Akhirnya, Persela Pecah Telur Kemenangan
A
A
A
LAMONGAN - Akhirnya, Persela Lamongan pecah telur kemenangan di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Persela memanen tiga angka pertama di pekan ketujuh setelah mengalahkan Perseru Serui dengan skor 2-0, Kamis (16/6) malam.
Bermain di Stadion Surajaya, Lamongan, tuan rumah baru membuka skor di penghujung babak pertama via sepakan jarak dekat Zaenal Arifin. Sedangkan gol kedua adalah hasil bunuh diri bek Perseru Njobi Elad menit 76'.
Tekad Persela untuk memungkasi episode muram benar-benar terlihat di lapangan. Pemain bermain dengan semangat tinggi dan lebih sering menekan pertahanan tim tamu. Penguasaan bola mutlak menjadi milik Laskar Joko Tingkir.
Di babak pertama saja, Persela melepaskan total 10 tendangan yang tiga di antaranya menemui target dan satu berbuah gol. Anak-anak Lamongan tak membiarkan Perseru terlalu lama menguasai bola dengan perbandingan 65%-35%.
Dengan memakai formasi 4-4-2 menduetkan Herman Dzumafo dan Dendi Sulistiawan, formasi ini sama dengan laga sebelumnya kontra Bali United. Bedanya, permainan lebih tertata dan Persel sejak awal terlihat memiliki semua potensi untuk memenangkan duel.
Gol Zaenal Arifin di tambahan waktu babak pertama menyambut umpan Taufik Kasrun bisa dikata sudah sewajarnya terjadi jika melihat upaya Persela sepanjang babak pertama. Sampai babak pertama usai, bahkan tak ada tanda-tanda Perseru bakal membuat kejutan.
Demikian pula pada paruh kedua, Perseru tidak pernah berhasil keluar dari intimidasi tuan rumah. Mereka hanya melakukan upaya sporadis yang tak sampai membuat ancaman berbahaya untuk gawang Khoirul Huda.
Persela sebenarnya kesulitan dalam menembus pertahanan Perseru yang cukup rapat. Namun upaya keras tim biru langit terbayar dengan gol bunuh diri Njobi Elad yang praktis mengakhiri perlawanan Perseru.
Secara statistik sebenarnya ada penurunan dari persentase penguasaan bola karena di fase kedua permainan lebih berimbang. Kendati begitu, kualitas permainan menjadi milik tuan rumah sepenuhnya dan secara umum layak mengemas kemenangan.
Bermain di Stadion Surajaya, Lamongan, tuan rumah baru membuka skor di penghujung babak pertama via sepakan jarak dekat Zaenal Arifin. Sedangkan gol kedua adalah hasil bunuh diri bek Perseru Njobi Elad menit 76'.
Tekad Persela untuk memungkasi episode muram benar-benar terlihat di lapangan. Pemain bermain dengan semangat tinggi dan lebih sering menekan pertahanan tim tamu. Penguasaan bola mutlak menjadi milik Laskar Joko Tingkir.
Di babak pertama saja, Persela melepaskan total 10 tendangan yang tiga di antaranya menemui target dan satu berbuah gol. Anak-anak Lamongan tak membiarkan Perseru terlalu lama menguasai bola dengan perbandingan 65%-35%.
Dengan memakai formasi 4-4-2 menduetkan Herman Dzumafo dan Dendi Sulistiawan, formasi ini sama dengan laga sebelumnya kontra Bali United. Bedanya, permainan lebih tertata dan Persel sejak awal terlihat memiliki semua potensi untuk memenangkan duel.
Gol Zaenal Arifin di tambahan waktu babak pertama menyambut umpan Taufik Kasrun bisa dikata sudah sewajarnya terjadi jika melihat upaya Persela sepanjang babak pertama. Sampai babak pertama usai, bahkan tak ada tanda-tanda Perseru bakal membuat kejutan.
Demikian pula pada paruh kedua, Perseru tidak pernah berhasil keluar dari intimidasi tuan rumah. Mereka hanya melakukan upaya sporadis yang tak sampai membuat ancaman berbahaya untuk gawang Khoirul Huda.
Persela sebenarnya kesulitan dalam menembus pertahanan Perseru yang cukup rapat. Namun upaya keras tim biru langit terbayar dengan gol bunuh diri Njobi Elad yang praktis mengakhiri perlawanan Perseru.
Secara statistik sebenarnya ada penurunan dari persentase penguasaan bola karena di fase kedua permainan lebih berimbang. Kendati begitu, kualitas permainan menjadi milik tuan rumah sepenuhnya dan secara umum layak mengemas kemenangan.
(aww)