Jalan Suharto Kembalikan Era Keemasan PSMS Medan
A
A
A
MEDAN - Perombakan yang dilakukan pelatih kepala PSMS Medan, Suharto A.D. menjadi jalan untuk mewujudkan hasrat terpendamnya. Yakni, mengembalikan masa keemasan PSMS.
Suharto menegaskan, perombakan yang dilakukan akan menjadikan PSMS kembali ke masa jayanya.
Pada era 1980an adalah masa keemasan PSMS yang menjadi tim sangat ditakuti dan disegani lawan hingga muncul julukan The Killer. Munculnya julukan ini bukan tanpa sebab atau muncul begitu saja.
PSMS tampil sebagai tim spesialis mengalahkan tim-tim unggulan. Bahkan, ajang internasional saat itu, PSMS mendapat tempat terkhusus sebagai tim yang disegani tim luar negeri. Masa inilah yang ingin dikembalikan Suharto.
"Sebagai pelatih, tentu saya ingin tim berisikan pemain-pemain yang solid. PSMS era 1980 an adalah tim yang kuat. Era itukah yang ingin saya kembalikan," tutur Suharto.
Pada masa itu, PSMS berisikan pemain dominasi asal Medan atau pun Sumut, membuktikan diri salah satu tim terbaik nasional. Inilah yang diinginkan Suharto. Evaluasi dan perombakan skuad, menjadikan Suharto memprioritaskan pemain lokal.
Baginya, pemain lokal memiliki rasa emosional yang tinggi untuk menempatkan tim berjuluk Ayam Kinantan ditempat semestinya. "Sebagai pemain Medan atau pun Sumut, pasti ingin menangkat derajat PSMS. Itu makanya saya prioritaskan mencari pemain lokal sarat pengalaman untuk menjadi bagian dari PSMS," jelasnya.
Memang, Suharto menegaskan seluruh lini mendapat sorotan dalam evaluasi buntut dari kegagalan di Turnamen Piala Jenderal Sudirman. Perjuangan PSMS yang membawa nama PS TNI di babak 8 Besar.
Soal agenda yang akan diikuti anak asuhnya, hal tersebut merupakan wewenang pengurus dan manajemen. Agenda yang belum mendapat kepastian yakni Perisai Cup, yang mempertemukan juara Piala Presiden, Persib Bandung dengan juara Piala Kemerdekaan, PSMS. Agenda tersebut akan digelar Januari ini belun menemui kata pasti dari pihak penyelenggara.
Selain itu, Marahalim Cup juga masih abu-abu. Kabar terakhir, Marahalim Cup dihelat Februari mendatang. Itu pun juga belum memberikan sinyal positif akan digelar. "Soal apa yang akan diikuti tim, itu wewenang manajemen. Yang terpenting, saya harus menyiapkan faktor teknisnya. Siapkan pemain dengan strategi untuk menghadapi pertandingan,"pungkasnya.
Suharto menegaskan, perombakan yang dilakukan akan menjadikan PSMS kembali ke masa jayanya.
Pada era 1980an adalah masa keemasan PSMS yang menjadi tim sangat ditakuti dan disegani lawan hingga muncul julukan The Killer. Munculnya julukan ini bukan tanpa sebab atau muncul begitu saja.
PSMS tampil sebagai tim spesialis mengalahkan tim-tim unggulan. Bahkan, ajang internasional saat itu, PSMS mendapat tempat terkhusus sebagai tim yang disegani tim luar negeri. Masa inilah yang ingin dikembalikan Suharto.
"Sebagai pelatih, tentu saya ingin tim berisikan pemain-pemain yang solid. PSMS era 1980 an adalah tim yang kuat. Era itukah yang ingin saya kembalikan," tutur Suharto.
Pada masa itu, PSMS berisikan pemain dominasi asal Medan atau pun Sumut, membuktikan diri salah satu tim terbaik nasional. Inilah yang diinginkan Suharto. Evaluasi dan perombakan skuad, menjadikan Suharto memprioritaskan pemain lokal.
Baginya, pemain lokal memiliki rasa emosional yang tinggi untuk menempatkan tim berjuluk Ayam Kinantan ditempat semestinya. "Sebagai pemain Medan atau pun Sumut, pasti ingin menangkat derajat PSMS. Itu makanya saya prioritaskan mencari pemain lokal sarat pengalaman untuk menjadi bagian dari PSMS," jelasnya.
Memang, Suharto menegaskan seluruh lini mendapat sorotan dalam evaluasi buntut dari kegagalan di Turnamen Piala Jenderal Sudirman. Perjuangan PSMS yang membawa nama PS TNI di babak 8 Besar.
Soal agenda yang akan diikuti anak asuhnya, hal tersebut merupakan wewenang pengurus dan manajemen. Agenda yang belum mendapat kepastian yakni Perisai Cup, yang mempertemukan juara Piala Presiden, Persib Bandung dengan juara Piala Kemerdekaan, PSMS. Agenda tersebut akan digelar Januari ini belun menemui kata pasti dari pihak penyelenggara.
Selain itu, Marahalim Cup juga masih abu-abu. Kabar terakhir, Marahalim Cup dihelat Februari mendatang. Itu pun juga belum memberikan sinyal positif akan digelar. "Soal apa yang akan diikuti tim, itu wewenang manajemen. Yang terpenting, saya harus menyiapkan faktor teknisnya. Siapkan pemain dengan strategi untuk menghadapi pertandingan,"pungkasnya.
(aww)