ada persoalan serius jelang delapan besar PJS. Pelatih asal Cepu, Jawa Tengah, tinggal menstabilkan performa timnya agar minimal levelnya seperti fase grup lalu.
Pemain bersapa Mossi ini tidak bermain di laga Arema kontra Persija Jakarta akhir pekan lalu. Walau menurut dokter tim cederanya tidak terlalu parah, dia harus menunggu sampai benar-benar pulih sebelum dinyatakan siap bermain.
Mossi pun sudah tidak sabar untuk kembali masuk ke tim utama, apalagi Singo Edan tengah menatap babak delapan besar PJS. Dia tidak ingin ketinggalan dalam memberikan kontribusi di fase penting tersebut. "Saya ingin secepatnya pulih," ujar Mossi.
Absen satu pertandingan baginya sudah terlalu lama dan ingin langsung terlibat di babak delapan besar. "Arema memasuki fase penting dan saya ingin memberikan permainan terbaik. Dokter tim mengatakan cedera saya tidak parah dan tak lama lagi pulih," tambahnya.
Saat Arema kembali berlatih pada Selasa (1/12), pemain berpaspor Spanyol ini sudah diizinkan mengikuti sesi latihan. Perkiraan sementara, dalam sepekan ke depan dia bakal pulih dan bisa terlibat di babak delapan besar yang rencananya mulai digeber 12 Desember.
Tipikal pemain ini memang tidak terlihat benar-benar menonjol di lini tengah. Kendati demikian, kemampuan dalam menjalin organisasi di lini tengah sekaligus memberikan support ke lini depan, sudah di atas rata-rata jika mengingat dia belum lama merasakan sepak bola Indonesia.
Dibanding pemain lain yang cedera seperti Kurnia Meiga, Suroso dan M Kamri, kembalinya Mossi relatif lebih penting karena terbukti sudah memberikan kontribusi signifikan di lini tengah Singo Edan. Kemampuannya sangat dibutuhkan untuk memperkaya kreativitas di sektor ini.
Berbeda dengan Kurnia Meiga yang memang sudah sulit mendapatkan tempat sejak PJS dimulai. Kiper utama Arema ini harus menyerahkan tugasnya kepada Kadek Wardana dan sejauh ini performa Kadek sudah cukup memuaskan.
Sementara, selain empat pemain yang berjuang memulihkan kondisi, skuad asuhan Joko Susilo relatif tidak ada persoalan serius jelang delapan besar PJS. Pelatih asal Cepu, Jawa Tengah, tinggal menstabilkan performa timnya agar minimal levelnya seperti fase grup lalu.
(aww)