Rio Haryanto Salah Strategi Ban

Sabtu, 02 April 2016 - 06:46 WIB
Rio Haryanto Salah Strategi...
Rio Haryanto Salah Strategi Ban
A A A
MANAMA - Setiap sirkuit pasti memiliki tingkat kesulitan tersendiri bagi pembalap Formula 1. Karenanya kesiapan jet darat hingga pemilihan ban untuk mengetahui karakteristik trek yang akan dilaluinya bisa jadi faktor penentu keberhasilan.

Hal inilah yang mulai dipersiapkan Rio Haryanto jelang Grand Prix Bahrain, Senin (4/4/2016) dini hari WIB. Pada dua sesi latihan di hari pertama, Jumat (2/4/2016) waktu setempat, pilot jet darat Manor Racing ini masih konsisten berada di posisi buncit.

Pada sesi sore (FP2), pemilik nomor 88 itu sukses membukukan waktu 1 menit 34.562 detik atau lebih cepat 03.062 detik dari FP1. Keberhasilan itulah yang membuat Rio semringah, karena ia mampu menempel kecepatan jet darat tim papan tengah Formula 1.

Rio bisa saja bertambah bahagia jika menggunakan tipe ban supersoft pada sesi latihan tersebut. Namun takdir berkata lain, strategi Manor dengan memilih ban medium di FP1 dan FP2 menyebabkan degradasi yang membuat pilot jet daratnya kesulitan untuk mengatasi masalah pada MRT05.

Padahal penggunaan ban supersoft sangat cocok dengan karakteristik Sirkuit Internasional Bahrain yang memiliki 15 tikungan. Karena performa puncak ban ini berada pada tikungan lambat dan berkelok-kelok.

Ketika disinggung mengenai strategi ban alternatif pada balapan seri kedua Formula 1 musim ini, pembalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, enggan membocorkannya. Dikatakannya, ia beserta tim Manor masih mencari tahu keunggulan masing-masing ban sebelum menentukan pilihan.

"Kami masih mencari keunggulan masing-masing ban. Tentu kami ingin memiliki strategi terbaik dan di FP1-FP2 kami telah melakukan banyak putaran melalui ban medium, sehingga kami memiliki data untuk menganalisis. Mengenai balapan kami masih melihat strategi yang akan ditentukan selanjutnya," ungkap Rio Haryanto seperti dikutip Formulaspy, Sabtu (2/4/2016).

Baca juga:
Rosberg Tercepat di FP2, Rio Haryanto Masih Konsisten
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8530 seconds (0.1#10.140)