Djanur Tidak Diberikan Target Tinggi

BANDUNG - Persib Bandung kembali dilatih Djajang Nurjaman. Pria yang akrab disapa Djanur tersebut menggantikan posisi Dejan Antonic yang mengundurkan diri pada 11 Juni 2016 lalu.

Keberadaan Djanur disambut antusias oleh pendukung Persib atau yang dikenal dengan sebutan Bobotoh. Mereka berharap Djanur bisa mengangkat prestasi Maung Bandung seperti saat menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.

Namun Djanur rupanya tidak diberikan target tinggi oleh manajemen tim. Pelatih yang sempat menimba ilmu di Italia itu hanya ditugaskan untuk memperbaiki masalah-masalah di skuat Persib.

"Targetnya untuk membenahi saja. Jangan sampai kita terpuruk dan jangan sampai kita di papan bawah. Tidak ada target di setengah kompetisi juga," kata Umuh Muchtar selaku Manajer Persib.

"Justru dalam kondisi seperti ini Djanur jadi yang bertanggung jawab. Dia akan lebih semangat untuk mengambil langkah (memperbaiki tim). Kita doakan saja. Tidak menutup kemungkinan apapun juga kalau kita punya keinginan. Dengan kebersamaan semuanya, insya Allah bisa," ungkapnya.

Djanur sendiri sudah menganalisis permasalahan di kubu Maung Bandung. Menurutnya terlalu banyak pemain yang menghuni skuat Persib. Baginya, kondisi itu tidak menguntungkan sebab tugasnya sebagai pelatih akan bertambah berat.

"Itu memang jadi kesulitan tersendiri. Dengan pemain sebanyak ini pasti ada penurunan performa karena mereka jarang mendapat kesempatan bermain," kata Djanur.

Di satu sisi, performa para pemain dinilai belum sesuai harapan. Ia juga menganggap penampilan tim secara keseluruhan belum juga memuaskan.

"Kita tidak mungkin bisa mengangkat dua-duanya sekaligus, mengangkat performa pemain yang menurun dan mengangkat performa tim yang seperti ini. Ini memang dilematis," ungkapnya.