Gelisah di Tengah Hiruk Pikuk Piala Jenderal Sudirman 2015

Sabtu, 05 Desember 2015 - 15:48 WIB
Gelisah di Tengah Hiruk...
Gelisah di Tengah Hiruk Pikuk Piala Jenderal Sudirman 2015
A A A
MADURA - Klub Divisi Utama hanya jadi penonton hiruk pikuk Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Tim kasta kedua Liga Indonesia itu hanya bisa menunggu rencana turnamen resmi yang melibatkan mereka seperti Piala Kemerdekaan 2015, September silam.

Pasca turnamen Piala Kemerdekaan 2015, tidak ada lagi event untuk tim Divisi Utama karena Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) tidak lagi menggelar turnamen. Mereka berharap setelah PJS 2015 tuntas, ada turnamen baik skala nasional maupun lokal yang bisa diikuti untuk membangkitkan gairah tim.

"Sampai saat ini belum ada kabar soal turnamen. Para pemain juga ada yang sempat terlibat di Piala Jenderal Sudirman. Nanti kalau turnamen tersebut sudah selesai, kami akan berbicara lagi dengan segenap elemen tim soal bagaimana rencana ke depannya," terang Said Abdullah, Manager Persepam Madura Utama.

Dia berharap ada event yang nantinya mengakomodasi tim Divisi Utama agar tidak vakum terlalu lama. Tim Persepam mengklaim masih tetap bertahan alias tidak membubarkan diri walau pemain banyak yang dipinjam tim lain untuk gelaran PJS 2015.

Sejumlah pemaim yang mengikuti PJS antara lain Qischill Gandruminny dan FX Yanuar yang dipinjam Persegres Gresik United, Faris Aditama dipakai Persela Lamongan, serta Waluyo yang bergabung Persipasi Bandung Raya. Setelah menuntaskan PJS, mereka kembali ke Persepam.

Sebelumnya Persepam sempat berharap adanya turnamen yang mempertemukan semifinalis Piala Kemerdekaan dengan Piala Presiden. Namun rencana tersebut urung digelar karena keburu bergulirnya PJS yang diprakarsai Mahaka Sports and Entertainment dan khusus untuk tim ISL.

Dari wilayah barat Jawa Timur, Persinga Ngawi juga tidak sabar untuk kembali bertarung di turnamen setelah menembus final Piala Kemerdekaan lalu. Harapannya, pada awal 2016 nanti ada turnamen yang melibatkan tim-tim Divisi Utama atau mungkin mencampurnya dengan tim ISL.

Dwi Rianto Djatmiko, Manager Persinga, mengatakan timnya tidak sabar mengikuti turnamen lagi sembari menunggu kompetisi Divisi Utama digelar. Upaya untuk eksis di tengah lesunya sepak bola nasional, dirasakan sangat berat jika tidak ada turnamen sama sekali.

"Setelah Piala Kemerdekaan lalu kami bertekad tetap eksis dengan mengikuti turnamen kecil dan ujicoba. Tapi itu memang sangat berat karena sampai sekarang tak ada lagi turnamen berskala besar. Semoga awal 2016 nanti situasinya lebih baik," tutur Dwi Rianto.

Dia juga menginginkan situasi antara PSSI dan Menpora membaik sehingga pada 2016 nanti sudah ada kompetisi reguler. Kalau memang belum juga mampu menggelar kompetisi, minimal ada turnamen yang menjamin kelangsungan tim agar tidak sampai bubar.

Persinga juga mengirimkan pemainnya di PJS 2015, yakni pemain terbaik Piala Kemerdekaan Jefri Kurniawan yang dipinjam Persegres Gresik United. Sayangnya perjalanan Jefri hanya sampai babak awal karena Persegres tersingkir dari persaingan di Malang.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8887 seconds (0.1#10.140)