Dejan Pelatih Asing Kedelapan Korban Kursi Panas Persib Bandung
A
A
A
BANDUNG - Persib Bandung tercatat ditangani delapan pelatih asing selama berkompetisi sejak era Perserikatan hingga Indonesia Super League (ISL). Namun, kedelapan pelatih impor itu semuanya gagal mempersembahkan trofi juara bagi Maung Bandung.
Mereka adalah Marek Janota dari Polandia yang melatih Persib saat kompetisi masih Perserikatan pada musim era 1980an, diikuti Marek Andrzej Sledzianowski (Polandia/2003), Juan Antonio Paez (Chile/2003-2004), Arcan iurie Anatolievici (Moldova/2007), Daniel Jarko Janackovic (Serbia/2010), Jovo Cuckovic (Serbia/2010), Drago Mamic (Kroasia/2012), hingga Dejan Antonic (2016).
Nah, dari delapan pelatih impor tersebut, hanya Marek Janota dan Juan Paez yang boleh dibilang cukup sukses bersama Persib. Paez bahkan mampu memberikan sesuatu lebih untuk Maung Bandung. Paez mampu mengentaskan Persib Bandung dari jurang degradasi pada Liga Indonesia musim 2003 setelah selamat di babak playoff.
Selain Janota dan Paez, enam pelatih impor lainnya gagal membangkitkan Persib. Dejan merupakan korban kedelapan panasnya kursi kepelatihan Persib. Pria asal Serbia itu hanya enam bulan menukangi Maung Bandung sejak Januari 2016 setelah menggantikan posisi Djadjang Nurdjaman yang menimba ilmu ke Italia.
Selama dilatih Dejan, Persib belum menunjukkan konsistensinya sebagai tim besar. Prestasi Dejan hanya membawa Persib menjadi runner-up Bali Island Cup 2016 saat ditekuk Arema. Padahal, Dejan banyak mendatangkan pemain anyar untuk menambal hilangnya sejumlah pemain senior.
Sementara di Indonesia Soccer Championship (ISC) A, Dejan gagal memberikan sentuhan terbaiknya. Dari enam kali bermain di ISC, Persib hanya menang sekali melawan Bali United, empat kali hasil imbang, dan sekali kekalahan memalukan 1-4 dari Bhayangkara Surabaya United (BSU) pada Sabtu (11/6). Kekalahan tragis itu pula yang menjadi pintu keluar bagi Dejan yang menyatakan mundur dari Persib.
Mereka adalah Marek Janota dari Polandia yang melatih Persib saat kompetisi masih Perserikatan pada musim era 1980an, diikuti Marek Andrzej Sledzianowski (Polandia/2003), Juan Antonio Paez (Chile/2003-2004), Arcan iurie Anatolievici (Moldova/2007), Daniel Jarko Janackovic (Serbia/2010), Jovo Cuckovic (Serbia/2010), Drago Mamic (Kroasia/2012), hingga Dejan Antonic (2016).
Nah, dari delapan pelatih impor tersebut, hanya Marek Janota dan Juan Paez yang boleh dibilang cukup sukses bersama Persib. Paez bahkan mampu memberikan sesuatu lebih untuk Maung Bandung. Paez mampu mengentaskan Persib Bandung dari jurang degradasi pada Liga Indonesia musim 2003 setelah selamat di babak playoff.
Selain Janota dan Paez, enam pelatih impor lainnya gagal membangkitkan Persib. Dejan merupakan korban kedelapan panasnya kursi kepelatihan Persib. Pria asal Serbia itu hanya enam bulan menukangi Maung Bandung sejak Januari 2016 setelah menggantikan posisi Djadjang Nurdjaman yang menimba ilmu ke Italia.
Selama dilatih Dejan, Persib belum menunjukkan konsistensinya sebagai tim besar. Prestasi Dejan hanya membawa Persib menjadi runner-up Bali Island Cup 2016 saat ditekuk Arema. Padahal, Dejan banyak mendatangkan pemain anyar untuk menambal hilangnya sejumlah pemain senior.
Sementara di Indonesia Soccer Championship (ISC) A, Dejan gagal memberikan sentuhan terbaiknya. Dari enam kali bermain di ISC, Persib hanya menang sekali melawan Bali United, empat kali hasil imbang, dan sekali kekalahan memalukan 1-4 dari Bhayangkara Surabaya United (BSU) pada Sabtu (11/6). Kekalahan tragis itu pula yang menjadi pintu keluar bagi Dejan yang menyatakan mundur dari Persib.
(aww)