Jawa Barat Siap Geber Pra-PON Sepak Bola
A
A
A
BANDUNG - Pertandingan Pra-PON sepak bola siap digelar 20-30 Maret di Jawa Barat. Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Barat, Duddy S. Sutandy memastikan masalah teknis dan pendanaan untuk kualifikasi PON XIX/2016 sudah tuntas.
Selama ini, Jabar yang ditunjuk sebagai pihak pelaksana babak kualifikasi pada cabang olahraga sepak bola mengalami kendala terutama dari segi anggaran. Setidaknya, Rp12 miliar harus dikeluarkan mengingat jumlah peserta mencapai 22 peserta. Belum lagi jarak yang harus ditempuh para peserta untuk mendatangi venue pertandingan.
Dari hasil pertemuannya dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta beberapa waktu lalu, akhirnya menemui kata sepakat.
Sebesar 20 persen anggaran yang diajukan, lanjut Duddy akan ditangani pemerintah provinsi atau Pengurus Besar (PB) PON XIX/2016 dari mulai penyediaan Stadion dan kelengkapan lainnya. Sedangkan 80 persen sisanya menjadi tanggung jawab Kemenpora yang terdiri dari biaya akomodasi, konsumsi hingga tiket pesawat untuk para peserta.
"Anggaran sudah dibicarakan tinggal follow up saja. Karena pada prinsipnya pengajuan kita harus disetujui. Ini konsekuensinya pemerintah dan pemerintah sudah mendukung penyelenggaraan babak kualifikasi ini," ujar Duddy.
Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Olahraga dan Pemuda Jabar, Nandang Saptari membenarkan babak kualifikasi pada cabang olahraga sepak bola sudah tidak mengalami kendala. Bahkan penggunaan lima Stadion seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Karawang serta di dua titik di Kota Bandung yakni Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Siliwangi Bandung tidak mengalami perubahan.
"Kami sudah rapat dengan Kemenpora, dan semuanya menjadi lebih jelas dan tidak ada keraguan lagi untuk menggelar babak kualifikasi PON cabang sepak bola ini," tandas Nandang.
Selama ini, Jabar yang ditunjuk sebagai pihak pelaksana babak kualifikasi pada cabang olahraga sepak bola mengalami kendala terutama dari segi anggaran. Setidaknya, Rp12 miliar harus dikeluarkan mengingat jumlah peserta mencapai 22 peserta. Belum lagi jarak yang harus ditempuh para peserta untuk mendatangi venue pertandingan.
Dari hasil pertemuannya dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta beberapa waktu lalu, akhirnya menemui kata sepakat.
Sebesar 20 persen anggaran yang diajukan, lanjut Duddy akan ditangani pemerintah provinsi atau Pengurus Besar (PB) PON XIX/2016 dari mulai penyediaan Stadion dan kelengkapan lainnya. Sedangkan 80 persen sisanya menjadi tanggung jawab Kemenpora yang terdiri dari biaya akomodasi, konsumsi hingga tiket pesawat untuk para peserta.
"Anggaran sudah dibicarakan tinggal follow up saja. Karena pada prinsipnya pengajuan kita harus disetujui. Ini konsekuensinya pemerintah dan pemerintah sudah mendukung penyelenggaraan babak kualifikasi ini," ujar Duddy.
Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Olahraga dan Pemuda Jabar, Nandang Saptari membenarkan babak kualifikasi pada cabang olahraga sepak bola sudah tidak mengalami kendala. Bahkan penggunaan lima Stadion seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Karawang serta di dua titik di Kota Bandung yakni Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Siliwangi Bandung tidak mengalami perubahan.
"Kami sudah rapat dengan Kemenpora, dan semuanya menjadi lebih jelas dan tidak ada keraguan lagi untuk menggelar babak kualifikasi PON cabang sepak bola ini," tandas Nandang.
(aww)