PSIS Semarang Minta Subsidi ISC Seri B Ditambah
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang berharap subisidi yang diberikan kepada klub Divisi Utama (DU) pada Indonesia Soccer Championsip (ISC) 2016 seri B ditambah. Alokasi Rp400 juta dinilai belum sesuai dengan kebutuhan tim.
''Minimal setengah dari subsidi klub Indonesia Super League (ISL). Tentu, adanya penambahan subsidi ini menjadi harapan semua klub kasta kedua,” ungkap Manajer PSIS Wahyu Winarto, Kamis (3/3).
PT Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku penyelenggara turnamen dengan format kandang dan tandang itu berencana mengalokasikan subsidi kepada klub kasta pertama antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar.
Menurut Wahyu, jika sampai babak 16 besar dan delapan besar, biaya yang akan dikeluarkan klub akan semakin besar karena bertanding di luar provinsi. Tentu hal ini butuh pendanaan yang kuat. Apalagi, tidak mudah bagi klub DU untuk mendapatkan sponsor.
''Sangat susah menggaet sponsor utama. Memang, subsidi tersebut jauh lebih besar yang diberikan oleh PT Liga Indonesia dalam kompetisi reguler,” tegasnya.
Namun, Mahesa Jenar pun tak terlalu mempermasalahkan jika subsidi tidak direvisi. Manajemen tetap melakukan persiapan pembentukan tim. Upaya yang telah dilakukan di antaranya dengan melakukan pendekatan dengan para pemain.
Sejumlah pemain telah memenuhi panggilan manajemen, di antaranya Hari Nur Yulianto, Edi Anto, Franky Mahendra, Eli Nasokha, Taufik Hidayat, Tegar Pribadi, Andreantono Ariza dan lainnya.
Prinsipnya, para pemain tersebut siap kembali bergabung dengan Mahesa Jenar. Sehari sebelumnya, Johan Yoga Utama dan M Yunus telah dinegosiasi.
''Kami juga masih menunggu draf kontrak dari penyelenggara turnamen. Tidak ada kendala dalam negosiasi, kalau pun mau minta ditambah, nominalnya tidak banyak, karena alasan sudah menikah,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Liluk itu menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil dari temu manajer dalam waktu dekat. Diharapkan dalam pertemuan tersebut sudah ada kepastian teknis pertandingan.
''Belum ada tanda tangan kontrak, hanya sebatas penjajakan awal. Tapi beberapa sudah sepakat dengan nilai kontrak, karena mereka antusias mengenakan jersey lagi,''kata dia.
''Minimal setengah dari subsidi klub Indonesia Super League (ISL). Tentu, adanya penambahan subsidi ini menjadi harapan semua klub kasta kedua,” ungkap Manajer PSIS Wahyu Winarto, Kamis (3/3).
PT Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku penyelenggara turnamen dengan format kandang dan tandang itu berencana mengalokasikan subsidi kepada klub kasta pertama antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar.
Menurut Wahyu, jika sampai babak 16 besar dan delapan besar, biaya yang akan dikeluarkan klub akan semakin besar karena bertanding di luar provinsi. Tentu hal ini butuh pendanaan yang kuat. Apalagi, tidak mudah bagi klub DU untuk mendapatkan sponsor.
''Sangat susah menggaet sponsor utama. Memang, subsidi tersebut jauh lebih besar yang diberikan oleh PT Liga Indonesia dalam kompetisi reguler,” tegasnya.
Namun, Mahesa Jenar pun tak terlalu mempermasalahkan jika subsidi tidak direvisi. Manajemen tetap melakukan persiapan pembentukan tim. Upaya yang telah dilakukan di antaranya dengan melakukan pendekatan dengan para pemain.
Sejumlah pemain telah memenuhi panggilan manajemen, di antaranya Hari Nur Yulianto, Edi Anto, Franky Mahendra, Eli Nasokha, Taufik Hidayat, Tegar Pribadi, Andreantono Ariza dan lainnya.
Prinsipnya, para pemain tersebut siap kembali bergabung dengan Mahesa Jenar. Sehari sebelumnya, Johan Yoga Utama dan M Yunus telah dinegosiasi.
''Kami juga masih menunggu draf kontrak dari penyelenggara turnamen. Tidak ada kendala dalam negosiasi, kalau pun mau minta ditambah, nominalnya tidak banyak, karena alasan sudah menikah,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Liluk itu menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil dari temu manajer dalam waktu dekat. Diharapkan dalam pertemuan tersebut sudah ada kepastian teknis pertandingan.
''Belum ada tanda tangan kontrak, hanya sebatas penjajakan awal. Tapi beberapa sudah sepakat dengan nilai kontrak, karena mereka antusias mengenakan jersey lagi,''kata dia.
(aww)