Soal KLB PSSI, Ini Sikap Tegas Sriwijaya FC
A
A
A
PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) menegaskan tidak akan memberikan sikap mendukung adanya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Pasalnya polemik sepak bola Indonesia bisa saja selesai setelah pembekuan PSSI dicabut.
Namun, pihak Kemenpora memberikan syarat atau mengimbau KLB PSSI harus digelar lebih cepat (atau dalam tempo enam bulan ke depan). "Kami dari SFC tidak mau memberikan sikap KLB PSSI harus dilaksanakan atau setuju adanya KLB tersebut," kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, Kamis (25/2).
Faisal menjabarkan kendati SK pembekuan PSSI dicabut, Kemenpora tidak bisa memaksakan kehendak apabila tidak sesuai aturan statuta FIFA. Lantaran, hal itu juga berdampak buruk kepada persepakbolaan Tanah Air.
"Seperti ini, berapa pentingnya dan apa mendesak harus dilakukan KLB! Apabila tidak mendesak untuk apa? Terpenting sekarang PSSI harus kembali berjalan dan kompetisi kembali bergulir,"jelas Faisal.
Menurut pria asal Padang ini, SFC bukan menolak adanya KLB PSSI secara cepat yang dinginkan Kemenpora. Namun, apabila kondisi tersebut memang untuk kebaikan dan diharapkan semua klub. Baginya SFC baru bisa memberikan dukungan penuh.
"Kita bukan menolak, kita (klub SFC) mau melihat dulu. Kalau teman-teman klub lain sepakat harus KLB, kami mendukung saja atas dasar demi kepentingan sepak bola Tanah Air,"jelasnya.
Selain itu Faisal juga menolak rencana pertemuan 18 klub peserta Indonesia Super League (ISL) bersama tim Divisi Utama pada Jumat, 26 Februari di Jakarta membahas KLB PSSI atau pencabutan pembekuan. Berdasarkan agenda pertemuan mereka mengajak PT Liga Indonesia (LI) membahas pelaksanaan Indonesia Super Competition (ISC) yang direncanakan digulirkan sekitar akhir Maret hingga November 2016.
"Tidak ada urusannya soal KLB PSSI, kami ada agenda lain. Soal bagaimana format turnamen ISC nanti. Soal KLB atau sebagainya kita percayakan kepada Tim Ad Hoc. Bagi kami terpenting PSSI harus segera aktif dan melanjutkan semua agenda yang tertunda,"pungkasnya.
Namun, pihak Kemenpora memberikan syarat atau mengimbau KLB PSSI harus digelar lebih cepat (atau dalam tempo enam bulan ke depan). "Kami dari SFC tidak mau memberikan sikap KLB PSSI harus dilaksanakan atau setuju adanya KLB tersebut," kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, Kamis (25/2).
Faisal menjabarkan kendati SK pembekuan PSSI dicabut, Kemenpora tidak bisa memaksakan kehendak apabila tidak sesuai aturan statuta FIFA. Lantaran, hal itu juga berdampak buruk kepada persepakbolaan Tanah Air.
"Seperti ini, berapa pentingnya dan apa mendesak harus dilakukan KLB! Apabila tidak mendesak untuk apa? Terpenting sekarang PSSI harus kembali berjalan dan kompetisi kembali bergulir,"jelas Faisal.
Menurut pria asal Padang ini, SFC bukan menolak adanya KLB PSSI secara cepat yang dinginkan Kemenpora. Namun, apabila kondisi tersebut memang untuk kebaikan dan diharapkan semua klub. Baginya SFC baru bisa memberikan dukungan penuh.
"Kita bukan menolak, kita (klub SFC) mau melihat dulu. Kalau teman-teman klub lain sepakat harus KLB, kami mendukung saja atas dasar demi kepentingan sepak bola Tanah Air,"jelasnya.
Selain itu Faisal juga menolak rencana pertemuan 18 klub peserta Indonesia Super League (ISL) bersama tim Divisi Utama pada Jumat, 26 Februari di Jakarta membahas KLB PSSI atau pencabutan pembekuan. Berdasarkan agenda pertemuan mereka mengajak PT Liga Indonesia (LI) membahas pelaksanaan Indonesia Super Competition (ISC) yang direncanakan digulirkan sekitar akhir Maret hingga November 2016.
"Tidak ada urusannya soal KLB PSSI, kami ada agenda lain. Soal bagaimana format turnamen ISC nanti. Soal KLB atau sebagainya kita percayakan kepada Tim Ad Hoc. Bagi kami terpenting PSSI harus segera aktif dan melanjutkan semua agenda yang tertunda,"pungkasnya.
(aww)