Comeback IPC Pelindo Benamkan Pinky Boys 8-3

Sabtu, 26 Maret 2016 - 22:59 WIB
Comeback IPC Pelindo Benamkan Pinky Boys 8-3
Comeback IPC Pelindo Benamkan Pinky Boys 8-3
A A A
SURABAYA - IPC Pelindo II Jakarta sukses membenamkan seteru abadinya Pinky Boys di Seri IV Blend Futsal Professional 2016. Sempat tertinggal 0-2, tim besutan Dadang Iskandar berbalik unggul 8-3.

Bermain di GOR Delta Sidoarjo, Sabtu (26/3/2016), Pinky Boys unggul cepat di babak pertama. Gol yang dicetak Farhan Mujahidin dan Ramland Murtadi membuat tim asal Makassar menutup babak pertama
dengan leading 2-0.

Di babak kedua, IPC Pelindo berhasil bangkit. Setelah mengubah strategi permainan jadi full counter attack, mereka sukses memberondong gawang Pinky Boys.

Di awali gol Syarif Hidayatullah, berturut-turut Ahmad Zulfikar, Indra Kurnia sukses membalikkan kedudukan jadi 3-2 untuk IPC. Dua gol Socrates Mattulessy, gol kedua Indra Kurnia, dua gol dalam satu menit yang dicetak Ahmad Zulfikar serta Randy Satria yang cuma bisa dibalas satu gol oleh Pinky Boys membuat laga berakhir 8-3.

Pelatih Pinky Boys Irwandi mengatakan timnya kehilangan fokus di babak kedua. Faktor keletihan perjalanan dari Makassar ke Surabaya yang terganggu cuaca buruk di pesawat menyebabkan minimnya waktu recovery kebugaran.

"Ya kami kehilangan fokus setelah ada keputusan wasit yang cukup merugikan. Setelah itu mental anak-anak jadi down," ucap Irwandi. "Selain itu, waktu persiapan kami juga kurang. Kami cuma latihan dua kali dan semalam kami telat sampai jam 2 jadi tambah kurang istirahat," jelasnya.

Hasil ini membuat Pinky Boys terbenam di dasar klasemen. Pasalnya, Antam dilaga sebelumnya menang 5-2 atas Bintang Timur Surabaya. Sedangkan tambahan tiga poin membuat IPC Pelindo menggerus posisi Bintang Timur Surabaya.

Di sisi lawan, pelatih IPC Pelindo Dadang Iskandar menilai timnya memang bermain buruk. Terlalu nyaman dan tidak memberikan tekananan berarti berujung gol cepat ke gawang timnya.

"Yang saya kritisi bukan cuma tekniknya, tapi psikologis pemain juga. Mereka terlalu nyaman main, gak lihat lawan. Saya bilang, kalo gak siap main pake blankon sama kain aja," ucap Dadang.

"Kenapa kami kebobolan? Ya karena lawan mainnya enak. Mereka gak dapet pressure, padahal kami punya taktik kalau hilang bola tekan lawan dan begitu dapet bola langsung counter attack. Tadi kami malah gak menekan pas kehilangan bola, dan malah main ball possession," tandasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4526 seconds (0.1#10.140)