Soal Target di Qatar, Marquez Masih Abu-abu
A
A
A
SEPANG - Marc Marquez meramalkan jika tim Repsol Honda kemungkinan tidak siap turun 100 persen di seri pertama MotoGP yang berlangsung di Grand Prix Qatar pada 20 Maret 2016. Alasannya, karena masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.
Keraguan itu disampaikan Marquez pasca menyelesaikan pengujian terakhir ban Michelin di Sirkuit Internasional Sepang. "Sepang biasanya selalu menjadi trek favorit Honda, tapi kami justru memiliki banyak masalah. Hal positif lainnya adalah bahwa kami mampu memperkecil kesenjangan selama pengujian tiga hari. Masih banyak hal yang kita tidak mengerti dan ada kemungkinan kita tidak siap 100 persen di Qatar," ungkap Marquez seperti dikutip Speedweek, Kamis (4/2/2016).
Ada banyak perubahan di musim ini, salah satunya adalah perangkat Magneti Marelli yang akan menjadi perangkat elektronik resmi MotoGP. Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli berfungsi untuk mengambil data, menganalisa, dan menampilkan kepada operator agar mudah mambaca kondisi motor.
Sekitar 10 sensor yang terpasang pada tunggangan MotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli di antaranya speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, dan trottlle sensor. Singkat kata, perangkat elektronik sudah tentu memberikan efek dan perubahan besar bukan hanya pada gelaran kuda pacu MotoGP, tapi juga gaya pembalap itu sendiri.
Ketika disinggung apakah Marquez merasa minim pengetahuan mengenai perangkat elektronik, dia menjawab tidak. Permasalahan yang terjadi adalah tim tidak bisa menggunakan data secara maksimal, karena motor dan sistemnya sangat berbeda. (Baca juga: Gara-gara Jatuh, Marquez Sindir Rossi dan Lorenzo)
"Kita tidak bisa menggunakan data, karena motor dan semua sistem benar-benar berbeda. Berbeda dengan Ducati yang bisa mencocokkan mesin dan perangkat elektronik. Oleh karena itu, tim tidak dapat menggunakan data ini secara maksimal," tutup juara dunia dua kali di kelas utama.
Keraguan itu disampaikan Marquez pasca menyelesaikan pengujian terakhir ban Michelin di Sirkuit Internasional Sepang. "Sepang biasanya selalu menjadi trek favorit Honda, tapi kami justru memiliki banyak masalah. Hal positif lainnya adalah bahwa kami mampu memperkecil kesenjangan selama pengujian tiga hari. Masih banyak hal yang kita tidak mengerti dan ada kemungkinan kita tidak siap 100 persen di Qatar," ungkap Marquez seperti dikutip Speedweek, Kamis (4/2/2016).
Ada banyak perubahan di musim ini, salah satunya adalah perangkat Magneti Marelli yang akan menjadi perangkat elektronik resmi MotoGP. Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli berfungsi untuk mengambil data, menganalisa, dan menampilkan kepada operator agar mudah mambaca kondisi motor.
Sekitar 10 sensor yang terpasang pada tunggangan MotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli di antaranya speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, dan trottlle sensor. Singkat kata, perangkat elektronik sudah tentu memberikan efek dan perubahan besar bukan hanya pada gelaran kuda pacu MotoGP, tapi juga gaya pembalap itu sendiri.
Ketika disinggung apakah Marquez merasa minim pengetahuan mengenai perangkat elektronik, dia menjawab tidak. Permasalahan yang terjadi adalah tim tidak bisa menggunakan data secara maksimal, karena motor dan sistemnya sangat berbeda. (Baca juga: Gara-gara Jatuh, Marquez Sindir Rossi dan Lorenzo)
"Kita tidak bisa menggunakan data, karena motor dan semua sistem benar-benar berbeda. Berbeda dengan Ducati yang bisa mencocokkan mesin dan perangkat elektronik. Oleh karena itu, tim tidak dapat menggunakan data ini secara maksimal," tutup juara dunia dua kali di kelas utama.
(bbk)