Enam Hooligan Diamankan Polisi Marseille
A
A
A
MARSEILLE - Petugas kepolisian Marseille terpaksa menembakkan gas air mata ke arah pendukung tim nasional Inggris setelah terlibat bentrok dengan aparat di distrik Vieux Port, Sabtu (11/6/2016) malam WIB. Seperti diberitakan DW, keamanan setempat berhasil menangkap sembilan di mana enam diantaranya akan menghadapi proses hukum setelah dianggap sebagai provokator.
Pemilik toko lokal Jean Patrick Berbera menggambarkan bagaimana daerah pelabuhan itu berubah menjadi zona "perang saudara". Ini hanya berselang beberapa jam jelang laga perdana penyisihan Grup B yang mempertemukan Inggris versus Rusia di Stade Velodrome, Minggu (12/6/2016) dini hari WIB.
Kerusuhan yang terjadi selama dua hari ini menyebabkan pemilik bar dan restoran memilih menutup. Namun mereka berjanji akan menerapkan langkah-langkah keamanan ekstra untuk menghindari kerusakan yang bisa merugikan tempat bisnis mereka.
Ketua Federasi Suporter Sepak Bola Marseille, Dave Tomlinson mengaku kecewa melihat serangkaian peristiwa yang melibatkan pendukung Inggris. Ini terjadi lantaran hooligan merasa terprovokasi dengan kehadiran pendukung Rusia di daerah Marseille.
"Kami memahami laporan bahwa itu adalah minoritas yang sangat kecil dari fans Inggris yang telah terlibat. Sayangnya telah banyak provokasi yang datang dari pendukung Rusia yang berada di daerah tersebut," cetus Tomlinson.
Demi menjaga keselamatan warga Marseille dan menghindari bentrokan lanjutan. Pemerintah setempat mengambil inisiatif untuk menambah personel kepolisian, dan dilaporkan sekira 1.000 polisi dikerahkan ke Marseille untuk menjaga ketentraman.
Bahkan kepolisian setempat sudah merancang rute perjalanan pendukung kedua tim menuju Stade Velodrome. Menanggapi masalah di luar lapangan, pelatih Inggris Roy Hodgson mendesak penggemar untuk menghindari masalah.
Pemilik toko lokal Jean Patrick Berbera menggambarkan bagaimana daerah pelabuhan itu berubah menjadi zona "perang saudara". Ini hanya berselang beberapa jam jelang laga perdana penyisihan Grup B yang mempertemukan Inggris versus Rusia di Stade Velodrome, Minggu (12/6/2016) dini hari WIB.
Kerusuhan yang terjadi selama dua hari ini menyebabkan pemilik bar dan restoran memilih menutup. Namun mereka berjanji akan menerapkan langkah-langkah keamanan ekstra untuk menghindari kerusakan yang bisa merugikan tempat bisnis mereka.
Ketua Federasi Suporter Sepak Bola Marseille, Dave Tomlinson mengaku kecewa melihat serangkaian peristiwa yang melibatkan pendukung Inggris. Ini terjadi lantaran hooligan merasa terprovokasi dengan kehadiran pendukung Rusia di daerah Marseille.
"Kami memahami laporan bahwa itu adalah minoritas yang sangat kecil dari fans Inggris yang telah terlibat. Sayangnya telah banyak provokasi yang datang dari pendukung Rusia yang berada di daerah tersebut," cetus Tomlinson.
Demi menjaga keselamatan warga Marseille dan menghindari bentrokan lanjutan. Pemerintah setempat mengambil inisiatif untuk menambah personel kepolisian, dan dilaporkan sekira 1.000 polisi dikerahkan ke Marseille untuk menjaga ketentraman.
Bahkan kepolisian setempat sudah merancang rute perjalanan pendukung kedua tim menuju Stade Velodrome. Menanggapi masalah di luar lapangan, pelatih Inggris Roy Hodgson mendesak penggemar untuk menghindari masalah.
(aww)