Kerinduan Atep Makan Sop Tulang di Masjid
A
A
A
CIANJUR - Mudik lebaran selalu menjadi tradisi masyarakat di Indonesia dan kebiasaan itulah yang dilakukan Atep setiap tahunnya. Kapten Persib Bandung itu selalu memanfaatkan waktu libur panjang hari raya Idul Fitri dengan berkunjung ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat.
Salah satu kerinduan Atep setiap kali mudik lebaran adalah tradisi unik di kampung halamannya. Biasanya di sana, warga berkumpul di masjid setelah salat Idul Fitri guna bersilaturahmi. Jamuan makan juga dilakukan di tempat yang sama secara kekeluargaan.
"Setelah sholat dan bersilaturahmi, kami langsung makan besar di masjid juga. Warga membawa masakannya ke masjid," kata Atep seperti dikutip situs resmi Persib, Kamis (7/7/2016).
Ditambahkan, menurut pemain bernomor punggung 7 ini, makan bersama di masjid itu sepertinya hal yang berbeda dengan perayaan di daerah lain. Pasalnya, setelah melakukan salat ied biasanya mereka pulang ke rumah untuk menyantam makanan dan sungkem kepada seseorang yang dituakan.
"Semuanya makan bersama. Biasanya makanannya sayur-sayuran, daging, gule, dan yang paling saya suka sop tulangnya," ucapnya.
Tanpa kehadiran sang Ayah pada lebaran kali ini, Atep dan keluarga tetap tegar dan mendoakan almarhum pun mendapat kebahagiaan. "Biasanya beliau selalu menyiapkan semuanya. Semoga almarhum selalu mendapat kebahagian dan keselamatan di sana," ucapnya.
Salah satu kerinduan Atep setiap kali mudik lebaran adalah tradisi unik di kampung halamannya. Biasanya di sana, warga berkumpul di masjid setelah salat Idul Fitri guna bersilaturahmi. Jamuan makan juga dilakukan di tempat yang sama secara kekeluargaan.
"Setelah sholat dan bersilaturahmi, kami langsung makan besar di masjid juga. Warga membawa masakannya ke masjid," kata Atep seperti dikutip situs resmi Persib, Kamis (7/7/2016).
Ditambahkan, menurut pemain bernomor punggung 7 ini, makan bersama di masjid itu sepertinya hal yang berbeda dengan perayaan di daerah lain. Pasalnya, setelah melakukan salat ied biasanya mereka pulang ke rumah untuk menyantam makanan dan sungkem kepada seseorang yang dituakan.
"Semuanya makan bersama. Biasanya makanannya sayur-sayuran, daging, gule, dan yang paling saya suka sop tulangnya," ucapnya.
Tanpa kehadiran sang Ayah pada lebaran kali ini, Atep dan keluarga tetap tegar dan mendoakan almarhum pun mendapat kebahagiaan. "Biasanya beliau selalu menyiapkan semuanya. Semoga almarhum selalu mendapat kebahagian dan keselamatan di sana," ucapnya.
(sbn)