Tanpa Waktu Tambahan di Perempat-final, Klinsmann Deg-degan
A
A
A
SEATTLE - Setelah berhasil mengamankan peringkat pertama Grup A di menit-menit akhir kekalahan Kolombia atas Kosta Rika. Sebagai tuan rumah, Timnas Amerika Serikat dapat kehormatan mengawali babak perempat-final Copa America Centenario (CAC) 2016.
Pada babak 8 Besar yang akan berlangsung di CenturyLink Field, Seattle, Washington, Jumat (17/6/2016) pagi WIB. The Star and Stripes (julukan Timnas AS) ditantang oleh runner-up Grup B, Ekuador.
Media AS memberi judul laga ini sebagai Deja Vu. Pasalnya, ini adalah pertemuan kedua kalinya antara AS dan Ekuador dengan batas waktu tak sampai satu bulan. Itu terjadi dalam kemenangan 1-0 AS di Frisco, Texas, pada duel ujicoba jelang CAC 2016, 25 Mei silam.
Publik tuan rumah pun berharap hasil serupa terjadi di Seattle. Karena histori memihak AS, fakta dan statistik menyebut rekor mereka ketika berlaga di CenturyLink Field adalah 5 kemenangan, 0 seri dan 0 kalah.
Akan tetapi dalam sejarah 13 pertemuan kontra Los Amarillos (julukan Timnas Ekuador) sejak 1984, rapor AS kurang bagus, yakni 3 menang, 5 seri dan 5 kalah, meski sejak 2001 rapornya rada berimbang (3 menang, 1 seri, 2 kalah).
Adapun, kedua kubu dan penonton bakal makin deg-degan mulai babak perempat-final CAC 2016. Pasalnya, mulai fase ini memakai sistem tanpa extra time sampai partai puncak. Artinya, jika dalam 2x45 menit pertarungan hasilnya imbang, maka pemenangnya akan langsung diteruskan lewat drama tos-tosan alias adu penalti.
“Ini adalah waktunya bagi pemain (kami) bersinar,” sembur pelatih Timnas AS, Juergen Klinsmann. “Seluruh dunia akan menyaksikan pertandingan ini dan saya pikir para pemain telah mengerti situasi dan kondisi saat ini,” imbuhnya jelang laga seperti dilansir Daily Mail.
“Sekarang waktunya babak gugur, ini adalah do-or-die. Semoga seluruh pemain kami masuk ke lapangan dengan kebanggaan dan juga keyakinan dalam diri mereka sendiri untuk lolos ke semifinal,” kata Klinsmann berkoar yang kali ini harus kehilangan bek kanan De Andre Yedlin akibat kartu merah yang didapat ketika melawan Paraguay.
Bagaimana soal Ekuador? “Memainkan laga ini di depan publik Seattle adalah sebuah kebanggaan bagi kami. Tapi ini adalah duel 50-50, segalanya bisa terjadi. Karena semua hal dan bagian baik itu kecil, dapat membuat perbedaan,” tandasnya.
Adapun Ekuador tetap yakin bisa membuat kejutan di laga ini. “ Timnas USA adalah tim yang terorganisasi secara berbeda, mereka telah terstruktur, dengan gaya bermain yang cair yang bekerja dengan bagus. Tapi jika Ekuador tampil bagus, kami dapat menyakiti tim manapun. Kami punya keyakinan bahwa Ekuador akan bermain dengan level terbaiknya, dengan penuh intensitas,” kata pelatih Timnas Ekuador, Gustavo Quinteros, sesumbar sebelum laga.
Prediksi Susunan Pemain
AS (4-3-3)
Guzan (g); Orozco, Cameron, Brooks, Johnson; Bradley, Bedoya, Jones; Zardes, Dempsey, Wood
Ekuador (4-4-2)
Dominguez (g); Paredes, W Ayovi, Mina, Erazo; A Valencia, Noboa, Gruezo, Montero; J Ayovi, E Valencia
Pada babak 8 Besar yang akan berlangsung di CenturyLink Field, Seattle, Washington, Jumat (17/6/2016) pagi WIB. The Star and Stripes (julukan Timnas AS) ditantang oleh runner-up Grup B, Ekuador.
Media AS memberi judul laga ini sebagai Deja Vu. Pasalnya, ini adalah pertemuan kedua kalinya antara AS dan Ekuador dengan batas waktu tak sampai satu bulan. Itu terjadi dalam kemenangan 1-0 AS di Frisco, Texas, pada duel ujicoba jelang CAC 2016, 25 Mei silam.
Publik tuan rumah pun berharap hasil serupa terjadi di Seattle. Karena histori memihak AS, fakta dan statistik menyebut rekor mereka ketika berlaga di CenturyLink Field adalah 5 kemenangan, 0 seri dan 0 kalah.
Akan tetapi dalam sejarah 13 pertemuan kontra Los Amarillos (julukan Timnas Ekuador) sejak 1984, rapor AS kurang bagus, yakni 3 menang, 5 seri dan 5 kalah, meski sejak 2001 rapornya rada berimbang (3 menang, 1 seri, 2 kalah).
Adapun, kedua kubu dan penonton bakal makin deg-degan mulai babak perempat-final CAC 2016. Pasalnya, mulai fase ini memakai sistem tanpa extra time sampai partai puncak. Artinya, jika dalam 2x45 menit pertarungan hasilnya imbang, maka pemenangnya akan langsung diteruskan lewat drama tos-tosan alias adu penalti.
“Ini adalah waktunya bagi pemain (kami) bersinar,” sembur pelatih Timnas AS, Juergen Klinsmann. “Seluruh dunia akan menyaksikan pertandingan ini dan saya pikir para pemain telah mengerti situasi dan kondisi saat ini,” imbuhnya jelang laga seperti dilansir Daily Mail.
“Sekarang waktunya babak gugur, ini adalah do-or-die. Semoga seluruh pemain kami masuk ke lapangan dengan kebanggaan dan juga keyakinan dalam diri mereka sendiri untuk lolos ke semifinal,” kata Klinsmann berkoar yang kali ini harus kehilangan bek kanan De Andre Yedlin akibat kartu merah yang didapat ketika melawan Paraguay.
Bagaimana soal Ekuador? “Memainkan laga ini di depan publik Seattle adalah sebuah kebanggaan bagi kami. Tapi ini adalah duel 50-50, segalanya bisa terjadi. Karena semua hal dan bagian baik itu kecil, dapat membuat perbedaan,” tandasnya.
Adapun Ekuador tetap yakin bisa membuat kejutan di laga ini. “ Timnas USA adalah tim yang terorganisasi secara berbeda, mereka telah terstruktur, dengan gaya bermain yang cair yang bekerja dengan bagus. Tapi jika Ekuador tampil bagus, kami dapat menyakiti tim manapun. Kami punya keyakinan bahwa Ekuador akan bermain dengan level terbaiknya, dengan penuh intensitas,” kata pelatih Timnas Ekuador, Gustavo Quinteros, sesumbar sebelum laga.
Prediksi Susunan Pemain
AS (4-3-3)
Guzan (g); Orozco, Cameron, Brooks, Johnson; Bradley, Bedoya, Jones; Zardes, Dempsey, Wood
Ekuador (4-4-2)
Dominguez (g); Paredes, W Ayovi, Mina, Erazo; A Valencia, Noboa, Gruezo, Montero; J Ayovi, E Valencia
(sbn)