Pemain di Jateng Dukung APPI Boikot Turnamen

Rabu, 20 Januari 2016 - 17:14 WIB
Pemain di Jateng Dukung APPI Boikot Turnamen
Pemain di Jateng Dukung APPI Boikot Turnamen
A A A
SEMARANG - Sikap Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang menolak turnamen mendapat dukungan dari para pemain di Jawa Tengah. Para pemain sudah rindu dengan atmosfer kompetisi.

Pasalnya turnamen yang ada saat ini tidak bisa memberikan penghasilan yang memadai bagi para pesepak bola profesional.
''Prinsipnya, kami mendukung kebijakan APPI. Kita sama keinginannya dengan pemain profesional lainnya, butuh kompetisi,''kata mantan kapten Persijap Jepara, Anam Syahrul, Rabu (20/1).
Anam mengatakan, APPI yang dimasukkan ke dalam Tim Ad Hoc, sudah berupaya agar sepak bola kembali berjalan normal. Buktinya, para pengurus juga hadir dalam pertemuan tersebut. Sayang, pemerintah masih dingin dan memilih absen dalam pertemuan.

”Kalau situasinya seperti itu, pemain jadi bertambah bingung. Padahal APPI sudah pernah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan menjelaskan semua unek-unek pemain. Harapan kami PSSI dan pemerintah bisa bersatu kembali,”kata dia.

Menurutnya, kompetisi sepak bola reguler ini juga tidak hanya dinantikan oleh pemain, melainkan beberapa lapisan masyarakat, yang menggantungkan hidupnya dengan adanya pertandingan di dalam stadion. ”Sayang, masukan dari pemain-pemain kok tidak digagas (dianggap) dijarke ae (dibiarkan saja),”ucapnya.



Diketahui, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga lebih memilih mempertahankan tim kecil, yang telah dibentuk. Mereka menganggap perwakilan FIFA mengingkari kesepakatan saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Selain Anam Syahrul, pemain debutan PSIS Semarang Andreantono Ariza juga sudah jengah dengan kondisi sepak bola yang tidak kunjung membaik. Kondisi seperti ini tidak bisa didiamkan dan para elite di tingkat pusat, harus bisa mengerti kondisi pemain yang lebih banyak vakum.



”Saya lebih banyak nganggurnya, daripada ikut turnamen. Padahal itu lahan kami untuk mencari nafkah,” katanya.

Wingback kiri Mahesa Jenar itu berharap agar konflik antara pemerintah dan PSSI segera disudahi. ”Pemain saat ini dalam kondisi susah. Saya harap Liga Indonesia, secepatnya berjalan,” kata dia.


Akibat kompetisi mandek, beberapa pemain terpaksa ”ngamen” dari satu turnamen ke turnamen yang lain. Seperti Catur Adi Nugroho dan M Yunus, yang sementara memilih membela Persak Kebumen, tim Divisi Satu dalam Piala Bupati Cilacap 2016. Penyerang PSIS Johan Yoga Utama, juga terpaksa rajin blusukan dari satu turnamen tarkam, dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7988 seconds (0.1#10.140)