Hughes: Liverpool Mesti Bersyukur Dapat Adu Penalti
A
A
A
LIVERPOOL - Manajer Stoke City Mark Hughes tetap tegak mengangkat kepalanya meski timnya gagal ke final Piala Liga Inggris (Capital One Cup) 2015/2016 usai ditumbangkan Liverpool dini hari tadi. Ia mengaku timnya sudah bermain cukup baik dan mesti mengadu nasib via adu penalti cuma soal keberuntungan semata.
Stoke yang tertinggal 0-1 di leg pertama, mampu menyamakan kedudukan saat leg kedua digelar di Stadion Anfield, Rabu (27/1/2016) dini hari WIB. Gol Marko Arnautovic cukup untuk membuat pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Di babak tos-tosan, dua penendang Stoke yakni penyerang Peter Crouch dan bek Marc Muniesa gagal menyelesaikan tugasnya. Sedangkan dari kubu The Reds, hanya Emre Can yang gagal memasukkan bola. Skor 5-4 membuat tuan rumah melenggang ke final yang berlangsung di Wembley. (Baca Juga: Ke Final, Liverpool Jaga Rekor Tak Terkalahkan di Anfield)
Setelah pertandingan, Hughes mengaku tidak menyalahkan dua penendangnya yang gagal. Sebaliknya, ia mengaku senang bisa membawa Stoke menang pertama kalinya di Anfield sejak 1959 dalam waktu normal.
"Setelah mendapatkan adu penalti, kenyataannya itu bisa diterima dengan berbagai jalan. Ini seperti lotere. Saya juga seorang striker yang mencetak beberapa gol, tapi saya tidak pernah menunjuk mereka yang menendang penalti. Jadi saya tidak akan menyalahkan siapa pun," katanya seperti dikutip Express.co.uk.
"Di atas kertas kami adalah pemenang, entah berapa lama terakhir kali kami menang di sini. Sayangnya kami gagal ke Wembley. Tetapi, kami layak mendapatkan kredit. Kami punya situasi yang sulit setelah kalah di kandang dan kami percaya strategi permainan bisa menolong kami," tembahnya.
Mantan pemain Manchester United itu juga memberi komentar soal kemenangan Liverpool. Anak asuh Juergen Klopp dinilai mestinya bersyukur bisa mendapatkan babak adu penalti. Sebab di atas kertas Stoke jadi pemegang kendali permainan.
"Pada akhirnya, Liverpool mesti bersyukur mereka mendapatkan adu penalti tapi kami yang lebih layak. Dengan penalti, Anda bisa ke mana saja. Kami dominan, tapi sayangnya tidak bisa ke Wembley. Tetapi masih ada FA Cup dan itu kompetisi yang lebih besar. Dan, saya suka dengan progres sejauh ini," tutupnya.
Stoke yang tertinggal 0-1 di leg pertama, mampu menyamakan kedudukan saat leg kedua digelar di Stadion Anfield, Rabu (27/1/2016) dini hari WIB. Gol Marko Arnautovic cukup untuk membuat pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Di babak tos-tosan, dua penendang Stoke yakni penyerang Peter Crouch dan bek Marc Muniesa gagal menyelesaikan tugasnya. Sedangkan dari kubu The Reds, hanya Emre Can yang gagal memasukkan bola. Skor 5-4 membuat tuan rumah melenggang ke final yang berlangsung di Wembley. (Baca Juga: Ke Final, Liverpool Jaga Rekor Tak Terkalahkan di Anfield)
Setelah pertandingan, Hughes mengaku tidak menyalahkan dua penendangnya yang gagal. Sebaliknya, ia mengaku senang bisa membawa Stoke menang pertama kalinya di Anfield sejak 1959 dalam waktu normal.
"Setelah mendapatkan adu penalti, kenyataannya itu bisa diterima dengan berbagai jalan. Ini seperti lotere. Saya juga seorang striker yang mencetak beberapa gol, tapi saya tidak pernah menunjuk mereka yang menendang penalti. Jadi saya tidak akan menyalahkan siapa pun," katanya seperti dikutip Express.co.uk.
"Di atas kertas kami adalah pemenang, entah berapa lama terakhir kali kami menang di sini. Sayangnya kami gagal ke Wembley. Tetapi, kami layak mendapatkan kredit. Kami punya situasi yang sulit setelah kalah di kandang dan kami percaya strategi permainan bisa menolong kami," tembahnya.
Mantan pemain Manchester United itu juga memberi komentar soal kemenangan Liverpool. Anak asuh Juergen Klopp dinilai mestinya bersyukur bisa mendapatkan babak adu penalti. Sebab di atas kertas Stoke jadi pemegang kendali permainan.
"Pada akhirnya, Liverpool mesti bersyukur mereka mendapatkan adu penalti tapi kami yang lebih layak. Dengan penalti, Anda bisa ke mana saja. Kami dominan, tapi sayangnya tidak bisa ke Wembley. Tetapi masih ada FA Cup dan itu kompetisi yang lebih besar. Dan, saya suka dengan progres sejauh ini," tutupnya.
(aww)