Kaleidoskop Sepak Bola Jatim 2015: Panggung untuk Arema

Senin, 28 Desember 2015 - 14:41 WIB
Kaleidoskop Sepak Bola Jatim 2015: Panggung untuk Arema
Kaleidoskop Sepak Bola Jatim 2015: Panggung untuk Arema
A A A
MALANG - Kaleidoskop sepak bola Jawa Timur di tahun 2015 menjadi panggung bagi Arema Cronus. Kedigdayaan Singo Edan menjadi hiburan di tengah matinya kompetisi sepak bola di Tanah Air dengan menjuarai sejumlah turnamen.

Di bawah ini adalah peristiwa penting sepak bola sepanjang 2015, yang tak hanya menyuguhkan sorak sorai di tribun dan kegaduhan sang juara, tapi juga tetesan air mata dan kekecewaan. Tahun 2015 memang diwarnai campur aduk berbagai peristiwa.
JANUARI

- Persik Kediri menjuarai Piala Gubernur Jawa Timur pada 11 Januari 2015. Di partai final, tim berjuluk Macan Putih mengalahkan Persegres Gresik United dengan skor 2-1 di Stadion Brawijaya, Kediri. Ini gelar kelima Persik dalam sejarah Piala Gubernur.
- Setelah mengangkat trofi Piala Gubernur, Persik langsung disuguhi berita duka. PT Liga Indonesia menyatakan Persik tidak lolos verifikasi finansial untuk Indonesia Super League (ISL) 2015. Bersama Persiwa Wamena, Persik akhirnya gagal mempertahankam eksistensi di ISL hanya semusim setelah promosi.
- Arema Cronus mempertahankan gelar Trofeo Persija 2015 pada 11 Januari 2015. Hanya saja gelar trofeo ini dimiliki tiga tim dengan status juara bersama, yakni Arema Cronus, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Ketika tim memperoleh hasil dan koefisien yang sama selama turnamen.
- Arema Cronus menjadi juara SCM Cup 2015 ketika mengalahkan Sriwijaya FC di final dengan skor tipis 1-0 di Stadion Jakabaring, Palembang, 27 Januari 2015 Adalah tandukan Gilang Ginarsa yang menentukan kemenangan Arema.

FEBRUARI
- Arema Cronus mengoleksi gelar ketiga di turnamen pra musim setelah menjuarai Inter Island Cup 2014. Menghadapi Persib Bandung di Stadion Jakabaring, Pelambang, 1 Februari 2015, Singo Edan membutuhkan tambahan waktu untuk memgalahkan Maung Bandung. Gol Sengbah Kennedy menentukan kemenangan Arema, setelah pada waktu normal bermaim imbang 1-1 berkat gol Fabiano Beltrame dan Vladimir Vujovic.
- Persela Lamongan menunjuk Iwan Setiawan sebagai pelatih anyar untuk ISL 2015. Iwan menyingkirkan beberapa kandidat yang sempat menggelar presentasi di Lamongan, salah satunya Raja Isa. Persela sebelumnya juga sempat berupaya mendapatkan servis eks pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri.

MARET
- Arema Cronus kembali menyabet gelar juara di turnamen Bali Inter Island Cup 2015. Bersama Bali United, Pelita Bandung Raya dan Persiram Raja Ampat, Arema meraih gelar turnamen keempatnya di Stadion Dipta, Bali. Ini merupakan gelar pra musim terakhir sebelum memasuki ISL yang kemudian bernama QNB League.
- Persik Kediri dinyatakan bangkrut dan tidak mampu eksis lagi di sepak bola Indonesia. Walau sempat diberi pilihan untuk tampil di Divisi Utama, Macan Putih tetap tak mampu memenuhi kebutuhan finansial dan pilih menunggu hingga 2016 untuk kembali ke persepakbolaan nasional.

APRIL
- Kiper Arema Cronus sekaligus tim nasional Kurnia Meiga mengalami cedera lutut parah di laga kontra Barito Putra, 7 April 2015. Pada laga QNB League tersebut Meiga bertabrakan dengan Antoni Putro Nugroho dan harus beristirahat panjang. Bahkan hingga akhir 2015, Meiga belum kembali ke performa terbaiknya setelah cedera itu.
- Persegres Gresik United membuat kejutan setelah memimpin klasemen QNB League 2015. Persegres selalu memenangkan laga kontra tim asal Kalimantan, yakni Pusamania Borneo FC, Mitra Kukar, serta Barito Putra. Status pemuncak klasemen ini akhirnya bersifat permanen karena QNB League kemudian dihentikan.
- Aremania bersama pemain dan pelatih Arema menggelar sepak bola jalanan di depan kantor Arema Cronus. Sepak bola jalanan ini sebagai aksi protes karena terhentinya QNB League 2015, sekaligus langkah BOPI yang melarang kompetisi bergulir dengan melarang kepolisian tak memberikan izin pertandingan.

