Arema FC Dukung Percepatan KLB PSSI demi Sepak Bola Indonesia Lebih Baik
loading...
A
A
A
MALANG - Arema FC mengapresiasi langkah reformasi di tubuh PSSI selepas tragedi Kanjuruhan, Malang. Ini diperlihatkan manajemen Singo Edan dengan mendukung percepatan Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurut surat resmi dari PSSI bernomor 4449/UDN/2853/X-2022 pada 29 Oktober 2022, disebutkan sebelum KLB digelar akan diawali penetapan Komite Pemilihan dan komite Banding pemilihan. Komite itu lalu akan menyusun tahapan menuju KLB pemilihan.
Manajemen Arema FC menilai bahwa percepatan KLB merupakan bentuk dari percepatan transformasi untuk menentukan roadmap sepak bola Indonesia ke depan. Harapan lainnya agar kompetisi, khususnya Liga 1 bisa kembali digelar.
“Kita setuju mengikuti alur dan arahan yang mengatur tentang KLB,” tegas Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto, pada Sabtu (29/10/2022) sore melalui keterangan tertulisnya yang diterima MPI.
Selanjutnya langkah manajemen akan fokus pada penanganan tanggap darurat korban tragedi Kanjuruhan serta percepatan pelaksanaan KLB di PSSI. Kosongnya jabatan presiden klub juga belum akan diisi karena perlu waktu yang panjang untuk pembahasannya.
“Ke depan Arema FC akan kita minta untuk terus melakukan distribusi bantuan dan santunan untuk para korban musibah Kanjuruhan. Hal yang juga penting, kini kita juga fokus percepatan KLB di federasi agar sepak bola kembali normal,” ucap Tatang.
Di sisi lain, manajemen Arema FC juga menghargai keputusan mundurnya Gilang Widya Pramana dari jabatannya sebagai Presiden Arema FC.
Tatang mewakili manajemen tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Gilang Widya atas dedikasi yang luar biasa selama 16 bulan di Arema FC.
"Terima kasih atas dedikasi yang luar biasa Gilang kepada Arema FC. Banyak perubahan yang dilakukan terhadap performa Singo Edan di berbagai bidang. Kami berharap Gilang terus berkontribusi melalui saran dan masukan untuk kemajuan Arema FC," tukasnya.
Gilang secara resmi telah melepaskan jabatannya sebagai Presiden Arema FC. Tugas itu hanya diembannya selama 16 bulan setelah dilantik pada 6 Juni 2021.
Pengunduran diri ini sebagai dampak dari tragedi Kanjuruhan yang membuat total 135 nyawa melayang dan setidaknya 660 orang terkonfirmasi luka-luka.
Lihat Juga: Bukan Wasit Qatar, Laga Timnas Indonesia vs Jepang Dipimpin Wasit Iran Bonyadifard Mooud
Menurut surat resmi dari PSSI bernomor 4449/UDN/2853/X-2022 pada 29 Oktober 2022, disebutkan sebelum KLB digelar akan diawali penetapan Komite Pemilihan dan komite Banding pemilihan. Komite itu lalu akan menyusun tahapan menuju KLB pemilihan.
Manajemen Arema FC menilai bahwa percepatan KLB merupakan bentuk dari percepatan transformasi untuk menentukan roadmap sepak bola Indonesia ke depan. Harapan lainnya agar kompetisi, khususnya Liga 1 bisa kembali digelar.
“Kita setuju mengikuti alur dan arahan yang mengatur tentang KLB,” tegas Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto, pada Sabtu (29/10/2022) sore melalui keterangan tertulisnya yang diterima MPI.
Selanjutnya langkah manajemen akan fokus pada penanganan tanggap darurat korban tragedi Kanjuruhan serta percepatan pelaksanaan KLB di PSSI. Kosongnya jabatan presiden klub juga belum akan diisi karena perlu waktu yang panjang untuk pembahasannya.
“Ke depan Arema FC akan kita minta untuk terus melakukan distribusi bantuan dan santunan untuk para korban musibah Kanjuruhan. Hal yang juga penting, kini kita juga fokus percepatan KLB di federasi agar sepak bola kembali normal,” ucap Tatang.
Di sisi lain, manajemen Arema FC juga menghargai keputusan mundurnya Gilang Widya Pramana dari jabatannya sebagai Presiden Arema FC.
Tatang mewakili manajemen tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Gilang Widya atas dedikasi yang luar biasa selama 16 bulan di Arema FC.
"Terima kasih atas dedikasi yang luar biasa Gilang kepada Arema FC. Banyak perubahan yang dilakukan terhadap performa Singo Edan di berbagai bidang. Kami berharap Gilang terus berkontribusi melalui saran dan masukan untuk kemajuan Arema FC," tukasnya.
Gilang secara resmi telah melepaskan jabatannya sebagai Presiden Arema FC. Tugas itu hanya diembannya selama 16 bulan setelah dilantik pada 6 Juni 2021.
Pengunduran diri ini sebagai dampak dari tragedi Kanjuruhan yang membuat total 135 nyawa melayang dan setidaknya 660 orang terkonfirmasi luka-luka.
Lihat Juga: Bukan Wasit Qatar, Laga Timnas Indonesia vs Jepang Dipimpin Wasit Iran Bonyadifard Mooud
(mirz)