Puma Akui Ada Kesalahan Produksi Jersey Timnas Swiss

Selasa, 21 Juni 2016 - 09:53 WIB
Puma Akui Ada Kesalahan...
Puma Akui Ada Kesalahan Produksi Jersey Timnas Swiss
A A A
LILLE - Produsen alat olahraga Puma akhirnya buka suara menanggapi insiden robeknya jersey Timnas Swiss saat melawan Prancis. Pabrikan asal Jerman mengatakan ada kesalahan dalam proses produksi dan berjanji kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.

Insiden robeknya jersey Puma terjadi dalam pertandingan terakhir Grup A antara Swiss vs Prancis di Stadion Pierre-Mauroy, Lille, Senin (20/6) dini hari WIB. Dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol, lima jersey Puma yang dikenakan pemain Swiss robek.

Masing-masing pemain yang mengalami hal tersebut adalah Granit Xhaka, Admir Mehmedi, Breel Embolo, dan Blerim Dzemaili. Setelah pertandingan, Xerdan Shaqiri menyindir agar Puma sebaiknya tidak memproduksi kondom sebab mudah robek.

Puma lantas melakukan pengusutan mengapa produk mereka bisa dengan mudah robek. Ternyata seperti dikutip Reuters, ada kesalahan selama produksi yakni jersey dibuat dengan benang yang sudah rusak sehingga daya tahan jersey jadi lemah.

Produsen berlogo macan kumbang itu juga memberikan klarifikasinya, "Puma telah memeriksa inventaris semua jersey dari semua tim Puma dan bisa dipastikan insiden malang ini tidak akan terjadi lagi," bebernya. Selain Swiss, Puma juga jadi endorser timnas Austria, Republik Ceko, Italia, dan Slovakia.

Saingan Puma yang juga berasal dari Jerman, Adidas, mengatakan biasanya pemain mendapat tiga jersey dalam satu pertandingan. "Satu digunakan di babak pertama, yang lain di babak kedua, dan sisanya adalah cadangan, atau bisa juga dijadikan barter," ucap juru bicara Adidas Katja Schreiber.

"Setiap jersey yang dikenakan selama turnamen akan membawa kustomisasi hari pertandingan secara unik. Maka dari itu perlu untuk menyediakan jersey dalam setiap pertandingan," tambahnya.

Kiper Swiss Yann Sommer, yang mengakhiri pertandingan dengan jersey masih utuh mengaku tidak masalah dengan kejadian tersebut. Ia tidak berpikir negaranya mesti mengganti produsen meski beberapa rekannya dibuat malu.

"Itu bisa saja terjadi. Ini berarti itu ada pertarungan di lapangan. Tentu saja, hari ini kami punya lebih banyak duel dan saya tidak bisa mengatakan kami harus mengubahnya sebab Puma biar bagaimana pun adalah produsen besar," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8717 seconds (0.1#10.140)