Black Steel Bikin Bintang Timur Surabaya Merana di Kandang
A
A
A
SIDOARJO - Black Steel memastikan tuan rumah Bintang Timur Surabaya gagal mendulang poin di Seri IV Blend Futsal Professional 2016. Bertanding di GOR Delta Sidoarjo, Minggu (27/3/2016), tim asal Papua Barat menang meyakinkan 6-1.
Black Steel yang di laga sebelumnya menang 10-6 atas WPK MBU, dibuat repot BTS sejak awal. Meski mendapat gol cepat berkat Yerry Mambraku dan Heidi Imbiri di menit 7 dan 17, militansi pemain BTS yang ngotot meraup poin membuat mereka mampu mencuri gol berkat Rendy Irwan. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0.
Di babak kedua, pemain Black Steel memutar otak guna menembus permainan militan BTS. Marcelino Waroy menambah gol enam menit setelah istirahat. Selanjutnya disusul gol dari Iksani Fajar di menit 28, Moses Kernel (35) dan Muhammad Iqbal (39). Skor 6-1 bertahan hingga usai.
Setelah pertandingan, Sayan Karnadi yang ditemui Sindonews.com mengatakan cukup senang dengan hasil yang diraih. Dia menuturkan timnya bisa bermain lebih cerdas di babak kedua sehingga bisa menambah gol lebih banyak.
"Ya, alhamdulillah kami bisa menang. Secara keseluruhan tim sudah membaik. Anak-anak gak goyah lagi, makin matang. Tim satu, dua dan tiga sudah cukup merata. Intinya mereka sudah bisa mengatasi tekanan," jelasnya.
"Kami main lebih hati-hati di babak pertama. Kami coba lebih pintar. Menusuk dari samping dan ternyata lebih efektif. Selain itu kami juga bisa minimalkan kesalahan," pungkasnya.
Di kubu tuan rumah, pelatih BTS Eko M Purbo menilai timnya tidak bisa belajar dari kesalahan. Menurutnya, para pemain masih punya banyak masalah di tiap lini. "Setiap tim pasti punya masalah. Dan dalam laga kali ini defence, penguasaan bola, dan penyelesaian kami sangat buruk," jelas Eko.
Lebih detailnya, Eko mengatakan tidak ada yang salah dalam metode kepelatihan. Namun ia menilai timnya kehilangan fokus di Seri IV ini dan berjanji bakal mencarikan solusinya.
"Secara non teknis, saya sudah berusaha mencairkan suasana bikin lebih nyaman. Setelah ini, kami akan istirahat sejenak baru diskusi mencari solusi sebab kami tidak bisa prediksi persaingan di Wilayah Timur," tambahnya.
Black Steel yang di laga sebelumnya menang 10-6 atas WPK MBU, dibuat repot BTS sejak awal. Meski mendapat gol cepat berkat Yerry Mambraku dan Heidi Imbiri di menit 7 dan 17, militansi pemain BTS yang ngotot meraup poin membuat mereka mampu mencuri gol berkat Rendy Irwan. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0.
Di babak kedua, pemain Black Steel memutar otak guna menembus permainan militan BTS. Marcelino Waroy menambah gol enam menit setelah istirahat. Selanjutnya disusul gol dari Iksani Fajar di menit 28, Moses Kernel (35) dan Muhammad Iqbal (39). Skor 6-1 bertahan hingga usai.
Setelah pertandingan, Sayan Karnadi yang ditemui Sindonews.com mengatakan cukup senang dengan hasil yang diraih. Dia menuturkan timnya bisa bermain lebih cerdas di babak kedua sehingga bisa menambah gol lebih banyak.
"Ya, alhamdulillah kami bisa menang. Secara keseluruhan tim sudah membaik. Anak-anak gak goyah lagi, makin matang. Tim satu, dua dan tiga sudah cukup merata. Intinya mereka sudah bisa mengatasi tekanan," jelasnya.
"Kami main lebih hati-hati di babak pertama. Kami coba lebih pintar. Menusuk dari samping dan ternyata lebih efektif. Selain itu kami juga bisa minimalkan kesalahan," pungkasnya.
Di kubu tuan rumah, pelatih BTS Eko M Purbo menilai timnya tidak bisa belajar dari kesalahan. Menurutnya, para pemain masih punya banyak masalah di tiap lini. "Setiap tim pasti punya masalah. Dan dalam laga kali ini defence, penguasaan bola, dan penyelesaian kami sangat buruk," jelas Eko.
Lebih detailnya, Eko mengatakan tidak ada yang salah dalam metode kepelatihan. Namun ia menilai timnya kehilangan fokus di Seri IV ini dan berjanji bakal mencarikan solusinya.
"Secara non teknis, saya sudah berusaha mencairkan suasana bikin lebih nyaman. Setelah ini, kami akan istirahat sejenak baru diskusi mencari solusi sebab kami tidak bisa prediksi persaingan di Wilayah Timur," tambahnya.
(sha)