Indonesia Sudah Lama Puasa Gelar Piala Thomas dan Uber
A
A
A
JAKARTA - Harapan Presiden Jokowi terhadap tim bulu tangkis Indonesia agar membawa pulang Piala Thomas dan Uber dianggap suatu keinginan yang wajar. Pasalnya, sudah lama Indonesia puasa gelar kejuaraan beregu putra dan putri tersebut.
Indonesia yang berkekuatan 20 pemain putra dan putri akan berjuang dan meminta dukungan langsung pada Jokowi. Para pebulutangkis akan berjibaku pada 15 hingga 22 Mei mendatang di Kunshan, China.
Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan menilai, Indonesia sudah lama puasa gelar di event internasional itu. Sehingga, piala Thomas dan Uber akan menjadi kesempatan para pemain untuk membuktikan diri. "Indonesia (tim Thomas) menang tahun 2002, dan Uber Cup tahun 1996," ungkap Gita saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Menurut Gita, meski Indonesia sudah lama puasa gelar, namun Thomas sudah membuktikan diri dengan merengkuh 13 gelar selama ajang tersebut dilaksanakan. Sementara, China baru menyabet piala tersebut sebanyak 9 kali.
"Kalo Uber mungkin tidak seperti Thomas, kita baru menang 3 kali saja pada 96. Uber selama ini didominasi oleh China yang sudah menang sebanyak 13 kali," ujarnya.
Terhadap target yang ingin dicapai tim Thomas dan Uber, Gita berharap terus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat, dan pemerintah.
Indonesia yang berkekuatan 20 pemain putra dan putri akan berjuang dan meminta dukungan langsung pada Jokowi. Para pebulutangkis akan berjibaku pada 15 hingga 22 Mei mendatang di Kunshan, China.
Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan menilai, Indonesia sudah lama puasa gelar di event internasional itu. Sehingga, piala Thomas dan Uber akan menjadi kesempatan para pemain untuk membuktikan diri. "Indonesia (tim Thomas) menang tahun 2002, dan Uber Cup tahun 1996," ungkap Gita saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Menurut Gita, meski Indonesia sudah lama puasa gelar, namun Thomas sudah membuktikan diri dengan merengkuh 13 gelar selama ajang tersebut dilaksanakan. Sementara, China baru menyabet piala tersebut sebanyak 9 kali.
"Kalo Uber mungkin tidak seperti Thomas, kita baru menang 3 kali saja pada 96. Uber selama ini didominasi oleh China yang sudah menang sebanyak 13 kali," ujarnya.
Terhadap target yang ingin dicapai tim Thomas dan Uber, Gita berharap terus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat, dan pemerintah.
(bbk)