Baru Sembuh Pendarahan Otak, Kakek Ini Nekat Nonton Murray vs Raonic
A
A
A
LONDON - Suporter sejati biasanya tak bisa dihalangi segala macam hambatan untuk mendukung idolanya bertanding. Seperti yang terjadi di final Grand Slam Wimbledon 2016, ada seorang yang baru saja mengalami kecelakaan parah, tapi tetap antre tiket demi menyaksikan Andy Murray berhadapan dengan Milos Raonic.
Murray bakal menghadapi Raonic di lapangan utama All England Tennis Club, Minggu (10/7/2016) waktu setempat. Murray berpeluang menggenapkan jumlah trofinya jadi dua, sementara petenis Kanada mengincar trofi Grand Slam pertamanya.
Atmosfer bertanding di final sekelas Wimbledon jelas bukan hal baru untuk Murray. Sebagai petenis tuan rumah, dukungan publik sendiri bisa membantunya melewati rintangan dengan mudah, salah satunya berbuah trofi juara tiga tahun silam.
Akan tetapi, tetap ada dukungan spesial yang berbeda untuk Murray. Seperti diberitakan Telegraph, penggemar yang bernama Graeme Durno mungkin bisa membuat petenis berusia 29 tahun termotivasi memenangkan turnamen.
Durno merupakan kakek tua berusia 54 tahun yang kini cuma bisa duduk di kursi roda. Kecelakaan mobil yang dialami bulan lalu, membuatnya menderita patah tulang panggul serta pendarahan otak yang menyebabkannya mesti dirawat selama sebulan.
Empat hari setelah keluar dari rumah sakit, Selasa (5/7/2016) lalu, Durno rupanya nekat ingin menyaksikan final Wimbledon 2016. Tak main-main, ia langsung mendirikan tenda berkemah di Wimbledon Park sehari berselang untuk bisa antre tiket. Tak lupa, obat-obatan seperti morfin ia siapkan sebagai antisipasi efek dari kecelakaannya bakal kambuh.
"Saya sudah datang ke Wimbledon selama 34 tahun. Saya tidak berpikir bisa berada di sini setelah ditabrak van dan menghabiskan satu bulan di rumah sakit. Ketika saya keluar dari RS Selasa kemarin, saya tahu saya mesti datang untuk antrean tiket," ucap pria yang bekerja sebagai pelukis dan dekorator itu.
"Teman saya kira saya sudah gila, tapi ini adalah hal yang penting untuk saya. Saya pengagum berat tenis dan Andy Murray pada khususnya, sehingga hal yang paling penting setelah melewatkan final 2013, adalah bisa berada di sini untuk melihatnya bermain di final," tambahnya.
Perjuangan Durno tak sia-sia. Ia mendapat tiket nonton di area Henman Hill, sebuah bukit yang dikhususkan untuk nonton bareng final lewat layar raksasa. "Karena saya berada di urutan pertama saat antre, saya pasti dapat tempat di Henman Hill. Saya yakin Murray akan menang karena dia cukup bugar dan punya level yang jauh berbeda ketimbang Raonic," serunya.
Graeme Durno, 54 tahun, duduk di kursi roda usai mengalami kecelakaan parah bulan lalu. | Telegraph
Tak cuma Durno, beberapa masyarakat lain juga menunjukkan antusiasnya menyaksikan Wimbledon. Michael McGee contohnya, ia langsung antre tiket tak berselang lama Murray menang di semifinal, Jumat lalu.
"Saya antri selama 10 jam tahun lalu, namun tidak bisa masuk. Tahun ini saya memutuskan bisa datang secepat mungkin," akunya.
"Ini adalah tahun keenam saya datang ke Wimbledon, tapi pacar saya belum pernah sebelumnya, jadi saya memilih berkemah dan menyimpan tempat untuknya,"
"Andy begitu atletis dan ulet, seperti lawan yang tangguh, dia akan jadi terlalu hebat untuk Raonic," yakin McGee.
Murray bakal menghadapi Raonic di lapangan utama All England Tennis Club, Minggu (10/7/2016) waktu setempat. Murray berpeluang menggenapkan jumlah trofinya jadi dua, sementara petenis Kanada mengincar trofi Grand Slam pertamanya.
Atmosfer bertanding di final sekelas Wimbledon jelas bukan hal baru untuk Murray. Sebagai petenis tuan rumah, dukungan publik sendiri bisa membantunya melewati rintangan dengan mudah, salah satunya berbuah trofi juara tiga tahun silam.
Akan tetapi, tetap ada dukungan spesial yang berbeda untuk Murray. Seperti diberitakan Telegraph, penggemar yang bernama Graeme Durno mungkin bisa membuat petenis berusia 29 tahun termotivasi memenangkan turnamen.
Durno merupakan kakek tua berusia 54 tahun yang kini cuma bisa duduk di kursi roda. Kecelakaan mobil yang dialami bulan lalu, membuatnya menderita patah tulang panggul serta pendarahan otak yang menyebabkannya mesti dirawat selama sebulan.
Empat hari setelah keluar dari rumah sakit, Selasa (5/7/2016) lalu, Durno rupanya nekat ingin menyaksikan final Wimbledon 2016. Tak main-main, ia langsung mendirikan tenda berkemah di Wimbledon Park sehari berselang untuk bisa antre tiket. Tak lupa, obat-obatan seperti morfin ia siapkan sebagai antisipasi efek dari kecelakaannya bakal kambuh.
"Saya sudah datang ke Wimbledon selama 34 tahun. Saya tidak berpikir bisa berada di sini setelah ditabrak van dan menghabiskan satu bulan di rumah sakit. Ketika saya keluar dari RS Selasa kemarin, saya tahu saya mesti datang untuk antrean tiket," ucap pria yang bekerja sebagai pelukis dan dekorator itu.
"Teman saya kira saya sudah gila, tapi ini adalah hal yang penting untuk saya. Saya pengagum berat tenis dan Andy Murray pada khususnya, sehingga hal yang paling penting setelah melewatkan final 2013, adalah bisa berada di sini untuk melihatnya bermain di final," tambahnya.
Perjuangan Durno tak sia-sia. Ia mendapat tiket nonton di area Henman Hill, sebuah bukit yang dikhususkan untuk nonton bareng final lewat layar raksasa. "Karena saya berada di urutan pertama saat antre, saya pasti dapat tempat di Henman Hill. Saya yakin Murray akan menang karena dia cukup bugar dan punya level yang jauh berbeda ketimbang Raonic," serunya.
Graeme Durno, 54 tahun, duduk di kursi roda usai mengalami kecelakaan parah bulan lalu. | Telegraph
Tak cuma Durno, beberapa masyarakat lain juga menunjukkan antusiasnya menyaksikan Wimbledon. Michael McGee contohnya, ia langsung antre tiket tak berselang lama Murray menang di semifinal, Jumat lalu.
"Saya antri selama 10 jam tahun lalu, namun tidak bisa masuk. Tahun ini saya memutuskan bisa datang secepat mungkin," akunya.
"Ini adalah tahun keenam saya datang ke Wimbledon, tapi pacar saya belum pernah sebelumnya, jadi saya memilih berkemah dan menyimpan tempat untuknya,"
"Andy begitu atletis dan ulet, seperti lawan yang tangguh, dia akan jadi terlalu hebat untuk Raonic," yakin McGee.
(sbn)