Akankah Rio Haryanto Terhenti Sebelum Musim Balap Berakhir?

JAKARTA - Pembalap Indonesia, Rio Haryanto masih menemui kendala terkait pendanaan di ajang Formula 1. Rencana pemerintah mengumpulkan dana melalui SMS (pesan singkat) juga belum menjadi solusi konkret.

Rio, meski telah melakoni seri kelima musim 2016, nyatanya belum dapat menyelesaikan kewajibannya membayar 15 juta Euro (sekitar Rp228 miliar) kepada Manor Racing Team. Pertamina sebagai sponsor utama Rio, hanya sanggup memberikan 5 juta Euro atau sekitar Rp80 miliar dari total dana yang dibutuhkan.

Untuk sisa pembayaran, pemerintah mencari alternatif mengumpulkan dana dalam berbagai cara. Dari rencana pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kemudian ditolak, pengumpulan Rp5.000 per SMS, hingga menggandeng sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadi sponsor.

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto, mengatakan saat ini bantuan yang digalang pemerintah untuk Rio masih jauh panggang dari api. Gatot menyebut, baru satu operator yang 'melaporkan' pendapatan dari progam SMS untuk Rio.

"Itu pun bukan laporan resmi mereka ya, saya hanya sempat tanya (ke salah satu operator seluler) dalam sebuah acara. Operator tersebut bilang sejauh ini baru terkumpul Rp87 juta," kata Gatot saat dihubungi Sindonews, Kamis (19/5/2016) petang.

Atlternatf berikutnya yang digalakan pemerintah adalah menggandeng BUMN untuk dalam upaya mencarikan dana untuk Rio. Sayang, dari 16 BUMN yang diminta Menpora Imam Nahrawi sejak dua bulan lalu, Gatot menyebut belum satu pun yang bersedia ikut serta.

Jika kewajiban melunasi sisa pembayaran tak mampu dilakukan Rio, bukan tidak mungkin Manor Racing akan menunjuk pembalap lain untuk menggantikannya di sisa musim balap 2016. Sekadar informasi, Rio masih harus melakoni 16 race untuk bisa menyelesaikan musim ini.