PBSI Yakin Pemain Muda Bisa Berprestasi
PBSI Yakin Pemain Muda Bisa Berprestasi
A
A
A
KUNSHAN - Indonesia gagal menjuarai Piala Thomas dan Uber 2016. Pada ajang bergengsi tersebut, tim Piala Thomas kalah di babak pamungkas. Sementara tim Uber menyerah di fase perempat final.
Meski demikian, PBSI tak menyalahkan para pemain. Mereka menganggap hasil ini bisa dijadikan pelajaran berharga bagi pemain-pemain muda khususnya untuk tim Thomas yang bisa menginjakan kaki hingga ke final.
"Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Saya ucapkan terima kasih kepada pemain, saya salut atas perjuangan anak-anak yang sudah habis-habisan," kata Achmad Budiharto, Chef de Mission Tim Thomas dan Uber Indonesia.
"Memang PR kami memperkuat tim tunggal sebab di ganda sudah cukup solid. Para pemain muda masih kurang jam terbang, kami yakin mereka akan menjadi pemain handal dan nantinya memenangkan Piala Thomas," tambahnya.
Pemain-pemain muda seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa diyakini akan bisa menjadi andalan Indonesia pada gelaran Piala Thomas 2018 mendatang. Bahkan ia yakin tunggal putra bisa membawa Indonesia juara di Piala Sudirman tahun depan.
Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia, Rexy Mainaky ikut meyakini para pemain muda akan lebih matang di tahun-tahun mendatang. Pengalaman dari Piala Thomas 2016 jadi modal penting untuk Jonatan Cristie dan kawan-kawan.
"Di penyisihan grup, pemain muda bisa mengalahkan pemain yang kelasnya di atas mereka. Saya yakin para pemain muda kami punya kapabilitas masuk ke peringkat top 10. Pada akhir tahun ini, ketiga pemain ini bisa 'bicara' setidaknya di peringkat top 15 dunia. We will comeback stronger in next Thomas Cup," tegas Rexy.
Di final Piala Thomas Indonesia kalah 2-3. Poin hanya didapat dari nomor ganda, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.
Meski demikian, PBSI tak menyalahkan para pemain. Mereka menganggap hasil ini bisa dijadikan pelajaran berharga bagi pemain-pemain muda khususnya untuk tim Thomas yang bisa menginjakan kaki hingga ke final.
"Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Saya ucapkan terima kasih kepada pemain, saya salut atas perjuangan anak-anak yang sudah habis-habisan," kata Achmad Budiharto, Chef de Mission Tim Thomas dan Uber Indonesia.
"Memang PR kami memperkuat tim tunggal sebab di ganda sudah cukup solid. Para pemain muda masih kurang jam terbang, kami yakin mereka akan menjadi pemain handal dan nantinya memenangkan Piala Thomas," tambahnya.
Pemain-pemain muda seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa diyakini akan bisa menjadi andalan Indonesia pada gelaran Piala Thomas 2018 mendatang. Bahkan ia yakin tunggal putra bisa membawa Indonesia juara di Piala Sudirman tahun depan.
Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia, Rexy Mainaky ikut meyakini para pemain muda akan lebih matang di tahun-tahun mendatang. Pengalaman dari Piala Thomas 2016 jadi modal penting untuk Jonatan Cristie dan kawan-kawan.
"Di penyisihan grup, pemain muda bisa mengalahkan pemain yang kelasnya di atas mereka. Saya yakin para pemain muda kami punya kapabilitas masuk ke peringkat top 10. Pada akhir tahun ini, ketiga pemain ini bisa 'bicara' setidaknya di peringkat top 15 dunia. We will comeback stronger in next Thomas Cup," tegas Rexy.
Di final Piala Thomas Indonesia kalah 2-3. Poin hanya didapat dari nomor ganda, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.
(bep)
Explore More