Kiprah Rio Haryanto di F1 Disindir Pembalap Belanda
A
A
A
AMSTERDAM - Jelang seri perdana Formula 1 Australia, Rio Haryanto mulai mendapat psywar dari para pegiat balapan. Mantan test driver tim Red Bull Robert Doornbos menilai pembalap Indonesia cuma 'dibantu' agar bisa berlaga di F1.
Rio naik kelas dari GP2 ke F1 musim ini setelah dikontrak Manor Racing. Rio berstatus pay driver setelah PERTAMINA bersedia membantu dana sekitar 5 juta euro atau sekitar 75 miliar kepada Manor Racing.
Jumlah dana tersebut masihlah kurang. Total Rio butuh dana sekitar 15 juta euro (225 miliar) untuk mengunci kursi pembalap selama semusim. Itu artinya, Rio perlu suntikan dana sebesar 10 juta euro atau sekitar 150 miliar lagi. (Baca Juga: Galang Dana Buat Rio, Menpora: Enggak 'Sunat' Gaji PNS)
Namun kekurangan dana bisa diatasi seiring berjalannya waktu. Beberapa waktu lalu, Rio pun sudah menjalani tes pramusim di Barcelona di mana masih perlu banyak adaptasi jadi catatan pentingnya.
Selanjutnya, Rio pun bersiap menatap Grand Prix Australia 20 Maret mendatang. Doornbos yang sepanjang kariernya hanya jadi test driver di tim Formula 1 menilai kiprah Rio bisa tampil ke F1 hanya karena statusnya pay driver.
"Di satu sisi mereka adalah tim kecil, tapi dengan langkah yang mereka buat saya kira mereka bisa bersaing dengan tim lain ketimbang terus di belakang selamanya," buka komentar Doornbos soal Manor Racing yang dilansir Paddocktalk, Rabu (9/3/2016).
"Saya kira mereka bisa berharap beberapa poin, terutama dengan kehadiran Pascal dalam timnya. Dia adalah pembalap yang sangat bagus," imbuhnya.
"Haryanto bisa naik mobil mereka karena suatu alasan. Uang yang ia bawa dan jadi duta untuk Indonesia. Mari lihat apakan dia selalu bisa melewati sesi kualifikasi dengan performanya," pungkasnya.
Target Rio di Australia pun tidak muluk-muluk. Ia hanya ingin bisa finish balapan di Sirkuit Melbourne Park nanti.
Rio naik kelas dari GP2 ke F1 musim ini setelah dikontrak Manor Racing. Rio berstatus pay driver setelah PERTAMINA bersedia membantu dana sekitar 5 juta euro atau sekitar 75 miliar kepada Manor Racing.
Jumlah dana tersebut masihlah kurang. Total Rio butuh dana sekitar 15 juta euro (225 miliar) untuk mengunci kursi pembalap selama semusim. Itu artinya, Rio perlu suntikan dana sebesar 10 juta euro atau sekitar 150 miliar lagi. (Baca Juga: Galang Dana Buat Rio, Menpora: Enggak 'Sunat' Gaji PNS)
Namun kekurangan dana bisa diatasi seiring berjalannya waktu. Beberapa waktu lalu, Rio pun sudah menjalani tes pramusim di Barcelona di mana masih perlu banyak adaptasi jadi catatan pentingnya.
Selanjutnya, Rio pun bersiap menatap Grand Prix Australia 20 Maret mendatang. Doornbos yang sepanjang kariernya hanya jadi test driver di tim Formula 1 menilai kiprah Rio bisa tampil ke F1 hanya karena statusnya pay driver.
"Di satu sisi mereka adalah tim kecil, tapi dengan langkah yang mereka buat saya kira mereka bisa bersaing dengan tim lain ketimbang terus di belakang selamanya," buka komentar Doornbos soal Manor Racing yang dilansir Paddocktalk, Rabu (9/3/2016).
"Saya kira mereka bisa berharap beberapa poin, terutama dengan kehadiran Pascal dalam timnya. Dia adalah pembalap yang sangat bagus," imbuhnya.
"Haryanto bisa naik mobil mereka karena suatu alasan. Uang yang ia bawa dan jadi duta untuk Indonesia. Mari lihat apakan dia selalu bisa melewati sesi kualifikasi dengan performanya," pungkasnya.
Target Rio di Australia pun tidak muluk-muluk. Ia hanya ingin bisa finish balapan di Sirkuit Melbourne Park nanti.
(bbk)