MEI
- Semua klub kontestan QNB League 2015 memutuskan vakum alias menghentikan aktivitas sepak bola, kecuali Arema Cronus yang memutuskan tetap eksis. Dalam periode ini banyak pemain mulai resah dan berupaya mencari nafkah di luar sepak bola karena berakhirnya masa kontrak. Persela Lamongan misalnya, memutus kontrak pemain dengan alasan force majeur. Beberapa pemain asing mulai meninggalkan klubnya.

AGUSTUS
- Arema Cronus menjuarai turnamen Sunrise of Java Cup 2015 pada 4 Agustus. Walau kalah 1-0 di laga terakhir dari Perwangi Banyuwangi, Singo Edan tetap mendapat poin terbanyak. Turnamen di Banyuwangi ini juga diikuti Bali United dan Garuda All Star alias Timnas U-23.
- Persepam Madura United menunjuk Jaya Hartono menggantikan Widodo C Putro sebagai persiapan ke Piala Kemerdekaan 2015.
- Pada 15 Agustus, Tim Transisi Mulai menjalankan turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang pesertanya dari level Divisi Utama. Sementara pada 30 Agustus, giliran Piala Presiden 2015 dibuka di Bali.
- Pelatih Arema Cronus Suharno meninggal dunia pada 19 Agustus 2015 setelah mengalami serangan jantung. Suharno meninggal dalam perjalanan pulang setelah memimpin timnya latihan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Asisten pelatih Joko Susilo untuk sementara menggantikan tugasnya sebagai pelatih kepala.

SEPTEMBER
- Persinga Ngawi membuat kejutan dengan masuk ke final Piala Kemerdekaan. Di laga final pada 13 September, Persinga harus mengakui ketangguhan PSMS Medan dan hanya berstatus runner up. Tim Jawa Timur lainnya, Persepam Madura Utama, menyabet posisi ketiga bersama Persiba Bantul. Pemain Persinga Jefri Kurniawan menyabet gelar sebagai pemain terbaik Piala Kemerdekaan.
- Akhir September, Persebaya Surabaya berganti nama menjadi Bonek FC karena ada keputusan hak paten dari Kemenkum HAM terkait nama Persebaya.

OKTOBER
- Arema Cronus gagal menembus final Piala Presiden 2015 setelah dijegal Sriwijaya FC 2-1 di Stadion Manahan, Solo, 11 Oktober 2015. Bermain imbang 1-1 di leg pertama tak cukup membawa Arema ke final karena kalah agregat. Ini merupakan kegagalan pertama Arema menembus final di turnamen yang diikutinya sepanjang 2015.
- Persegres Gresik United menunjuk Widodo C Putro untuk turnamen Piala Jenderal Sudirman. Widodo menggantikan posisi Liestiadi.
- Setelah mendapat penolakan dari supporter Bonek, akhirnya Bonek FC kembali berubah nama menjadi Surabaya United. Nama ini kemudian resmi dipakai di turnamen Piala Jenderal Sudirman.

NOVEMBER
- Pada 10 November 2015, Presiden Jokowi membuka Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ini merupakan turnamen ketiga yang dibuka presiden setelah sebelumnya ada Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. Peserta turnamen adalah tim ISL, ditambah tim TNI sebagai penyelenggara. Sebanyak 15 tim dibagi tiga grup yang bertanding di Bali, Sidoarjo dan Malang. Pada laga pembuka, tuan rumah Arema Cronus melumat Persegres Gresik United 4-1.
- Persela Lamongan dan Persegres Gresik United sama-sama tersingkir di babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman. Hasil yang sama persis seperti turnamen sebelumnya yakni Piala Presiden.

DESEMBER
- Tahun 2015 ditutup dengan kabar duka dari Aremania. Dua suporter Arema Cronus tewas dikeroyok pendukung Surabaya United di Sragen, Jawa Tengah, 19 Desember. Eko Prasetyo dan Slamet, dua Aremania yang tewas, sedang dalam perjalanan mendukung timnya bertanding di delapan besar. Bus yang berisi rombongan Aremania diserang suporter lain yang menaiki truk terbuka.
- Arema lolos ke babak semifinal Piala Jenderal Sudirman setelah tak terkalahkan di delapan besar. Di semifinal pada Januari 2016, Singo Edan akan menghadapi Mitra Kukar.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6356 seconds (0.1#10.140)