Preview Rumania vs Swiss: Saatnya Cetak Sejarah
A
A
A
PARIS - Pelatih Swiss Vladimir Petkovic menantang pasukannya untuk menciptakan sejarah di Piala Eropa. La Nati ditantang mengalahkan Rumania jika ingin melaju ke babak gugur mewakili Grup A.
Pertandingan yang akan berlangsung di Parc des Princes, Rabu (15/6/2016) pukul 23.00 WIB itu menjadi momen penting bagi Swiss. Valon Behrami dkk berkesempatan merebut tiket fase 16 Besar untuk pertama kalinya.
Peluang itu tercipta setelah Swiss memukul Albania 1-0 pada partai pertama. Sukses itu menempatkan Swiss sebagai runner-up sementara, di bawah tuan rumah, Prancis. Jika nanti kembali meraih angka penuh, Swiss hampir dipastikan lolos ke level selanjutnya. Biasanya, tim yang telah memetik dua kemenangan bakal melewati penyisihan grup.
“Tujuan kami setelah melakoni dua laga adalah melaju ke fase selanjutnya di kompetisi ini. Jadi, kami akan melakukan segalanya selama kami mampu saat melawan Rumania,” ucap Petkovic, dilansir sky sport.
Bila Swiss terus bertahan di Prancis, maka akan jadi pencapaian bersejarah. Soalnya mereka selalu tersisih lebih dulu selama mengikuti turnamen empat tahunan itu. Mulai edisi perdana pada 1960 sampai 1992, Swiss tidak lolos kualifikasi.
Saat debutnya di Inggris pada 1996, Swiss jadi juru kunci Grup A lantaran tidak pernah menang. Selanjutnya mereka absen dan hadir lagi di edisi 2004. Swiss harus meninggalkan Portugal lebih cepat karena hanya meraih satu angka di Grup B.
Swiss ikut serta lagi pada penyelenggaraan 2008 sebagai tuan rumah bersama Austria. Ironisnya, mereka malah menempati dasar klasemen di Grup B. Ya, selama meramaikan Piala Eropa, Swiss selalu berakhir paling belakang.
“Kami ingin meraih hasil maksimal. Dengan tiga angka lagi dan kualifikasi, kami ingin melakukan sesuatu yang benar demi mencatat sejarah dalam persepak bolaan Swiss. Swiss belum pernah lolos penyisihan grup di Piala Eropa. Maka akan jadi prestasi luar biasa jika kami bisa melakukannya,” tambah pelatih berusia 52 tahun itu.
Namun, bukan hal mudah mengalahkan Rumania. Itu dibuktikan dari rekor pertemuan. Selama lima perjumpaan terakhir, keduanya sama-sama meraih dua kemenangan, dua kalah dan sekali imbang. Pada duel terbarunya di laga persahabatan, 31 Mei 2012, Rumania unggul 1-0.
Disamping itu, Swiss punya kebiasaannya menyia-nyiakan keunggulan. Waktu beruji coba dengan Belgia pada 28 Mei 2016 di Stade de Geneve, Swiss kalah 1-2 meski sempat memimpin 1-0 di menit ke-31.
Cerita serupa nyaris terulang ketika latih tanding kontra bentrok Moldova, 3 Juni 2016. Sempat unggul 1-0, Swiss membiarkan lawan menyamakan kedudukan pada babak kedua. Untungnya Swiss menang 2-1.
Sementara Rumania punya hobi came from behind. Pasukan Anghel Iordanescu itu kerap bangkit setelah kebobolan lebih dulu. Itu tersaji saat bentrok Finlandia (1-1), 9 Oktober 2015. Laga melawan Prancis juga ikut jadi bukti. Setelah tertinggal 0-1, Rumania bisa menyamakan kedudukan, walau akhirnya takluk 1-2.
Perkiraan pemain
Rumania: 4-2-3-1
Tatarusanu; Sapunaru, Chiriches, Grigore, Rat; Pintilii, Hoban; Torje, Stanciu, Stancu; Keseru.
Pelatih: Anghel Iordanescu
Swiss: 4-3-3
Sommer; Lichtsteiner, Schar, Djourou, Rodriguez; Behrami, Dzemaili, Xhaka; Shaqiri, Seferovic, Mehmedi.
