Surabaya United vs Arema: Redam Tensi, Dua pelatih Saling Puji

Kamis, 17 Desember 2015 - 18:13 WIB
Surabaya United vs Arema:...
Surabaya United vs Arema: Redam Tensi, Dua pelatih Saling Puji
A A A
SLEMAN - Pelatih Arema Cronus Joko Susilo dan Ibnu Grahan (Surabaya United) saling puji jelang duel di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (19/12/2105). Kedua pelatih meredam tensi tinggi rivalitas Surabaya-Malang saat bentrok pada matchday 2 penyisihan Grup E babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman 2015 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Joko Susilo dan Ibnu Grahan terlihat adem-adem saja jelang pertandingan. Kebetulan karakter kedua pelatih tersebut hampir sama, yakni cenderung kalem dan tidak berapi-api. Jadi jangan harap kedua pelatih yang satu angkatan dalam kursus kepelatihan lisensi A AFC tersebut saling tebar psywar alias perang urat syaraf. Sebaliknya, keduanya saling memuji.

Joko menyebut Ibnu Grahan sebagai pelatih pintar dan lihai dalam menerapkan strategi di lapangan. Pelatih asal Cepu ini meyakini Ibnu akan menjadi pelatih dengan karir bagus setelah melihat kinerjanya bersama Surabaya United, apalagi dedikasinya untuk tim asal Surabaya.

"Ibnu punya potensi yang bagus sebagai pelatih. Saya tahu kemampuannya karena seangkatan saat mencari lisensi kepelatihan A AFC. Dia pintar dalam meramu strategi sekaligus membaca permainan. Jadi saya akan menghadapi pelatih bagus yang memiliki tim dengan kualitas bagus pula," demikian pujian pelatih bersapa Gethuk.

Bagi Joko, laga di Maguwoharjo nanti akan menarik karena akan menghadapi pelatih seangkatan dan sama-sama diberi tanggungjawab besar oleh klubnya masing-masing. Dia tak menampik dirinya dan Ibnu sudah sama-sama tahu soal karakter dan strategi di lapangan. (Baca juga: Arema Favorit, Tapi Waspadalah, Surabaya United Punya Kelebihan Ini).

Di lain pihak, Ibnu Grahan juga melontarkan apresiasinya untuk Joko Susilo yang meneruskan tugas mendiang Suharno. Menurut Ibnu, kepercayaan besar yang diberikan Arema Cronus akan memperkaya pengalaman Joko dan bisa menaikkan levelnya sebagai pelatih papan atas Indonesia.

"Joko mendapat kesempatan yang sudah saatnya diperoleh. Dia pelatih yang sangat loyal di Arema. Setelah meninggalnya Suharno, dia memegang penuh kendali tim dan saya lihat sampai sekarang semuanya berjalan dengan baik. Arema seperti sekarang ini jelas salah satunya karena kinerja dia," urai Ibnu Grahan.

Joko dan Ibnu adalah dua pelatih dengan loyalitas setara. Joko menjadi bagian dari Arema sejak menjadi pemain dan tidak pernah beranjak dari Malang hingga menjadi pelatih. Begitu pula Ibnu Grahan yang menjadi legenda Persebaya Surabaya dan terus mengabdi di Kota Pahlawan, walau kemudian Persebaya pecah dan kini salah satunya menjadi Surabaya United. (Baca juga: Surabaya United vs Arema Cronus: Rivalitas Rasa Baru).
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7758 seconds (0.1#10.140)