Polri Siap Ambil Alih Bhayangkara Surabaya United
A
A
A
SURABAYA - Mabe Polri tak lama lagi menguasai Bhayangkara Surabaya United (BSU). Itu akan terjadi setelah pemegang saham mayoritas BSU Gede Widiade tak keberatan melepas sahamnya yang mencapai 61%.
Hingga saat ini saham BSU terbagi dua, yakni 61% milik Gede Widiade melalui PT Permata Sejahtera Nusantara (PSN), serta 31% dikuasai Mabes Polri. Sejak awal Juni lalu Mabes Polri melontarkan keinginan menguasai saham mayoritas.
Dengan membeli saham mayoritas yang dimiliki Gede, maka Polri memiliki kewenangan lebih besar dalam mengelola The Great Alligator. Tapi hingga kini pembelian saham tersebut belum terlaksana karena masih tahap negosiasi.
Rencananya, tidak semua saham milik Gede bakal dijual ke Polri, namun maksimal 90%. "Rencananya sih begitu. Jadi Polri akan menguasai 90% saham. Sekarang ini masih tahap negosiasi, urusan administrasi dan harga," jelas Gede.
Dia menambahkan, setelah nantinya mayoritas saham berpindah ke Polri, maka dirinya tidak akan cawe-cawe lagi di BSU. Gede malah memiliki niat untuk mengelola klub baru, kemungkinan klub dari Divisi Utama.
"Saya senang dengan rencana itu (pembelian saham), karena tentunya BSU bisa dikelola dengan lebih baik lagi. Saya sendiri mungkin akan mencari klub baru, bisa dari Divisi Utama. Yang jelas saya sudah tidak banyak terlibat di BSU," terang dia.
Jika pembelian saham positif dilakukan, Gede menginginkan hanya 90%, sedangkan 10 persen masih menjadi miliknya. Klub yang sebelumnya bernama Surabaya United ini sudah mesra dengan Mabes Polri sejak awal musim dan menjalin merger serta berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United.
Tak berselang lama setelah mengarungi kompetisi ISC 2016, Polri menginginkan pengelolaan lebih besar atas BSU. Dan itu hanya bisa dilakukan jika mayoritas saham yang dimiliki Gede Widiade berpindah tangan ke Polri.
Hingga saat ini saham BSU terbagi dua, yakni 61% milik Gede Widiade melalui PT Permata Sejahtera Nusantara (PSN), serta 31% dikuasai Mabes Polri. Sejak awal Juni lalu Mabes Polri melontarkan keinginan menguasai saham mayoritas.
Dengan membeli saham mayoritas yang dimiliki Gede, maka Polri memiliki kewenangan lebih besar dalam mengelola The Great Alligator. Tapi hingga kini pembelian saham tersebut belum terlaksana karena masih tahap negosiasi.
Rencananya, tidak semua saham milik Gede bakal dijual ke Polri, namun maksimal 90%. "Rencananya sih begitu. Jadi Polri akan menguasai 90% saham. Sekarang ini masih tahap negosiasi, urusan administrasi dan harga," jelas Gede.
Dia menambahkan, setelah nantinya mayoritas saham berpindah ke Polri, maka dirinya tidak akan cawe-cawe lagi di BSU. Gede malah memiliki niat untuk mengelola klub baru, kemungkinan klub dari Divisi Utama.
"Saya senang dengan rencana itu (pembelian saham), karena tentunya BSU bisa dikelola dengan lebih baik lagi. Saya sendiri mungkin akan mencari klub baru, bisa dari Divisi Utama. Yang jelas saya sudah tidak banyak terlibat di BSU," terang dia.
Jika pembelian saham positif dilakukan, Gede menginginkan hanya 90%, sedangkan 10 persen masih menjadi miliknya. Klub yang sebelumnya bernama Surabaya United ini sudah mesra dengan Mabes Polri sejak awal musim dan menjalin merger serta berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United.
Tak berselang lama setelah mengarungi kompetisi ISC 2016, Polri menginginkan pengelolaan lebih besar atas BSU. Dan itu hanya bisa dilakukan jika mayoritas saham yang dimiliki Gede Widiade berpindah tangan ke Polri.
(sha)