Pelatih: Vladimir Petkovic
Pertandingan yang akan berlangsung di Parc des Princes, Rabu (15/6/2016) pukul 23.00 WIB itu menjadi momen penting bagi Swiss. Valon Behrami dkk berkesempatan merebut tiket fase 16 Besar untuk pertama kalinya.
Peluang itu tercipta setelah Swiss memukul Albania 1-0 pada partai pertama. Sukses itu menempatkan Swiss sebagai runner-up sementara, di bawah tuan rumah, Prancis. Jika nanti kembali meraih angka penuh, Swiss hampir dipastikan lolos ke level selanjutnya. Biasanya, tim yang telah memetik dua kemenangan bakal melewati penyisihan grup.
“Tujuan kami setelah melakoni dua laga adalah melaju ke fase selanjutnya di kompetisi ini. Jadi, kami akan melakukan segalanya selama kami mampu saat melawan Rumania,” ucap Petkovic, dilansir sky sport.
Bila Swiss terus bertahan di Prancis, maka akan jadi pencapaian bersejarah. Soalnya mereka selalu tersisih lebih dulu selama mengikuti turnamen empat tahunan itu. Mulai edisi perdana pada 1960 sampai 1992, Swiss tidak lolos kualifikasi.
Saat debutnya di Inggris pada 1996, Swiss jadi juru kunci Grup A lantaran tidak pernah menang. Selanjutnya mereka absen dan hadir lagi di edisi 2004. Swiss harus meninggalkan Portugal lebih cepat karena hanya meraih satu angka di Grup B.
Swiss ikut serta lagi pada penyelenggaraan 2008 sebagai tuan rumah bersama Austria. Ironisnya, mereka malah menempati dasar klasemen di Grup B. Ya, selama meramaikan Piala Eropa, Swiss selalu berakhir paling belakang.
“Kami ingin meraih hasil maksimal. Dengan tiga angka lagi dan kualifikasi, kami ingin melakukan sesuatu yang benar demi mencatat sejarah dalam persepak bolaan Swiss. Swiss belum pernah lolos penyisihan grup di Piala Eropa. Maka akan jadi prestasi luar biasa jika kami bisa melakukannya,” tambah pelatih berusia 52 tahun itu.
Namun, bukan hal mudah mengalahkan Rumania. Itu dibuktikan dari rekor pertemuan. Selama lima perjumpaan terakhir, keduanya sama-sama meraih dua kemenangan, dua kalah dan sekali imbang. Pada duel terbarunya di laga persahabatan, 31 Mei 2012, Rumania unggul 1-0.
Disamping itu, Swiss punya kebiasaannya menyia-nyiakan keunggulan. Waktu beruji coba dengan Belgia pada 28 Mei 2016 di Stade de Geneve, Swiss kalah 1-2 meski sempat memimpin 1-0 di menit ke-31.
Cerita serupa nyaris terulang ketika latih tanding kontra bentrok Moldova, 3 Juni 2016. Sempat unggul 1-0, Swiss membiarkan lawan menyamakan kedudukan pada babak kedua. Untungnya Swiss menang 2-1.
Sementara Rumania punya hobi came from behind. Pasukan Anghel Iordanescu itu kerap bangkit setelah kebobolan lebih dulu. Itu tersaji saat bentrok Finlandia (1-1), 9 Oktober 2015. Laga melawan Prancis juga ikut jadi bukti. Setelah tertinggal 0-1, Rumania bisa menyamakan kedudukan, walau akhirnya takluk 1-2.
Perkiraan pemain
Rumania: 4-2-3-1
Tatarusanu; Sapunaru, Chiriches, Grigore, Rat; Pintilii, Hoban; Torje, Stanciu, Stancu; Keseru.
Pelatih: Anghel Iordanescu
Swiss: 4-3-3
Sommer; Lichtsteiner, Schar, Djourou, Rodriguez; Behrami, Dzemaili, Xhaka; Shaqiri, Seferovic, Mehmedi.
Pelatih: Vladimir Petkovic
(mir)