Santos Bilang Cristiano Ronaldo Target Serangan Teror
A
A
A
LONDON - Kehadiran Cristiano Ronaldo bersama timnas Portugal menjadi target potensial untuk serangan teror selama keikutsertaan mereka di Piala Eropa 2016 mendatang. Itu sebagaimana disampaikan pelatih Fernando Santos.
"Seperti yang semua orang tahu, Portugal dianggap sebagai salah satu tim berisiko tinggi. Mengingat kehadiran Cristiano Ronaldo di skuat. Tapi bagaimana pun kami harus siap dan menyerahkan keselamatan seluruh official pemain hingga pelatih kepada pihak kepolisian," tutur Santos seperti dikutip NDTV, Jumat (3/6/2016).
Santos menambahkan, pada dasarnya masalah ini harus menjadi tanggung jawab keamanan Prancis. Dan ia juga menghimbau kepada fans untuk mengerti situasi ini.
"Pada kenyataannya, ini akan menjadi tanggung jawab keamanan Prancis. Fans kami harus mengerti bahwa pada saat-saat tertentu kita tidak akan mampu melepaskan pemain kami seperti yang kita inginkan."
Penanganan terhadap masalah terorisme menjadi isu hangat selama penyelenggaraan Piala Eropa 2016. Rentetan masalah yang menewaskan 130 orang pada November lalu, membuat pemerintah Prancis bekerja keras untuk memastikan bahwa event empat tahunan ini berlangsung aman.
Sejumlah titik yang dianggap rawan pun dikawal ketat, termasuk Kota Marseille. Tindakan preventif ini dilakukan setelah kepolisian menemukan dokumen rahasia milik Salah Abdeslam, yang ditangkap pasukan anti-teror Belgia di Brussels, pada Maret lalu.
Dari dokumen yang berhasil diamankan tersebut, kelompok militan ISIS telah menargetkan Marseille. Alhasil, laga kedua timnas Inggris versus Rusia pun dipenuhi dengan penembak jitu. Selain Stade Velodrome yang menjadi fokus utama keamanan. Tempat wisata, toko, dan sejumlah tempat yang dianggap strategis sudah dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat.
Singkat kata, Portugal berada di Grup F bersama Islandia, Austria dan Hungaria. Ronaldo dkk akan membuka laga perdana mereka melawan Islandia di Saint-Etienne pada 14 Juni mendatang.
Baca juga:
Penembak Jitu Sembunyi di Kota Marseille
"Seperti yang semua orang tahu, Portugal dianggap sebagai salah satu tim berisiko tinggi. Mengingat kehadiran Cristiano Ronaldo di skuat. Tapi bagaimana pun kami harus siap dan menyerahkan keselamatan seluruh official pemain hingga pelatih kepada pihak kepolisian," tutur Santos seperti dikutip NDTV, Jumat (3/6/2016).
Santos menambahkan, pada dasarnya masalah ini harus menjadi tanggung jawab keamanan Prancis. Dan ia juga menghimbau kepada fans untuk mengerti situasi ini.
"Pada kenyataannya, ini akan menjadi tanggung jawab keamanan Prancis. Fans kami harus mengerti bahwa pada saat-saat tertentu kita tidak akan mampu melepaskan pemain kami seperti yang kita inginkan."
Penanganan terhadap masalah terorisme menjadi isu hangat selama penyelenggaraan Piala Eropa 2016. Rentetan masalah yang menewaskan 130 orang pada November lalu, membuat pemerintah Prancis bekerja keras untuk memastikan bahwa event empat tahunan ini berlangsung aman.
Sejumlah titik yang dianggap rawan pun dikawal ketat, termasuk Kota Marseille. Tindakan preventif ini dilakukan setelah kepolisian menemukan dokumen rahasia milik Salah Abdeslam, yang ditangkap pasukan anti-teror Belgia di Brussels, pada Maret lalu.
Dari dokumen yang berhasil diamankan tersebut, kelompok militan ISIS telah menargetkan Marseille. Alhasil, laga kedua timnas Inggris versus Rusia pun dipenuhi dengan penembak jitu. Selain Stade Velodrome yang menjadi fokus utama keamanan. Tempat wisata, toko, dan sejumlah tempat yang dianggap strategis sudah dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat.
Singkat kata, Portugal berada di Grup F bersama Islandia, Austria dan Hungaria. Ronaldo dkk akan membuka laga perdana mereka melawan Islandia di Saint-Etienne pada 14 Juni mendatang.
Baca juga:
Penembak Jitu Sembunyi di Kota Marseille
(mir)