PBSI Repot Cari Gedung buat Indonesia Open 2017

Senin, 06 Juni 2016 - 10:24 WIB
PBSI Repot Cari Gedung...
PBSI Repot Cari Gedung buat Indonesia Open 2017
A A A
JAKARTA - Dalam dua tahun terakhir Indonesia selalu menjadi penyelenggara yang baik di turnamen bergengsi bulu tangkis super series. Hal itu terbukti ketika tidak ada satu wakil dari lima sektor yang dipertandingan merebut juara di Indonesia Open 2016, kemarin.

Apalagi baru pada tahun ini, tidak ada wakil yang hadir di final Indonesia Open. Secara pencapaian prestasi, tahun ini Indonesia belum mampu mengirim wakil ke babak final, akan tetapi penampilan pemain-pemain muda yang bersinar di turnamen ini patut diapresiasi.

"Patut disyukuri penyelenggaraan BIOSSP kali ini berlangsung dengan baik, terima kasih kepada BWF, rekan-rekan media dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kejuaraan ini. dari segi hasil memang belum sesuai harapan karena baru kali ini final Indonesia Open tidak dihadiri oleh pemain Indonesia, semoga kedepannya pemain muda bisa lebih berkiprah,” ujar Achmad Budiharto, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara BIOSSP 2016 seperti dikutip Badmintonindonesia.

Indonesia Open tahun depan tak lagi diselenggarakan di Istora karena stadion ini akan direnovasi. Dituturkan Budiharto, Jakarta tetap akan menjadi pilihan utama penyelenggaraan Indonesia Open. Minimnya fasilitas gedung olahraga dengan kapasitas memadai untuk turnamen sekelas super series premier di daerah, membuat Jakarta kembali menjadi opsi teratas.

"Indonesia Open 2017 tidak akan keluar dari Jakarta. Kami sudah coba siapkan lokasi baru, Darren Parks (Direktur Events BWF) sudah melihat beberapa tempat namun belum ada keputusan. Kesulitan utama adalah kapasitas gedung. Tempatnya belum bisa diumumkan, yang pasti di daerah Senayan," tutur Budiharto.

Sementara itu, Thomas Lund selaku Sekretaris Jenderal Badminton World Federation mengatakan, ada banyak komentar positif dari pemain asing yang bertanding di Istora. Ini tidak terlepas dari peran PBSI yang mampu menciptakan atmosfer turnamen yang luar biasa.

"Turnamen ini punya prize money tertinggi, tiap tahun selalu menyuguhkan hal baru, supporternya banyak, banyak sekali pemain asing yang senang bertanding ke sini. Semua bisa menikmati pertandingan di sini, PBSI sudah menciptakan atmosfer turnamen yang luar biasa. Secara umum saya lihat turnamen ini berjalan sangat baik, bahkan penonton tetap ramai meskipun di final tidak ada wakil Indonesia," sahut Thomas Lund.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9367 seconds (0.1#10.140)