PSSI Jatim Serukan PON 2016 tanpa Sepak Bola, Ada Apa?
A
A
A
SURABAYA - Kisruh cabang olahraga sepak bola dalam Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, membuat PSSI Jatim angkat bicara. PSSI Jatim meminta agar sepak bola tidak dipertandingkan dalam PON 2016 di Jawa Barat.Sekjen PSSI Jatim Amir Burhanudin mengatakan dalam waktu dekat rencananya akan berkirim surat kepada Menteri Kepemudaan dan Olaharga, KONI Pusat, dan PSSI Pusat, "Intinya dalam surat itu nanti, PSSI minta agar sepak bola tidak perlu dipertandigkan di PON nanti,"ujarnya.Salah satu alasannya, lanjut Amir, PSSI Jatim melihat kondisi sepak bola sekarang sudah melenceng dari filosofi olahraga. "Sepak bola dan PSSI ini didirikan untuk mempersatukan bangsa. Tapi kondisi sekarang justru sudah sebaliknya, sepak bola malah menghancurkan persatuan bangsa,"tandasnya.Memang, saat ini sudah muncul pro kontra terkait rencana pelaksanaan Pra-PON. Dua daerah, Papua dan Sulawesi Selatan sudah menolak jika Pra-PON digelar dengan melibatkan Tim Transisi.
"Sulawesi sudah menolak ikut Pra PON kalau ada nama tim transisi, sebagaian di papua juga seperti itu. Daripada sepak bola memecah belah seperti ini, lebih baik ditiadakan saja di PON 2016, " tandasnya.Terkait kerugian finansial yang akan dialami tim sepak bola Jatim, jika tidak dipertandingan di PON 2016, Amir mengatakan cukup besar. "Kalau dibilang rugi jelas, sudah dua tahun kami melakukan persiapan. Bukan hanya finansial tapi juga mental pemain. Namun di atas itu ada kerugian yang lebih besar, semangat PON itu untuk persatuan. Bukan menceraiberaikan seperti sekarang ini. Masih ada 40 lebih cabor lain, jangan PON rusak gara-gara sepak bola,"tegasnya.
"Sulawesi sudah menolak ikut Pra PON kalau ada nama tim transisi, sebagaian di papua juga seperti itu. Daripada sepak bola memecah belah seperti ini, lebih baik ditiadakan saja di PON 2016, " tandasnya.Terkait kerugian finansial yang akan dialami tim sepak bola Jatim, jika tidak dipertandingan di PON 2016, Amir mengatakan cukup besar. "Kalau dibilang rugi jelas, sudah dua tahun kami melakukan persiapan. Bukan hanya finansial tapi juga mental pemain. Namun di atas itu ada kerugian yang lebih besar, semangat PON itu untuk persatuan. Bukan menceraiberaikan seperti sekarang ini. Masih ada 40 lebih cabor lain, jangan PON rusak gara-gara sepak bola,"tegasnya.
(aww)