Kulit Kedua Penyelamat Nyawa Pembalap MotoGP
A
A
A
SACHSENRING - Melesat dalam kecepatan mencapai 300km/jam membuat pembalap MotoGP mempertaruhkan nyawa mereka saat berada di lintasan. Pakaian dan helmet pun menjadi unsur penting yang mengurangi resiko ketika terjatuh.
Meski tak menjamin keselamatan pembalap, pakaian dan helmet merupakan prosedur keselamatan yang wajib dikenakan para rider selama balapan. Tentunya, pakaian tersebut didesain khusus dengan teknologi tinggi guna mengurangi resiko cedera.
Andrea Dovizioso yang memperkuat Ducati, sebelum melakoni balapan di GP Jerman akhir pekan lalu terlihat melakukan pemanasan sebelum mengenakan pakaian itu. Media Italia, La Gazetta dello Sport menyebutnya sebagai 'kulit kedua yang menyelamatkan nyawa'.
Bagian terluar dari satu set pakaian pembalap MotoGP terbuat dari bahan dasar kulit sapi atau kanguru. Kulit dianggap ringan dan memiliki daya tahan tinggi saat bergesekan dengan aspal atau bebatuan.
Untuk satu set pakaian balap biasanya memakan bobot hingga 4,5 kilogram. Material yang membuat pakaian tersebut sangat berat sebetulnya hampir tidak ada. Hanya saja sebuah airbag system yang didukung sensor berteknologi mikro-prosesor memakan mayoritas bobot pakaian tersebut.
Sistem itu memiliki sensor yang secara otomatis berjalan ketika pembalap terjatuh. Dikutip situs RedBull Racing, pakaian pembalap akan mengembang sekitar 3-5cm ketika pembalap menghantam objek.
Di bagian punuk hingga ke pinggang, pembalap mengenakan serat kevlar seperti tengah menggendong ransel. Teknologi tersebut tak hanya berguna menyangga helmet, namun juga bertujuan mengatur udara agar pembalap tidak gerah selama balapan.
Meski tak menjamin keselamatan pembalap, pakaian dan helmet merupakan prosedur keselamatan yang wajib dikenakan para rider selama balapan. Tentunya, pakaian tersebut didesain khusus dengan teknologi tinggi guna mengurangi resiko cedera.
Andrea Dovizioso yang memperkuat Ducati, sebelum melakoni balapan di GP Jerman akhir pekan lalu terlihat melakukan pemanasan sebelum mengenakan pakaian itu. Media Italia, La Gazetta dello Sport menyebutnya sebagai 'kulit kedua yang menyelamatkan nyawa'.
Bagian terluar dari satu set pakaian pembalap MotoGP terbuat dari bahan dasar kulit sapi atau kanguru. Kulit dianggap ringan dan memiliki daya tahan tinggi saat bergesekan dengan aspal atau bebatuan.
Untuk satu set pakaian balap biasanya memakan bobot hingga 4,5 kilogram. Material yang membuat pakaian tersebut sangat berat sebetulnya hampir tidak ada. Hanya saja sebuah airbag system yang didukung sensor berteknologi mikro-prosesor memakan mayoritas bobot pakaian tersebut.
Sistem itu memiliki sensor yang secara otomatis berjalan ketika pembalap terjatuh. Dikutip situs RedBull Racing, pakaian pembalap akan mengembang sekitar 3-5cm ketika pembalap menghantam objek.
Di bagian punuk hingga ke pinggang, pembalap mengenakan serat kevlar seperti tengah menggendong ransel. Teknologi tersebut tak hanya berguna menyangga helmet, namun juga bertujuan mengatur udara agar pembalap tidak gerah selama balapan.
(bbk)