Ingin Ciptakan Derby Baru, Simone Tantang Pippo Adu Taktik
A
A
A
ROMA - Simone Inzaghi membeberkan keinginannya. Dia berharap mendapat kontrak permanen sebagai pelatih Lazio, dan juga berhasrat menciptakan derby baru di Italia.
Simone ditunjuk menggantikan Stefano Pioli pada 3 April 2016. Sosok berusia 40 tahun itu sukses mencatat debut indah dengan membantu Lazio mengalahkan Palermo 3-0. Sukses di Stadio Renzo Barbera itu menyudahi catatan tidak pernah menang I Biancocelesti selama tiga laga belakangan.
Hasil positif itu membuat Simone menerima banyak pujian. Ini membuatnya merasa punya masa depan cerah di stadio Olimpico. Alhasil, dia berharap bisa terus melatih Lazio pada musim depan. Keinginan itu muncul karena Simone masih berstatus interim.
“Misi dan ambisi saya adalah tetap melatih Lazio pada musim depan. Seperti yang saya katakan saat jumpa media. Para pemain sangat bersemangat untuk bekerja. Ini adalah squad dengan penuh kualitas, pantas berada di jajaran atas klasemen,” ucap Simone, dilansir football-italia.
Simone optimitis Lazio bisa tampil di Eropa musim depan. Lazio masih berpeluang merebut tiket Liga Europa lantaran menempati posisi delapan. Pasalnya, mereka hanya tertinggal 11 angka dari urutan lima. Selisih itu masih bisa dipangkas karena tersedia enam partai lagi.
“Saya punya kesempatan menghabiskan seluruh waktu bersama para pemain saat latihan. Saya akan berusaha memilih pemain terbaik dengan kondisi saat ini,” tambah Simone yang selanjutnya akan meladeni Empoli.
Harapan Simone mendapat kontrak permanen karena ingin menciptakan derby baru, yakni derby Inzaghi. Dia berkeinginan adu taktik dengan kakaknya, Filippo Inzaghi. Sayang, keinginan Simone sulit terpenuhi. Pasalnya, Pippo masih menganggur setelah dipecat AC Milan.
“Saya sering berdiskusi dengan Pippo setiap hari. Kami membahas soal pertandingan. Pasion kami terhadap sepak bola membuat kami menjadi pelatih. Kami pernah saling berhadapan di level Primavera. Semoga, kami bisa bersua lagi di Liga Italia,” pungkas Simone.
Simone ditunjuk menggantikan Stefano Pioli pada 3 April 2016. Sosok berusia 40 tahun itu sukses mencatat debut indah dengan membantu Lazio mengalahkan Palermo 3-0. Sukses di Stadio Renzo Barbera itu menyudahi catatan tidak pernah menang I Biancocelesti selama tiga laga belakangan.
Hasil positif itu membuat Simone menerima banyak pujian. Ini membuatnya merasa punya masa depan cerah di stadio Olimpico. Alhasil, dia berharap bisa terus melatih Lazio pada musim depan. Keinginan itu muncul karena Simone masih berstatus interim.
“Misi dan ambisi saya adalah tetap melatih Lazio pada musim depan. Seperti yang saya katakan saat jumpa media. Para pemain sangat bersemangat untuk bekerja. Ini adalah squad dengan penuh kualitas, pantas berada di jajaran atas klasemen,” ucap Simone, dilansir football-italia.
Simone optimitis Lazio bisa tampil di Eropa musim depan. Lazio masih berpeluang merebut tiket Liga Europa lantaran menempati posisi delapan. Pasalnya, mereka hanya tertinggal 11 angka dari urutan lima. Selisih itu masih bisa dipangkas karena tersedia enam partai lagi.
“Saya punya kesempatan menghabiskan seluruh waktu bersama para pemain saat latihan. Saya akan berusaha memilih pemain terbaik dengan kondisi saat ini,” tambah Simone yang selanjutnya akan meladeni Empoli.
Harapan Simone mendapat kontrak permanen karena ingin menciptakan derby baru, yakni derby Inzaghi. Dia berkeinginan adu taktik dengan kakaknya, Filippo Inzaghi. Sayang, keinginan Simone sulit terpenuhi. Pasalnya, Pippo masih menganggur setelah dipecat AC Milan.
“Saya sering berdiskusi dengan Pippo setiap hari. Kami membahas soal pertandingan. Pasion kami terhadap sepak bola membuat kami menjadi pelatih. Kami pernah saling berhadapan di level Primavera. Semoga, kami bisa bersua lagi di Liga Italia,” pungkas Simone.
(mir)