Manajer Honda: Sejak Jaman Biaggi, Rossi Selalu 'Rusuh'

Senin, 07 Desember 2015 - 06:27 WIB
Manajer Honda: Sejak...
Manajer Honda: Sejak Jaman Biaggi, Rossi Selalu 'Rusuh'
A A A
VENICE - Manajer tim LCR Honda Lucio Cecchinelo mengomentari kontroversi MotoGP 2015 antara Valentino Rossi dengan Marc Marquez. Cecchinelo mengaku lontaran kalimat pedas The Doctor yang membuat Marquez emosi sejatinya sudah sering terjadi sejak pembalap Yamaha masih bersaing dengan Max Biaggi, Sete Gibernau, dan Casey Stoner.

"Saya sangat menyesal melihat akhir musim di mana kedua pembalap telah tiba di titik ini. Rossi yang berusaha membuat kesuksesan dalam kariernya, malah melakukan sesuatu. Kata-katanya menciptakan api untuk Marquez yang akhirnya meledak. Ucapan Rossi selalu mengganggu lawannya, ingat persaingannya dengan Gibernau, Biaggi dan Stoner yang selalu panas. Marquez tampaknya menuduh tekanan ini dilontarkan Valentino dan bereaksi dengan cara yang kita semua lihat," ucap Cecchinelo saat diwawancara SuperNews sebagaimana dilansir Insella.it, Senin (7/12/20105). (Baca Juga: Senggolan Rossi: Mulai dari Biaggi, Gibernau, Stoner Hingga Marquez)

Lebih lanjut, Cecchinelo mengaku Rossi sepatutnya layak mendapatkan gelar. Namun ia menegaskan Marquez bisa menyulitkan pembalap Italia itu dengan wajar sebelum akhirnya Rossi terganggu dan melontarkan perang urat syarafnya.

"Setiap orang yang hidup di era MotoGP pasti mengatakan Rossi mendapatkan gelar, tetapi pada saat yang sama saya juga mengatakan Lorenzo sangat baik dan cepat. Saya punya keraguan kejuaraan dunia akan berakhir dengan cara yang sama jika bukan karena kesulitan dari Marquez untuk Rossi, tapi ia telah melontarkan kata-kata panas jadi saya bisa memahami reaksi Marquez," imbuhnya. (Baca Juga: Zarco Wanti-wanti Rossi dan Marquez)

Perselisihan dengan Marquez yang dianggap membantu Lorenzo akhirnya menciptakan isu adanya konspirasi pembalap Spanyol untuk menjegal Rossi. Menanggapi isu skandal tersebut, Cecchinelo menegaskan hal itu tidak pernah ada.

"Saya tidak berpikir ada aliansi antara dua pembalap Spanyol, melainkan hanya situasi di mana tensi persaingan meningkat antara Marquez dan Rossi pertama kalinya dan akhirnya Rossi kehilangan gelar juaranya. Itu bukan akhir dari musim yang kami harapkan di mana MotoGP telah kehilangan nilai tertentu," tambahnya.

"Ini sangat berantakan, tetapi juga kami katakan bahwa di Valencia ada perselisihan tunggal antar penggemar pembalap dan tidak ada bagian yang pantas dikutuk. Itu adalah olahraga di mana anda tidak melihat memerlihatkan kemarahan dan harusnya ditekankan," pungkasnya. (Baca Juga: Murid Rossi Ungkap Kelicikan Pembalap Spanyol)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6372 seconds (0.1#10.140)