Mantan Pemain Timnas Lamar Jadi Pelatih Persip
A
A
A
PEKALONGAN - Sejumlah nama meramaikan bursa pelatih Persip Pekalongan menjelang diputarnya Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B. Dari beberapa nama yang sudah menghubungi secara lisan maupun berkirim email ke klub, ada nama mantan gelandang tim nasional (Timnas) senior Elie Aiboy.
Elie musim 2015 lalu sempat bergabung dengan klub yang memiliki suporter fanatik Kalong Mania tersebut sebagai pemain. Namun, pada musim 2016, dia menawarkan diri untuk datang ke Stadion Kota Batik, dengan kapasitas sebagai pelatih.
Selain Elie Aiboy, nama-nama pelatih lainnya yang melamar di antaranya Edi Paryono (Semarang), Nanang (eks Persipur Purwodadi) dan Santoso, tim pelatih yang pernah menukangi Cilegon United.
Di antara beberapa nama kandidat juru ramu yang sudah melamar, saat ini belum dikerucutkan oleh manajemen. Calon juru taktik Persip musim ini harus memenuhi aspek persyaratan dari lisensi yang sudah diatur oleh operator Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B.
''Lisensinya harus B AFC. Kalau Sugeng Widodo (Pelatih Persip 2014) tidak bisa, karena beliau hanya memegang lisensi B nasional,” kata mantan General Manajer Persip Pekalongan Aam Ichwan, Kamis (31/3).
Setelah klub menerima surat dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi, pengurus kemudian memberitahukan kepada CEO Persip. Persip yang menjadi salah satu peserta turnamen tersebut, selanjutnya akan menggelar pertemuan sejumlah stakeholder di Kota Batik, baik itu kepada Wali Kota, dan sejumlah pejabat karena ini juga terkait dengan kebutuhan finansial ke depan.
Aam mengatakan, sebelum turun dalam kompetisi, soal dana ini harus dipersiapkan dengan matang. Setelah ada kepastian finansial, pihaknya akan menindaklanjuti dengan mendatangkan pelatih yang sinkron dengan kondisi tim saat ini.
''Persip itu bukan klub yang besar dan punya finansial matang. Pelatih juga harus tahu soal hal ini, “ kata dia.
Dia menegaskan, klub juga tidak akan terburu-buru untuk membuka kran seleksi pemain. Untuk rekrutmen pemain musim 2016, akan menunggu kehadiran pelatih kepala karena yang akan lebih mengetahui kebutuhan tim.
''Kan kami juga tidak tahu, póla yang diinginkan pelatih seperti apa. Jadi jangan sampai kami sudah memiliki materi pemain, tapi ternyata di kemudian hari tidak sesuai dengan karakter yang pelatih harapkan,” ucapnya
Elie musim 2015 lalu sempat bergabung dengan klub yang memiliki suporter fanatik Kalong Mania tersebut sebagai pemain. Namun, pada musim 2016, dia menawarkan diri untuk datang ke Stadion Kota Batik, dengan kapasitas sebagai pelatih.
Selain Elie Aiboy, nama-nama pelatih lainnya yang melamar di antaranya Edi Paryono (Semarang), Nanang (eks Persipur Purwodadi) dan Santoso, tim pelatih yang pernah menukangi Cilegon United.
Di antara beberapa nama kandidat juru ramu yang sudah melamar, saat ini belum dikerucutkan oleh manajemen. Calon juru taktik Persip musim ini harus memenuhi aspek persyaratan dari lisensi yang sudah diatur oleh operator Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B.
''Lisensinya harus B AFC. Kalau Sugeng Widodo (Pelatih Persip 2014) tidak bisa, karena beliau hanya memegang lisensi B nasional,” kata mantan General Manajer Persip Pekalongan Aam Ichwan, Kamis (31/3).
Setelah klub menerima surat dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi, pengurus kemudian memberitahukan kepada CEO Persip. Persip yang menjadi salah satu peserta turnamen tersebut, selanjutnya akan menggelar pertemuan sejumlah stakeholder di Kota Batik, baik itu kepada Wali Kota, dan sejumlah pejabat karena ini juga terkait dengan kebutuhan finansial ke depan.
Aam mengatakan, sebelum turun dalam kompetisi, soal dana ini harus dipersiapkan dengan matang. Setelah ada kepastian finansial, pihaknya akan menindaklanjuti dengan mendatangkan pelatih yang sinkron dengan kondisi tim saat ini.
''Persip itu bukan klub yang besar dan punya finansial matang. Pelatih juga harus tahu soal hal ini, “ kata dia.
Dia menegaskan, klub juga tidak akan terburu-buru untuk membuka kran seleksi pemain. Untuk rekrutmen pemain musim 2016, akan menunggu kehadiran pelatih kepala karena yang akan lebih mengetahui kebutuhan tim.
''Kan kami juga tidak tahu, póla yang diinginkan pelatih seperti apa. Jadi jangan sampai kami sudah memiliki materi pemain, tapi ternyata di kemudian hari tidak sesuai dengan karakter yang pelatih harapkan,” ucapnya
(aww)