Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'

Rabu, 13 Januari 2016 - 05:10 WIB
Reli Dakar Ajang Taruhan Nyawa
Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'
A A A
JAKARTA - Reli Dakar adalah balapan tahunan sejak 1979 dan dikenal sebagai salah satu ajang balap paling berbahaya di dunia. Sudah puluhan nyawa melayang selama pertarungan manusia dan mesin yang menantang ganasnya alam tersebut.

Hampir 38 tahun eksis, Reli Dakar tercatat sebagai ajang balap yang banyak menelan korban jiwa. Tercatat sudah 64 nyawa melayang sejak 1979 hingga sekarang. Dua korban diantaranya terjadi di edisi ke-38 saat pereli melakukan perjalanan dengan rute Buenos Aires-Arica-Buenos Aires atau jarak tempuh sejauh hampir 9000km.

Berikut SINDOnews hadirkan lima insiden tragis di ajang Reli Dakar yang berhasil dikutip dari beberapa sumber:

1. Kecelakaan Helikopter
yang turut menciptakan reli Paris-Dakar mengalami kecelakaan tragis yang menghilangkan nyawanya di ajang tersebut pada 14 Januari 1986. Ketika sedang melakukan pengecekan rutin jalur, helikopter yang ditumpangi pereli asal Prancis jatuh akibat badai gurun di Mali. Ia tewas bersama pilot dan tiga penumpang lain termasuk jurnalis Nathalie Odent.
Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'

2. Libya 2003
Bruno Cauvy tewas setelah mengalami kecelakaan di Libya. Menurut informasi, pereli Prancis itu kehilangan kendali saat melaju dengan kecepatan tinggi dan mobil yang dikendarainya terguling. Ia tewas dinyatakan tewas dalam usia 48 tahun setelah dokter tiba dengan menggunakan helikopter.
Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'

3. Telan Tiga Korban Jiwa
Ajang Reli Dakar 2013 menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga Thomas Bourgin. Pereli asal Prancis itu dinyatakan meninggal pada 11 Januari 2013 ketika ia sedang melahap etape ketujuh di daerah pegunungan Chile. Ini adalah kematian ke tiga di Reli Dakar 2013, setelah sebelumnya dua nyawa juga melayang di awal etape. Dua korban itu dilaporkan tewas dalam peristiwa kecelakaan yang melibatkan tiga mobil.
Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'

4. Korban Pertama Reli Dakar 2015
merupakan korban pertama Reli Dakar 2015. Pembalap sepeda motor asal Polandia itu ditemukan tewas pada 6 Januari karena dehidrasi. Ia ditemukan tak bernyawa di kilometer 206 antara San Juan – Chilecito saat berlangsungnya etape ketiga. Padahal ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti Rali Dakar sejak di Paris.
Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'

5. Penonton Tak Luput dari Ancaman
Tidak hanya pembalap, penonton pun tak luput dari peristiwa mencekam ini. Fakta itu terungkap ketika Reli Dakar 2016 edisi ke-18 merenggut dua korban jiwa. Peristiwa tragis pertama terjadi di etape ketujuh dari Bolivia menuju Argentina. Kendaraan Mitsubishi yang dikemudikan Lionel Baud menewaskan kakek berusia 63 tahun. Panitia melaporkan kejadian itu terjadi di kilometer 82, pereli asal Perancis yang kehilangan kendali menabrak kerumunan penonton dan salah satu dari mereka dikabarkan meninggal seketika saat mobil Baud menabrak dirinya. (Baca juga: Reli Dakar 2016, Telan Dua Korban Jiwa)

Nasib naas kembali menghampiri Baud. Truk yang membawa mobilnya menuju Eropa terlibat kecelakaan beruntun di pinggiran kota Cordoba. Satu orang dilaporkan tewas akibat insiden ini. "Kendaraan besar yang membawa berbagai produk seperti sepatu dan deterjen kehilangan kendali bertabrakan dengan truk lain yang berada di jalur yang berlawanan. Satu truk terguling dan menimpa Peugeot 505, Ford Falcon, Ford Fiesta Kinetic dan Toyota Corolla. Salah satu sopir dari empat kendaraan tersebut meninggal, sementara untuk korban luka dibawa ke rumah sakit di Cordoba," demikian pernyataan resmi pihak kepolisian.
Reli Dakar Ajang 'Taruhan Nyawa'
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9565 seconds (0.1#10.140)