PS TNI Ancam Balas Dendam, Sriwijaya FC Yakin Bisa Meredam
A
A
A
BANDUNG - Pertemuan PS TNI kontra Sriwijaya FC di laga kedua Grup A Turnamen Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, beraroma dendam.
Ya, bagi PS TNI, laga ini akan dijadikannya sebuah ajang balas dendam setelah dikalahkan Sriwijaya FC 0-1 di Turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) lalu.
Bukan tidak mungkin, PS TNI bisa membalas kekalahannya. Selain persiapan yang terbilang cukup matang, PS TNI kini dinakhodai pelatih anyar asal Inggris, Judan Ali. Pelatih ini banyak menghabiskan waktunya di sepak bola Inggris, bahkan Akademi La Masia milik Barcelona.
Pelatih keturunan India kelahiran London, Inggris, itu sudah menangani PS TNI sejak dua pekan terakhir atau setelah klub milik Mabes TNI itu tersingkir dari penyisihan grup Piala Gubernur Kaltim 2016. Dengan berbekal pengalamannya itu, PS TNI diharapkan bisa kembali bertaji dan bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Masa persiapan kami berjalan dengan sangat baik. Para pemain merasa rileks saat ini dan kami akan ke Stadion untuk merasakan isi suasana Stadion tapi cuaca disini (Bandung) cukup buruk," ujar Ali di Hotel Sheo, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung.
Meski tidak mengetahui banyak soal kekuatan Sriwijaya FC yang kini bertengger di peringkat teratas Grup A, Ali yakin pasukannya bisa meraih hasil maksimal."Kita akan tampil semaksimal mungkin menghadapi laga nanti. Yang terpenting bagi saya adalah melihat dulu pertandingan lawan secara jelas sebelum membuat penilaian. Dan targetnya tentu memenangkan pertandingan. Tiga poin penuh," tegasnya.
Di sisi lain, Asisten Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan menyatakan kesiapannya membendung motivasi PS TNI yang ingin membalas kekalahannya. Bahkan dia yakin, anak asuhnya bisa kembali meraih hasil yang maksimal terlebih di laga perdana melawan Pusamania Borneo FC, Achmad Jufriyanto Cs berhasil meraih poin sempurna usai memenangkan pertandingan dengan skor cukup telak 3-1.
"Mudah-mudahan makin lama makin pede. Makin lama bisa menghasilkan yang terbaik. Dan kita tahu PS TNI diperkuat pemain muda jadi ada kelebihan di power. Tapi kita berharap bisa antisipasi itu," harap Ruslan.
Ya, bagi PS TNI, laga ini akan dijadikannya sebuah ajang balas dendam setelah dikalahkan Sriwijaya FC 0-1 di Turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) lalu.
Bukan tidak mungkin, PS TNI bisa membalas kekalahannya. Selain persiapan yang terbilang cukup matang, PS TNI kini dinakhodai pelatih anyar asal Inggris, Judan Ali. Pelatih ini banyak menghabiskan waktunya di sepak bola Inggris, bahkan Akademi La Masia milik Barcelona.
Pelatih keturunan India kelahiran London, Inggris, itu sudah menangani PS TNI sejak dua pekan terakhir atau setelah klub milik Mabes TNI itu tersingkir dari penyisihan grup Piala Gubernur Kaltim 2016. Dengan berbekal pengalamannya itu, PS TNI diharapkan bisa kembali bertaji dan bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Masa persiapan kami berjalan dengan sangat baik. Para pemain merasa rileks saat ini dan kami akan ke Stadion untuk merasakan isi suasana Stadion tapi cuaca disini (Bandung) cukup buruk," ujar Ali di Hotel Sheo, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung.
Meski tidak mengetahui banyak soal kekuatan Sriwijaya FC yang kini bertengger di peringkat teratas Grup A, Ali yakin pasukannya bisa meraih hasil maksimal."Kita akan tampil semaksimal mungkin menghadapi laga nanti. Yang terpenting bagi saya adalah melihat dulu pertandingan lawan secara jelas sebelum membuat penilaian. Dan targetnya tentu memenangkan pertandingan. Tiga poin penuh," tegasnya.
Di sisi lain, Asisten Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan menyatakan kesiapannya membendung motivasi PS TNI yang ingin membalas kekalahannya. Bahkan dia yakin, anak asuhnya bisa kembali meraih hasil yang maksimal terlebih di laga perdana melawan Pusamania Borneo FC, Achmad Jufriyanto Cs berhasil meraih poin sempurna usai memenangkan pertandingan dengan skor cukup telak 3-1.
"Mudah-mudahan makin lama makin pede. Makin lama bisa menghasilkan yang terbaik. Dan kita tahu PS TNI diperkuat pemain muda jadi ada kelebihan di power. Tapi kita berharap bisa antisipasi itu," harap Ruslan.
(aww)