Piala Eropa 2016 Jadi Incaran ISIS
A
A
A
BRUSSELS - Kekhawatiran panitia Piala Eropa 2016 akan ancaman teror perlahan menemui kenyataan. Kabar terakhir menyebutkan, jaringan ISIS yang beraksi di Paris dan Brussels menjadikan pesta sepak bola antarnegara Eropa sebagai target berikutnya.
Seperti dikutip Daily Mail, rencana jaringan ISIS sebenarnya bukanlah meledakkan bandara Brussels yang terjadi bulan lalu. Pria bernama Mohamed Abrini yang fotonya tertangkap CCTV saat insiden bom di bandara Brussels berlangsung, diyakini membawa informasi soal aksi berikutnya yakni mengancam gelaran Piala Eropa 2016 di Prancis nanti sebagaimana dilaporkan harian The Liberation.
Abrini memang jadi buronan kelas kakap terkait insiden yang terjadi di Brussels. Ia tertangkap kamera pengawas sedang melarikan diri usai terjadi ledakan dua kali di bandara Brussels 22 Maret lalu. Bom tersebut berasal dari dua orang yang jalan bersamanya yang juga diduga sebagai aksi balasan atas penangkapan Salah Abdeslam, pelaku teror Prancis.
Abrini yang punya nama alias Brioche karena bekerja di toko roti, punya rekam jejak kriminal yang panjang. Setelah urung jadi tukang las di usia 18 tahun, ia diberitakan langsung melarikan diri gabung ke kelompok ekstrimis.
Namanya mulai dicari-cari kepolisian internasional usai insiden teror Paris yang terjadi akhir tahun lalu. Ketika itu, serangan yang diklaim langsung oleh ISIS menewaskan setidaknya 130 orang akibat ledakan bom dan tembakan senjata di dua lokasi sekaligus.
Keterlibatan Abrini atas aksi terorisme di Paris semakin terbukti usai sidik jarinya ditemukan dalam ledakan bandara Brussels. Namun beberapa hari lalu, kepolisian Belgia dilaporkan sudah menangkapnya dan memastikan ia adalah orang yang berada dalam rekaman CCTV. "Dia mengakui kehadirannya di TKP," ucap pernyataan Kejaksaan Federal Belgia.
Terlepas dari tertangkapnya Abrini, rencana ISIS yang bakal mengancam gelaran Piala Eropa jelas cukup mengganggu panitia penyelenggara. Pasalnya faktor keamanan jadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan peserta nanti.
Adapun rencana sementara panitia untuk mengantisipasi serangan teror adalah menggelar pertandingan tertutup alias tanpa penonton. Selain itu, pelatihan pengamanan sudah digalakan di beberapa kota yang bakal jadi lokasi pertandingan.
Baca Juga
Akibat Bom Brussels, Piala Eropa Kemungkinan Digelar Tertutup
Seperti dikutip Daily Mail, rencana jaringan ISIS sebenarnya bukanlah meledakkan bandara Brussels yang terjadi bulan lalu. Pria bernama Mohamed Abrini yang fotonya tertangkap CCTV saat insiden bom di bandara Brussels berlangsung, diyakini membawa informasi soal aksi berikutnya yakni mengancam gelaran Piala Eropa 2016 di Prancis nanti sebagaimana dilaporkan harian The Liberation.
Abrini memang jadi buronan kelas kakap terkait insiden yang terjadi di Brussels. Ia tertangkap kamera pengawas sedang melarikan diri usai terjadi ledakan dua kali di bandara Brussels 22 Maret lalu. Bom tersebut berasal dari dua orang yang jalan bersamanya yang juga diduga sebagai aksi balasan atas penangkapan Salah Abdeslam, pelaku teror Prancis.
Abrini yang punya nama alias Brioche karena bekerja di toko roti, punya rekam jejak kriminal yang panjang. Setelah urung jadi tukang las di usia 18 tahun, ia diberitakan langsung melarikan diri gabung ke kelompok ekstrimis.
Namanya mulai dicari-cari kepolisian internasional usai insiden teror Paris yang terjadi akhir tahun lalu. Ketika itu, serangan yang diklaim langsung oleh ISIS menewaskan setidaknya 130 orang akibat ledakan bom dan tembakan senjata di dua lokasi sekaligus.
Keterlibatan Abrini atas aksi terorisme di Paris semakin terbukti usai sidik jarinya ditemukan dalam ledakan bandara Brussels. Namun beberapa hari lalu, kepolisian Belgia dilaporkan sudah menangkapnya dan memastikan ia adalah orang yang berada dalam rekaman CCTV. "Dia mengakui kehadirannya di TKP," ucap pernyataan Kejaksaan Federal Belgia.
Terlepas dari tertangkapnya Abrini, rencana ISIS yang bakal mengancam gelaran Piala Eropa jelas cukup mengganggu panitia penyelenggara. Pasalnya faktor keamanan jadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan peserta nanti.
Adapun rencana sementara panitia untuk mengantisipasi serangan teror adalah menggelar pertandingan tertutup alias tanpa penonton. Selain itu, pelatihan pengamanan sudah digalakan di beberapa kota yang bakal jadi lokasi pertandingan.
Baca Juga
Akibat Bom Brussels, Piala Eropa Kemungkinan Digelar Tertutup
(bbk)