Runner-up Pencapaian Terbaik Tontowi/Liliyana
A
A
A
WUHAN - Zhang Nan/Zhao Yunlei benar-benar menjadi momok yang menakutkan buat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Dalam pertemuan ke-18, duet ganda campuran andalan China ini sukses membuyarkan mimpi pasangan Indonesia merebut medali emas di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2016, setelah kalah melalui pertarungan sengit rubber game 21-16, 9-21 dan 17-21 dalam waktu 61 menit.
Menjadi runner up di turnamen bergengsi merupakan pencapaian terbaik Tontowi/Liliyana. Dengan demikian, juara dunia 2013 itu menambah rentetan kekalahan melawan duet ganda campuran terbaik dunia menjadi delapan kali menelan kekalahan beruntun.
"Apapun hasilnya kami tetap bersyukur. Kedepannya ini menjadi evaluasi kami untuk bisa lebih baik. Banyak yang dipelajari dan akan diperbaiki lagi," ujar Tontowi, seperti dikutip Badmintonindonesia, Minggu (1/5/2016).
Di awal pertandingan, Tontowi/Liliyana berhasil menekan permainan dan unggul 6-2, 11-6, 17-9 hingga akhirnya menang 21-16. Namun secara berkebalikan, Tontowi/Liliyana malah tak banyak bergerak di game kedua. Zhang/Zhao berhasil mengasai permainan, sementara Tontowi/Liliyana terus membuat kesalahan sendiri.
"Game kedua banyak tertekan, dan pada saat tertekan kami kurang tenang. Padahal saat tertekan harusnya kami bisa bertahan dan keluar dari itu. Tapi tempo mereka tetap seperti itu. Mereka mengontrol kami. Masuk ke game tiga, poinnya sempat dekat, tapi kami banyak mati sendiri. Jadi kami kurang bisa mengontrol poin," sahut Liliyana.
Masuk ke game penentu, tekanan Zhang/Zhao masih terasa. Mereka berhasil memimpin pertandingan dan tidak memberi kesempatan Tontowi/Liliyana berkembang terlalu banyak.
Tontowi/Liliyana pun tak berhasil mempertahankan gelarnya di tahun lalu. Tahun lalu di kejuaraan yang sama, Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan podium juara. Mereka jadi yang terbaik, usai mengalahkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, Hong Kong dengan skor 21-16 dan 21-15.
Selepas pertandingan, Butet sapaan akrab Liliyana mengklaim jika turnamen bergengsi ini tidak masuk dalam target utama di tahun ini. Tujuan utamanya sekarang adalah mempersiapkan mental tanding yang bagus di Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus mendatang.
"Turnamen ini sebenarnya tidak masuk dalam target utama kami. Jadi apapun hasilnya tidak akan mempengaruhi persiapan kami menuju Olimpiade. Kami sudah berusaha yang terbaik. Selanjutnya kami akan terus bersiap lagi, latihan lagi," tutup Liliyana.
Menjadi runner up di turnamen bergengsi merupakan pencapaian terbaik Tontowi/Liliyana. Dengan demikian, juara dunia 2013 itu menambah rentetan kekalahan melawan duet ganda campuran terbaik dunia menjadi delapan kali menelan kekalahan beruntun.
"Apapun hasilnya kami tetap bersyukur. Kedepannya ini menjadi evaluasi kami untuk bisa lebih baik. Banyak yang dipelajari dan akan diperbaiki lagi," ujar Tontowi, seperti dikutip Badmintonindonesia, Minggu (1/5/2016).
Di awal pertandingan, Tontowi/Liliyana berhasil menekan permainan dan unggul 6-2, 11-6, 17-9 hingga akhirnya menang 21-16. Namun secara berkebalikan, Tontowi/Liliyana malah tak banyak bergerak di game kedua. Zhang/Zhao berhasil mengasai permainan, sementara Tontowi/Liliyana terus membuat kesalahan sendiri.
"Game kedua banyak tertekan, dan pada saat tertekan kami kurang tenang. Padahal saat tertekan harusnya kami bisa bertahan dan keluar dari itu. Tapi tempo mereka tetap seperti itu. Mereka mengontrol kami. Masuk ke game tiga, poinnya sempat dekat, tapi kami banyak mati sendiri. Jadi kami kurang bisa mengontrol poin," sahut Liliyana.
Masuk ke game penentu, tekanan Zhang/Zhao masih terasa. Mereka berhasil memimpin pertandingan dan tidak memberi kesempatan Tontowi/Liliyana berkembang terlalu banyak.
Tontowi/Liliyana pun tak berhasil mempertahankan gelarnya di tahun lalu. Tahun lalu di kejuaraan yang sama, Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan podium juara. Mereka jadi yang terbaik, usai mengalahkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, Hong Kong dengan skor 21-16 dan 21-15.
Selepas pertandingan, Butet sapaan akrab Liliyana mengklaim jika turnamen bergengsi ini tidak masuk dalam target utama di tahun ini. Tujuan utamanya sekarang adalah mempersiapkan mental tanding yang bagus di Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus mendatang.
"Turnamen ini sebenarnya tidak masuk dalam target utama kami. Jadi apapun hasilnya tidak akan mempengaruhi persiapan kami menuju Olimpiade. Kami sudah berusaha yang terbaik. Selanjutnya kami akan terus bersiap lagi, latihan lagi," tutup Liliyana.
(sha)