Warisan Indah Lars Lagerback untuk Islandia

Senin, 04 Juli 2016 - 12:21 WIB
Warisan Indah Lars Lagerback untuk Islandia
Warisan Indah Lars Lagerback untuk Islandia
A A A
PARIS - Kiprah menghibur Islandia di panggung Piala Eropa 2016 berakhir tragis usai digebuk tuan rumah Prancis dengan skor 2-5. Namun, tersingkirnya Eidur Gudjohnsen cs di perempat final bisa dibilang jadi warisan berharga dari sang pelatih, Lars Lagerback, yang akan meletakkan jabatannya beberapa waktu lagi.

Islandia, negara dengan populasi hanya 330 ribu jiwa, membuka mata seantero dunia dengan penampilan impresif mereka di Piala Eropa 2016. Debut pertama mereka di kompetisi intenasional itu berjalan mulus hingga melaju ke babak delapan besar.

Siapa yang menyangka sebelumnya? Tak satu pun. Tergabung di Grup F bersama Portugal, Hungaria, dan Austria, prediksi sebelumnya banyak mengatakan Islandia cuma jadi tim penghibur untuk Cristiano Ronaldo bersama Portugalnya, atau David Alaba di tim Austria.

Namun apa hasilnya, Islandia justru tak terkalahkan. Bisa menahan imbang Portugal dan Hungaria, tiket 16 besar mereka curi dari tangan Austria berkat kemenangan 2-1.

Maju ke perdelapan final, lagi-lagi Islandia membuat kejutan. Inggris yang jelas unggul materi pemain, mereka singkirkan dengan skor 2-1. Tinta emas mereka goreskan dengan melaju ke perempat final, yang membuat banyak negara langsung menaruh respek.

Sayang, kiprah mereka terhenti di tangan Prancis. Bertanding di Stade de France, Paris, Senin (4/7/2016) dini hari WIB, Islandia menyerah 2-5. Perjalanan mereka berakhir dan Lagerback setelah pertandingan mengakui kelemahan timnya. (Baca Juga: Prancis Kubur Mimpi Islandia)
Warisan Indah Lars Lagerback untuk Islandia

Eidur Gudjohnsen memberi applause kepada pendukung Islandia usai pertandingan perempat final Piala Eropa 2016 di Stade de France, Senin (4/7/2016) dini hari WIB. Islandia kalah 2-5 dan tersingkir. | REUTERS/Carl Recine

"Saya ingin ucapkan selamat untuk Prancis. Mereka tim fantastis, meski mungkin saja kami sudah membantu mereka di babak pertama," ucap Lagerback yang menyadari Prancis bisa unggul 4-0 di babak pertama karena kelengahan timnya.

"Islandia sudah bekerja keras dan jelas menginginkan kemenangan. Tapi, kami tidak menggunakan pandangan kami dan permainan kami seperti biasanya," tambahnya seperti dikutip Four Four Two.

Namun demikian, Lagerback merasa bangga dengan pencapaian ini. Setelah hampir lima tahun bersama, pelatih berusia 67 tahun itu bisa memberikan warisan berharga.

Ya, Lagerback bakal pensiun usai Piala Eropa 2016. Setelah ditunjuk sebagai pelatih pada 2011, ia membawa Our Boys (julukan Islandia) langsung menatap kompetisi internasional pertamanya. Islandia ia bisa antar sampai playoff kualifikasi Piala Dunia 2014. Lagerback bersama Heimir Hallgrimsson, asisten pelatih yang naik jabatan jadi pelatih utama kedua, lantas sukses menyumbang tiket Piala Eropa 2016.

Namun Lagerback memutuskan bakal rehat dari sepak bola usai Piala Eropa 2016, rencana yang sudah ia ambil sejak 2013 lalu. Sebagai gantinya, Hallgrimsson jadi pelatih tunggal Islandia untuk merebut tiket Piala Dunia 2018 di Rusia.

Lagerback pun memberi wejangan terakhir untuk Islandia. Ia meminta Gylfi Sigurdsson cs terus belajar mengembangkan diri, agar bisa menorehkan prestasi yang lebih baik.

"Bagi kami sebagai pendatang baru, babak pertama laga tadi seperti bermain di leg kedua play off kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Kroasia. Kami punya pemain yang tidak bisa mengendalikan mentalnya. Di babak kedua, mereka baru menunjukkan itu bukan masalah fisik," ungkap Lagerback.

"Dalam pertandingan seperti ini, ketika anda mendekati suatu pencapaian besar, saya kira anda mesti belajar lagi. Ini akan jadi pengingat yang baik di mana dalam setiap level pertandingan anda bisa konsentrasi setiap detiknya,"

"Semakin jauh anda melaju, maka semakin sulit. Tapi secara keseluruhan turnamen, dengan status pendatang baru bisa melaju ke perempat final, adalah pencapaian yang hebat," pungkasnya.

Akhir perjalanan Islandia memang pahit, namun Lagerback sudah meninggalkan warisan berharga. Pengalaman, semangat, dan mimpi yang bisa terwujud bisa membuat sepak bola Islandia jelas bakal berkembang di masa depan. Takk, Lars.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9962 seconds (0.1#10.140)