Mampukah Persela Bangkit di Tangan Didik Ludiyanto?
Mampukah Persela Bangkit di Tangan Didik Ludiyanto?
A
A
A
LAMONGAN - Mundurnya pelatih Stefan Hansson membuat Didik Ludiyanto untuk kesekian kalinya menjadi pelatih caretaker Persela Lamongan. Melihat kondisi tim saat ini, tugas yang diemban Didik sangat rumit untuk mengembalikan daya saing Persela.
Setelah kalah di empat laga awal Indonesia Soccer Championship (ISC) A musim 2016 dan mundurnya Stefan Hansson, Didik langsung disambut laga sulit. Akhir pekan ini Laskar Joko Tingkir berkunjung ke markas Semen Padang, Stadion Agus Salim.
Jelas sebuah misi yang teramat sulit dalam mengembalikan performa terbaik tim pujaan LA Mania. Belum lagi jika melihat kepercayaan diri tim yang terus menipis karena belum mampu mendapat satu poin pun di kompetisi musim ini.
Didik sendiri mengakui tugasnya kali ini lebih sulit dibanding pengalaman menjadi caretaker sebelumnya. Sebab, semua hal harus ditangani, baik teknis maupun mental, seiring rekor selalu kalah di empat pertandingan.
"Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga mental pemain. Sebuah tugas yang berat untuk mengembalikan performa Persela agar kembali bisa kompetitif. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki semuanya," tutur Didik.
Kala meneruskan tugas Gomes de Oliviera tiga musim lalu, kondisi Persela tidak separah saat ini. Ketika itu Khoirul Huda dkk minimal masih bisa meraup angka di awal liga walau tidak sesuai dengan keinginan manajemen.
Lawan Semen Padang nanti, Didik tetap menginginkan timnya mendapatkan angka perdana musim ini. Tanpa memedulikan hasil negatif sebelumnya, dia berharap pemain menunjukkan daya juangnya untuk bangkit.
"Semua harus menyadari kondisi Persela sekarang tidak bagus dan untuk membangkitkan tim tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Mudah-mudahan di Padang nanti kami bisa menunjukkan permainan terbaik dan membawa pulang poin," tandas Didik.
Persela Lamongan masih terkunci di dasar klasemen tanpa mengoleksi satu angka pun. Manajemen juga telah menyatakan sementara ini masih percaya dengan kapasitas Didik Ludiyanto sebelum menunjuk pelatih anyar.
Sejatinya Persela sudah mempunyai rencana memboyong Aji Santoso untuk meneruskan tugas Stefan Hansson. Tapi pelatih yang pernah menangani Persebaya 1927 tersebut sudah telanjur menerima tawaran Persis Solo sebagai direktur teknik.
Setelah kalah di empat laga awal Indonesia Soccer Championship (ISC) A musim 2016 dan mundurnya Stefan Hansson, Didik langsung disambut laga sulit. Akhir pekan ini Laskar Joko Tingkir berkunjung ke markas Semen Padang, Stadion Agus Salim.
Jelas sebuah misi yang teramat sulit dalam mengembalikan performa terbaik tim pujaan LA Mania. Belum lagi jika melihat kepercayaan diri tim yang terus menipis karena belum mampu mendapat satu poin pun di kompetisi musim ini.
Didik sendiri mengakui tugasnya kali ini lebih sulit dibanding pengalaman menjadi caretaker sebelumnya. Sebab, semua hal harus ditangani, baik teknis maupun mental, seiring rekor selalu kalah di empat pertandingan.
"Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga mental pemain. Sebuah tugas yang berat untuk mengembalikan performa Persela agar kembali bisa kompetitif. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki semuanya," tutur Didik.
Kala meneruskan tugas Gomes de Oliviera tiga musim lalu, kondisi Persela tidak separah saat ini. Ketika itu Khoirul Huda dkk minimal masih bisa meraup angka di awal liga walau tidak sesuai dengan keinginan manajemen.
Lawan Semen Padang nanti, Didik tetap menginginkan timnya mendapatkan angka perdana musim ini. Tanpa memedulikan hasil negatif sebelumnya, dia berharap pemain menunjukkan daya juangnya untuk bangkit.
"Semua harus menyadari kondisi Persela sekarang tidak bagus dan untuk membangkitkan tim tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Mudah-mudahan di Padang nanti kami bisa menunjukkan permainan terbaik dan membawa pulang poin," tandas Didik.
Persela Lamongan masih terkunci di dasar klasemen tanpa mengoleksi satu angka pun. Manajemen juga telah menyatakan sementara ini masih percaya dengan kapasitas Didik Ludiyanto sebelum menunjuk pelatih anyar.
Sejatinya Persela sudah mempunyai rencana memboyong Aji Santoso untuk meneruskan tugas Stefan Hansson. Tapi pelatih yang pernah menangani Persebaya 1927 tersebut sudah telanjur menerima tawaran Persis Solo sebagai direktur teknik.
(aww)
Explore More