Aji Santoso Laporkan Panitia Sunrise of Java Cup ke Polisi
A
A
A
MALANG - Ketidakberesan sepak bola nasional sudah merembes ke level daerah. Masih ingat Sunrise of Java Cup (SoJC) yang digelar di Banyuwangi pada akhir Juli hingga awal Agustus 2015 lalu? Turnamen yang memunculkan Arema Cronus sebagai juara tersebut ternyata menyisakan masalah keuangan dan memaksa peserta menyeret panitia ke ranah hukum.
Beberapa kontestan belum menerima hak yang seharusnya diterima dalam turnamen. Mantan Pelatih Tim Nasional U-23 Aji Santoso, termasuk pihak yang dirugikan. Legenda sepakbola nasional itu telah melaporkan Ketua Penyelenggara SoJC Heriyanto Aliong ke polisi karena belum melunasi match fee senilai Rp200 juta. Tak hanya Aji Santoso, Arema Cronus juga belum menerima hadiah juara.
Semula Aji tidak terlalu merisaukan tunggakan penyelenggara SoJC karena menurutnya wajar ada tunggakan seperti itu dalam sebuah event. Namun setelah ditunggu hingga hampir enam bulan, ternyata match fee untuk tim yang bernama Garuda All Star tak kunjung turun.
"Saya tidak enak dengan tim yang seharusnya menerima match fee. Sempat dijanjikan September 2015 akan dilunasi, tapi ternyata cuma janji dan belakangan malah orangnya (Aliong) tidak bisa dihubungi lagi. Jadi lapor ke polisi adalah langkah logis," ungkap Aji Santoso.
Sebagai pelatih yang membawa tim Garuda All Star ke Banyuwangi, dia merasa bertanggungjawab pada match fee tersebut. Dia berharap langkah hukum yang ditempuhnya bisa menjadi solusi terbaik agar pemain-pemain yang berlaga di Banyuwangi mendapatkan haknya.
Tunggakan SoJC juga dirasakan Arema Cronus. Hadiah satu unit mobil yang dijanjikan setelah meraih juara turnamen, hingga kini tidak jelas nasibnya. Hanya saja untuk match fee, tim berjuluk Singo Edan sudah menerima walau dengan susah payah menagihnya.
General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo mengatakan pihaknya masih berdiskusi dengan bagian legal, terutama kemungkinan untuk menempuh jalur hukum. "Hadiah (mobil) belum kami terima. Masih kami bicarakan dengan bagian legal soal langkah berikutnya," kata Ruddy.
Tak menutup kemungkinan Arema akan menempuh jalur sama dengan yang dilakukan Aji Santoso. Sebab keberadaan hadiah turnamen tentu harus dipertanggungjawaban pada seluruh elemen tim yang terlibat dalam turnamen tersebut.
SoJC sendiri sempat bermasalah dalam penyelenggaraannya. Tim kontestan sempat balik kucing karena turnamen yang semula digelar Juni 2015 tak mengantongi izin. Akhirnya turnamen ditunda akhir Juli dengan peserta yang sama, yakni Arema Cronus, Garuda All Star, Persewangi Banyuwangi dan Bali United.
Beberapa kontestan belum menerima hak yang seharusnya diterima dalam turnamen. Mantan Pelatih Tim Nasional U-23 Aji Santoso, termasuk pihak yang dirugikan. Legenda sepakbola nasional itu telah melaporkan Ketua Penyelenggara SoJC Heriyanto Aliong ke polisi karena belum melunasi match fee senilai Rp200 juta. Tak hanya Aji Santoso, Arema Cronus juga belum menerima hadiah juara.
Semula Aji tidak terlalu merisaukan tunggakan penyelenggara SoJC karena menurutnya wajar ada tunggakan seperti itu dalam sebuah event. Namun setelah ditunggu hingga hampir enam bulan, ternyata match fee untuk tim yang bernama Garuda All Star tak kunjung turun.
"Saya tidak enak dengan tim yang seharusnya menerima match fee. Sempat dijanjikan September 2015 akan dilunasi, tapi ternyata cuma janji dan belakangan malah orangnya (Aliong) tidak bisa dihubungi lagi. Jadi lapor ke polisi adalah langkah logis," ungkap Aji Santoso.
Sebagai pelatih yang membawa tim Garuda All Star ke Banyuwangi, dia merasa bertanggungjawab pada match fee tersebut. Dia berharap langkah hukum yang ditempuhnya bisa menjadi solusi terbaik agar pemain-pemain yang berlaga di Banyuwangi mendapatkan haknya.
Tunggakan SoJC juga dirasakan Arema Cronus. Hadiah satu unit mobil yang dijanjikan setelah meraih juara turnamen, hingga kini tidak jelas nasibnya. Hanya saja untuk match fee, tim berjuluk Singo Edan sudah menerima walau dengan susah payah menagihnya.
General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo mengatakan pihaknya masih berdiskusi dengan bagian legal, terutama kemungkinan untuk menempuh jalur hukum. "Hadiah (mobil) belum kami terima. Masih kami bicarakan dengan bagian legal soal langkah berikutnya," kata Ruddy.
Tak menutup kemungkinan Arema akan menempuh jalur sama dengan yang dilakukan Aji Santoso. Sebab keberadaan hadiah turnamen tentu harus dipertanggungjawaban pada seluruh elemen tim yang terlibat dalam turnamen tersebut.
SoJC sendiri sempat bermasalah dalam penyelenggaraannya. Tim kontestan sempat balik kucing karena turnamen yang semula digelar Juni 2015 tak mengantongi izin. Akhirnya turnamen ditunda akhir Juli dengan peserta yang sama, yakni Arema Cronus, Garuda All Star, Persewangi Banyuwangi dan Bali United.
(sha)