Mandul Bikin Gol, Striker PSIS Semarang Ogah Menyerah
A
A
A
SEMARANG - Lini depan PSIS Semarang masih melempem di tiga laga terakhir Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Dalam tiga laga terakhir, belum satu gol pun tercipta oleh para juru gedor Mahesa Jenar.
Dua gol Mahesa Jenar dalam tiga laga ini justru diborong oleh Hari Nur Yulianto, pemain di posisi sayap. Sebenarnya pemain bersapa Mukri itu sejatinya merupakan seorang striker murni. Namun oleh tim pelatih, posisinya dirotasi menjadi pemain winger, lantaran keterbatasan pemain.
Hasilnya pun cukup menggembirakan, karena pada laga terakhir bisa memenangkan laga saat bertanding kontra PSIM Yogyakarta. Namun, di sisi lain, ujung tombak Mahesa Jenar masih butuh dipoles, karena masih minim kontribusi gol.
Johan Yoga Utama, belum kembali menunjukkan agresivitasnya seperti pada Piala Polda Jateng Cup 2015, yang menjadi top skor dengan lima gol, bersama dengan Ferry Anto, penyerang Persis Solo. Tim pelatih dituntut bekerja ekstra maksimal, untuk mempertajam barisan depan.
''Ini memang menjadi bahan evaluasi. Penyelesaian akhir akan kami perbaiki,” kata Pelatih Kepala PSIS Semarang Eko Riyadi.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan, dalam sepak bola profesional, tugas mencetak gol tidak hanya menjadi beban seorang penyerang. Pemain di posisi manapun, memiliki hak yang sama untuk memasukkan bola ke jala lawan.
''Ya namanya permainan sepak bola, kadang seorang bek juga memasukkan bola, tidak harus striker, “ tuturnya.
Setyo mengakui, sosok Johan itu memiliki gaya bermain seperti Julio Alcorse, penyerang asal Argentina yang bergabung dengan tim musim 2014.
Dia sosok yang stylist dan membutuhkan suplai-suplai bola yang matang, baik umpan bawah maupun umpan atas. ''Selama ini Johan juga banyak mencetak gol melalui tandukan,” katanya.
Posisi Johan yang menjadi striker tunggal di depan, memang menjadi incaran utama lawan untuk mematikan pergerakannya. Saat bersua dengan Persibat Batang, defender Banteng Alas Roban, julukan Persibat, Tugi Hadi, juga tidak berani jauh-jauh darinya.
Meski belum bisa memecahkan telur, Johan Yoga sendiri tetap optimistis dan berpikir positif. Dia berambisi bisa mencetak gol saat bertemu PSIR Rembang pada Sabtu (28/5) mendang di Stadion Krida, Kabupaten Rembang. ''Hanya soal waktu saja, pantang menyerah dan berpikir positif,''kata dia.
Apalagi, pada musim lalu, dia pernah menceploskan 2 gol ke jala PSIR saat melawat ke Stadion Jatidiri Semarang. Saat itu PSIS menang 4-1 di Turnamen Polda Jateng 2015.
Dua gol Mahesa Jenar dalam tiga laga ini justru diborong oleh Hari Nur Yulianto, pemain di posisi sayap. Sebenarnya pemain bersapa Mukri itu sejatinya merupakan seorang striker murni. Namun oleh tim pelatih, posisinya dirotasi menjadi pemain winger, lantaran keterbatasan pemain.
Hasilnya pun cukup menggembirakan, karena pada laga terakhir bisa memenangkan laga saat bertanding kontra PSIM Yogyakarta. Namun, di sisi lain, ujung tombak Mahesa Jenar masih butuh dipoles, karena masih minim kontribusi gol.
Johan Yoga Utama, belum kembali menunjukkan agresivitasnya seperti pada Piala Polda Jateng Cup 2015, yang menjadi top skor dengan lima gol, bersama dengan Ferry Anto, penyerang Persis Solo. Tim pelatih dituntut bekerja ekstra maksimal, untuk mempertajam barisan depan.
''Ini memang menjadi bahan evaluasi. Penyelesaian akhir akan kami perbaiki,” kata Pelatih Kepala PSIS Semarang Eko Riyadi.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan, dalam sepak bola profesional, tugas mencetak gol tidak hanya menjadi beban seorang penyerang. Pemain di posisi manapun, memiliki hak yang sama untuk memasukkan bola ke jala lawan.
''Ya namanya permainan sepak bola, kadang seorang bek juga memasukkan bola, tidak harus striker, “ tuturnya.
Setyo mengakui, sosok Johan itu memiliki gaya bermain seperti Julio Alcorse, penyerang asal Argentina yang bergabung dengan tim musim 2014.
Dia sosok yang stylist dan membutuhkan suplai-suplai bola yang matang, baik umpan bawah maupun umpan atas. ''Selama ini Johan juga banyak mencetak gol melalui tandukan,” katanya.
Posisi Johan yang menjadi striker tunggal di depan, memang menjadi incaran utama lawan untuk mematikan pergerakannya. Saat bersua dengan Persibat Batang, defender Banteng Alas Roban, julukan Persibat, Tugi Hadi, juga tidak berani jauh-jauh darinya.
Meski belum bisa memecahkan telur, Johan Yoga sendiri tetap optimistis dan berpikir positif. Dia berambisi bisa mencetak gol saat bertemu PSIR Rembang pada Sabtu (28/5) mendang di Stadion Krida, Kabupaten Rembang. ''Hanya soal waktu saja, pantang menyerah dan berpikir positif,''kata dia.
Apalagi, pada musim lalu, dia pernah menceploskan 2 gol ke jala PSIR saat melawat ke Stadion Jatidiri Semarang. Saat itu PSIS menang 4-1 di Turnamen Polda Jateng 2015.
(aww)