Terungkap Atlet Dayung Jatim Makan Harus Utang Rp2,8 Juta

MALANG - Fakta memprihatinkan nasib atlet dayung Jawa Timur proyeksi PON XIX di Jawa Barat tidak hanya pada fisik mes yang nyaris ambruk. Ada fakta lain yang sangat mengejutkan mengenai kehidupan atlet dayung Jatim.

Ketika KORAN SINDO mengunjungi salah satu warung makan yang menjadi langganan atlet dayung, tak jauh dari lokasi latihan di Waduk Karangkates, Kabupaten Malang, ternyata hampir seluruh atlet menumpuk utang.

Tercatat, selama hampir satu setengah bulan ini ada atlet yang berutang makan Rp2,8 juta, "Macam-macam jumlahnya ada yang sampai segini,"ujar Nanik, ibu pemilik warung sambil menunjukkan buku catatan utang atlet dayung Jatim.

Saat dikonfrimasi, Pelatih Dayung Rowing Jatim, Bambang mengakui jika biasanya para atlet membayar makan sebulan sekali. Dari KONI Jatim, uang makan untuk atlet sebesar Rp60 ribu. "Uang makan langsung ke rekening atlet, dengan uang itu, kalau mau nambah makan yang harus keluar uang sendiri,"ucapnya.

Baca juga: Mes Atlet Dayung Jatim Nyaris Ambruk, Ini Foto-Fotonya!

Terkait kondisi bangunan mes, Bambang mengaku sudah sering melaporkan ke KONI Jatim, "Katanya mau direnovasi, tapi sampai sekarang belum juga. Peralatan yang kita ajukan juga belum ada realisasi, yang mendesak perahu latih. Sekarang PON sudah kurang enam bulan lagi,"keluhnya.

Meski dengan kondisi serba terbatas, semangat atlet dayung Jatim untuk meraih prestasi di PON 2016 patut diacungi jempol. Setiap hari, mereka mengelar tiga kali latihan, pagi, siang dan sore.

"Apa pun kondisinya, anak-anak tetap semangat. Seperti hasil tes fisik ini, bisa dilihat sendiri. Sebagian besar memenuhi standar dan ada yang lebih,"ujarnya tersenyum getir.

Pada PON XIX/2016, September mendatang, dari sekitar 41 nomor yang diperlombakan di cabor dayung, KONI Jatim menargetkan 12 medali emas. Target lumayan cukup besar, meski kondisi Puslatda Dayung Jatim mengenaskan.