Kegagalan di All England Jadi Pelajaran Besar untuk Indonesia
A
A
A
BIRMINGHAM - Indonesia kurang beruntung di turnamen All England 2016. Dari 10 wakil yang bertanding, hanya dua pasang yang bertahan hingga babak perempat final.
Mereka adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto. Melihat hasil ini, Rexy Mainaky mengaku kaget namun mantan pebulutangkis Indonesia di nomor ganda tersebut yakin atlet yang gagal bisa memetik pelajaran berharaga dari All England. (Baca juga: Rexy Doakan Dua Ganda Campuran Indonesia Juara)
"Kita bisa lihat di turnamen ini ada banyak upset. Kita lihat ada kekalahan pada Lee Chong Wei, Chen Long, Hendra/Ahsan dan beberapa hasil tak terduga lainnya. Melihat hasil ini kita juga harus mawas diri. Seperti misalnya Greysia/Nitya. Mereka seharusnya pemanasan di Jerman dan ditargetkan di All England, tapi ternyata belum kena. Berarti ada plan yang harus disiapkan lagi untuk mereka," ucap Rexy selaku Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
"Ini bisa menjadi pelajaran buat pemain yang akan turun di Olimpiade nanti, karena tekanan akan lebih besar lagi. Dan lawan-lawannya juga nanti kan akan sama seperti ini. Jadi kita harus melihat, hasil dari pertandingan ini menjadi catatan dan bekal pemain, untuk menambah porsinya di sesi latihan," jelasnya seperti dilansir Badmintonindonesia.
Pada babak perempat final, Tontowi/Liliyana bertarung dengan unggulan tuan rumah, Chris dan Gabrielle Adcock. Sedangkan Praveen/Debby harus menghadapi pasangan China, Liu Cheng/Bao Yixin.
Mereka adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto. Melihat hasil ini, Rexy Mainaky mengaku kaget namun mantan pebulutangkis Indonesia di nomor ganda tersebut yakin atlet yang gagal bisa memetik pelajaran berharaga dari All England. (Baca juga: Rexy Doakan Dua Ganda Campuran Indonesia Juara)
"Kita bisa lihat di turnamen ini ada banyak upset. Kita lihat ada kekalahan pada Lee Chong Wei, Chen Long, Hendra/Ahsan dan beberapa hasil tak terduga lainnya. Melihat hasil ini kita juga harus mawas diri. Seperti misalnya Greysia/Nitya. Mereka seharusnya pemanasan di Jerman dan ditargetkan di All England, tapi ternyata belum kena. Berarti ada plan yang harus disiapkan lagi untuk mereka," ucap Rexy selaku Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
"Ini bisa menjadi pelajaran buat pemain yang akan turun di Olimpiade nanti, karena tekanan akan lebih besar lagi. Dan lawan-lawannya juga nanti kan akan sama seperti ini. Jadi kita harus melihat, hasil dari pertandingan ini menjadi catatan dan bekal pemain, untuk menambah porsinya di sesi latihan," jelasnya seperti dilansir Badmintonindonesia.
Pada babak perempat final, Tontowi/Liliyana bertarung dengan unggulan tuan rumah, Chris dan Gabrielle Adcock. Sedangkan Praveen/Debby harus menghadapi pasangan China, Liu Cheng/Bao Yixin.
(bep)