PSSI Solo Tolak Piala Bung Karno, Ini Alasannya
A
A
A
SOLO - Rencana diputarnya Turnamen Piala Bung Karno pada 27 Februari mendatang ditolak oleh Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Solo. Mereka menganggap turnamen tersebut sudah menyimpang dari format awal, yakni sepak bola dikembalikan ke rakyat. Namun, penyelenggara turnamen justru sudah terlebih dulu menunjuk pelatih yang akan menjadi juru ramu tim.
''Seharusnya ada koordinasi dengan PSSI Solo sebagai federasi cabang olahraga di daerah. Bahasanya koordinasi, kalau tidak ada, ya kami tolak,''ungkap Sekretaris Umum PSSI Solo Sapto Joko Purwadi, Kamis (11/2).
Menurut Sapto, hingga saat ini, tidak ada koordinasi dari pusat. Pihaknya berharap ada peninjauan kembali mengenai format yang diterapkan. Seharusnya, panitia di pusat menyerahkan kepada Pengcab PSSI yang kemudian akan ditindak lanjuti dengan pembentukan tim.
”Ini seperti pertandingan wayang, pelatih dan pemainnya sudah ditunjuk di masing-masing daerah. Kita ingin ending-nya bagus, makanya formatnya harus diperbaiki, agar tidak ada perpecahan,''ujar dia.
Diketahui, panitia sudah menunjuk Widyantoro untuk membesut Tim Solo Raya. Padahal eks pelatih Persis Solo musim 2014 itu merupakan pelatih yang berasal dari Magelang.
Sapto mengaku, sebenarnya tidak mempermasalakan siapa pelatih yang akan ditunjuk, namun seharusnya juga berasal dari Solo Raya. Pasalnya di daerahnya banyak bermukim pelatih-pelatih lokal serta pemain lokal yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
''Format awal Piala Bung Karno itu kan untuk mengembalikan sepak bola kepada rakyat, sebagai pemersatu bangsa. Misinya bagus, kami juga ingin demikian, tapi induk federasinya perlu diajak omong,''ucapnya.
Widyantoro saat dihubungi terpisah mengaku sudah ditunjuk oleh panitia di pusat. Namun, pihaknya belum bisa bergerak, karena belum ada pemberitahuan resmi lebih lanjut. ''Kita juga masih menunggu kepastian digelarnya Piala Bung Karno,''kata Widyantoro.
Tidak hanya PSSI Solo saja yang tidak dijawil, terkait dengan akan digulirkannya turnamen yang menerapkan sistem seperti Piala Dunia mini. Turnamen yang akan diikuti oleh 10 kota di Indonesia itu juga tidak diketahui oleh Pengcab PSSI Kota Semarang.
''Saya malah tidak tahu. Coba ditanyakan, mungkin yang ditunjuk PSIS Semarang,” kata Ketua PSSI Semarang H.A. Supriyadi.
Di Kota Atlas, pelatih yang sudah ditunjuk oleh panitia turnamen di pusat adalah Ahmad Muhariah, eks juru taktik Persibangga Purbalingga. Pelatih yang juga pernah bermain di PSIS Semarang itu hingga saat ini belum membentuk tim, karena masih menunggu kejelasan dari pusat.
''Beberapa pemain memang sudah kita inventarisasi, tapi kami belum bergerak,” kata Muhariah.
''Seharusnya ada koordinasi dengan PSSI Solo sebagai federasi cabang olahraga di daerah. Bahasanya koordinasi, kalau tidak ada, ya kami tolak,''ungkap Sekretaris Umum PSSI Solo Sapto Joko Purwadi, Kamis (11/2).
Menurut Sapto, hingga saat ini, tidak ada koordinasi dari pusat. Pihaknya berharap ada peninjauan kembali mengenai format yang diterapkan. Seharusnya, panitia di pusat menyerahkan kepada Pengcab PSSI yang kemudian akan ditindak lanjuti dengan pembentukan tim.
”Ini seperti pertandingan wayang, pelatih dan pemainnya sudah ditunjuk di masing-masing daerah. Kita ingin ending-nya bagus, makanya formatnya harus diperbaiki, agar tidak ada perpecahan,''ujar dia.
Diketahui, panitia sudah menunjuk Widyantoro untuk membesut Tim Solo Raya. Padahal eks pelatih Persis Solo musim 2014 itu merupakan pelatih yang berasal dari Magelang.
Sapto mengaku, sebenarnya tidak mempermasalakan siapa pelatih yang akan ditunjuk, namun seharusnya juga berasal dari Solo Raya. Pasalnya di daerahnya banyak bermukim pelatih-pelatih lokal serta pemain lokal yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
''Format awal Piala Bung Karno itu kan untuk mengembalikan sepak bola kepada rakyat, sebagai pemersatu bangsa. Misinya bagus, kami juga ingin demikian, tapi induk federasinya perlu diajak omong,''ucapnya.
Widyantoro saat dihubungi terpisah mengaku sudah ditunjuk oleh panitia di pusat. Namun, pihaknya belum bisa bergerak, karena belum ada pemberitahuan resmi lebih lanjut. ''Kita juga masih menunggu kepastian digelarnya Piala Bung Karno,''kata Widyantoro.
Tidak hanya PSSI Solo saja yang tidak dijawil, terkait dengan akan digulirkannya turnamen yang menerapkan sistem seperti Piala Dunia mini. Turnamen yang akan diikuti oleh 10 kota di Indonesia itu juga tidak diketahui oleh Pengcab PSSI Kota Semarang.
''Saya malah tidak tahu. Coba ditanyakan, mungkin yang ditunjuk PSIS Semarang,” kata Ketua PSSI Semarang H.A. Supriyadi.
Di Kota Atlas, pelatih yang sudah ditunjuk oleh panitia turnamen di pusat adalah Ahmad Muhariah, eks juru taktik Persibangga Purbalingga. Pelatih yang juga pernah bermain di PSIS Semarang itu hingga saat ini belum membentuk tim, karena masih menunggu kejelasan dari pusat.
''Beberapa pemain memang sudah kita inventarisasi, tapi kami belum bergerak,” kata Muhariah.
(aww)