Lin Jarvis Sokong Ambisi Rossi
A
A
A
MILAN - Valentino Rossi tidak sendiri untuk mewujudkan ambisinya menjadi juara dunia MotoGP 2016 mendatang. Bos Yamaha, Lin Jarvis berjanji memberikan sokongan guna mewujudkan ambisi Rossi menjadi kampiun untuk kali kesepuluh di seluruh kelas.
Sebenarnya ambisi Rossi ini sempat menjadi pertanyaan banyak pihak. Pasalnya, tahun depan usia The Doctor sudah menginjak 37 tahun.
Tapi, Rossi sendiri menegaskan soal usia bukan halangan buatnya guna mewujudkan mimpi tersebut. "Dalam sejarah manusia, tak ada perbedaan berarti usia 36 dan 37. Saya tidak khawatir soal itu,"katanya. (Baca juga : Valentino Rossi: Tahun Depan Akan Jadi Milik Saya !)
Sementara Jarvis mengaku bangga dengan prestasi Rossi musim lalu. Ia menyadari kalau Rossi sekarang ingin membalas kekalahannya dari rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo.
"Untuk kalah jadi juara dunia dengan selisih lima poin sangat sulit diterima apalagi Rossi sudah memimpin sejak awal," terangnya di Autosport, Selasa (29/12/2015).
"Kami tahu hanya ada satu pemenang. Ini jadi persoalan buat tim yang punya dua pembalap dalam hebat. Kalau ada satu yang jadi pemenang, yang satunya tidak senang. Anda tak bisa memutar waktu dan Anda harus fokus ke masa depan," pungkas Jarvis.
Sebenarnya ambisi Rossi ini sempat menjadi pertanyaan banyak pihak. Pasalnya, tahun depan usia The Doctor sudah menginjak 37 tahun.
Tapi, Rossi sendiri menegaskan soal usia bukan halangan buatnya guna mewujudkan mimpi tersebut. "Dalam sejarah manusia, tak ada perbedaan berarti usia 36 dan 37. Saya tidak khawatir soal itu,"katanya. (Baca juga : Valentino Rossi: Tahun Depan Akan Jadi Milik Saya !)
Sementara Jarvis mengaku bangga dengan prestasi Rossi musim lalu. Ia menyadari kalau Rossi sekarang ingin membalas kekalahannya dari rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo.
"Untuk kalah jadi juara dunia dengan selisih lima poin sangat sulit diterima apalagi Rossi sudah memimpin sejak awal," terangnya di Autosport, Selasa (29/12/2015).
"Kami tahu hanya ada satu pemenang. Ini jadi persoalan buat tim yang punya dua pembalap dalam hebat. Kalau ada satu yang jadi pemenang, yang satunya tidak senang. Anda tak bisa memutar waktu dan Anda harus fokus ke masa depan," pungkas Jarvis.
(bbk)