Evolusi Copa America Centenario 2016, Hadirkan Sejumlah Perubahan Baru

BOSTON - Copa America Centenario 2016 akan resmi bergulir akhir pekan ini. Tapi, kompetisi sepak bola terbesar Benua Amerika tersebut bakal berbeda dari edisi sebelumnya.

Copa America Centenario 2016 bakal digelar, Sabtu (4/6/2016) pukul 8.30 WIB, saat Amerika Serikat (AS) melakoni partai pertama kontra Kolumbia di Levi's Stadium, Santa Clara, AS. Laga itu juga sekaligus menjadi momen bersejarah lantaran dimulainya era baru.

Sejumlah perubahan dan peraturan baru diterapkan pada penyelanggaraan kali ini. Itu diawali dari jumlah anggota. Bila pada perhelatan terdahulu pesertanya hanya 12 tim, sekarang meningkat jadi 16 tim.

Sejak kompetisi ini pertama berlagsung pada 1916 di Argentina, anggotanya terdiri dari 12 tim, dimana 10 tim dari CONMEBOL, dan dua lagi undangan, yang dibagi dalam tiga grup. Mulai sekarang diikuti 16 tim, dimana enam merupakan perwakilan dari CONCACAF, dan tergabung dalam empat grup.

Perubahan lainnya adalah penghapusan extra time di babak gugur, yakni perempat final dan semifinal, kecuali final. Nantinya, jika laga berakhir imbang pada waktu reguler, maka akan langsung diteruskan dengan adu pinalti.

Kemudian, revisi akumulasi kartu kuning. Setiap pemain yang menerima dua kartu kuning selama penyisihan grup atau perempat final, maka akan menerima larangan satu laga. Akumulasi kartu kuning tidak akan berlaku lagi setelah perempat final.

Peraturan terbaru adalah pemberian hukuman pinalti pada tim yang tidak bisa menjaga perilaku armadanya. Jika ada pemain yang melakukan pelecehan atau mengeluarkan kata-kata kasar pada wasit, maka tim lawan bakal menerima hadiah pinalti.

Kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya agar pemain lebih menghormati wasit dan official. Ini diharapkan membuat setiap pemain dapat menjaga emosinya. Mereka tidak akan lagi memaki wasit ketika menerima keputusan yang tidak mengenakan.

Evolusi Copa America Centenario 2016 masih berlanjut. Kebijakan pergantian pemain juga di up-grade. Bila biasanya setiap pelatih hanya boleh mengganti pemainnya maksimal tiga kali, sekarang bisa empat kali.

Inovasi lainnya adalah penggunaan video replay atau tayangan ulang. Ini untuk mencegah terjadinya gol hantu atau gol yang keabsahannya diragukan. Misalnya, apakah gol itu dalam posisi off-side atau tidak.