Gagal di Dua Turnamen, Ahsan/Hendra: Yang Penting Olimpiade
A
A
A
SINGAPURA - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tak bisa menutupi kekecewaanya usai kalah di perempat final Singapura Terbuka 2016. Ganda putra terbaik Indonesia disingkirkan pasangan China Li Junhui/Liu Yuchen 11-21, 11-21.
Ahsan/Hendra tampil kurang gereget di Singapore Indoor Stadium, Jumat (15/4/2016). Hanya dalam tempo 23 menit, ganda nomor dua dunia menyerah straight game 11-21, 11-21. (Baca Juga: Ahsan/Hendra Cuma Bertahan 23 Menit di Perempat Final)
Setelah pertandingan, Ahsan mengaku tidak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Selain itu, performa lawan yang sedang on fire membuat mereka mesti rela angkat koper di babak perempat final.
"Ini memang tidak sesuai harapan, selain itu lawan juga sedang tampil bagus. Saat kalah di game pertama, kami sudah berusaha mengganti strategi di game selanjutnya. Tetapi lawan sedang dalam peak performance mereka jadi tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik kami. Sepertinya mau apa saja salah," ungkap Ahsan kepada situs resmi PBSI.
"Kami selalu diserang duluan. Mereka memang serangannya bagus. Kami jadinya tidak bisa mengontrol permainan, seperti sudah dihadang duluan," timpal Hendra.
Hasil ini membuat Ahsan/Hendra sudah gagal di dua turnamen setelah sebelumnya juga gagal di Malaysia Terbuka. Namun demikian, keduanya tetap optimistis dengan mengaku Olimpiade nanti adalah target sesungguhnya.
"Sekarang kami mau fokus ke turnamen selanjutnya di Badminton Asia Championships 2016. Kekalahan ini jelas membuat kami kecewa, tetapi kami mau lihat kedepan. Kami memang gagal di dua pertandingan terakhir (Malaysia dan Singapura), namun yang penting target kami di olimpiade," jelas Ahsan.
Ahsan/Hendra tampil kurang gereget di Singapore Indoor Stadium, Jumat (15/4/2016). Hanya dalam tempo 23 menit, ganda nomor dua dunia menyerah straight game 11-21, 11-21. (Baca Juga: Ahsan/Hendra Cuma Bertahan 23 Menit di Perempat Final)
Setelah pertandingan, Ahsan mengaku tidak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Selain itu, performa lawan yang sedang on fire membuat mereka mesti rela angkat koper di babak perempat final.
"Ini memang tidak sesuai harapan, selain itu lawan juga sedang tampil bagus. Saat kalah di game pertama, kami sudah berusaha mengganti strategi di game selanjutnya. Tetapi lawan sedang dalam peak performance mereka jadi tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik kami. Sepertinya mau apa saja salah," ungkap Ahsan kepada situs resmi PBSI.
"Kami selalu diserang duluan. Mereka memang serangannya bagus. Kami jadinya tidak bisa mengontrol permainan, seperti sudah dihadang duluan," timpal Hendra.
Hasil ini membuat Ahsan/Hendra sudah gagal di dua turnamen setelah sebelumnya juga gagal di Malaysia Terbuka. Namun demikian, keduanya tetap optimistis dengan mengaku Olimpiade nanti adalah target sesungguhnya.
"Sekarang kami mau fokus ke turnamen selanjutnya di Badminton Asia Championships 2016. Kekalahan ini jelas membuat kami kecewa, tetapi kami mau lihat kedepan. Kami memang gagal di dua pertandingan terakhir (Malaysia dan Singapura), namun yang penting target kami di olimpiade," jelas Ahsan.
(mir)